BUNG KARNO, SBY DAN ANAK-ANAK !!! Kegembiraan adalah kata kunci - TopicsExpress



          

BUNG KARNO, SBY DAN ANAK-ANAK !!! Kegembiraan adalah kata kunci bila anak-anak kecil di masa lalu mengenang Bung Karno, banyak dari anak kecil itu yang sudah dewasa atau berusia senja sekarang ini, mengenang Bung Karno sebagai orang yang membanggakan, orang yang bikin anak-anak memiliki dunia-nya. Ada yang pernah bercerita pada saya “Dulu saya inget, waktu Bung Karno mau pidato di lapangan Ikada depan istana, saya ampe manjat-manjat pohon untuk ngeliat babe pidato” kata seorang pedagang asli betawi di Tenabang dengan mata menyala mengenang Sukarno. Ada lagi seorang dari Yogya, waktu ia masih kecil “Ya, sekitar saya masih duduk di kelas empat SD, saya masih inget waktu itu, saya duduk di tengah hujan deras mengguyur kota Yogya, saya dengarkan pidato Bung Karno memerintahkan rakyatnya untuk merebut Irian Barat, saya merasa hebat sekali menjadi orang Indonesia, saya merasa bangga, walau saya kanak-kanak saya mencintai Bung Karno setengah mati”. Ada lagi Goenawan Muhammad atau yang lebih dikenal GM, penulis catatan pinggir TEMPO dan salah satu jurnalis paling besar di negeri ini, mengenang Bung Karno di masa kecilnya : “Saya ingat Bung Karno waktu itu mengunjungi kota P, saya dan teman-teman menyanyi tentang lagu mencintai tanah air, Guru saya mengangkat Baton (tongkat pemandu lagu) dan hati saya bergetar, Bung Karno tampaknya belum mandi tapi sudah duduk di teras” begitu kira-kira kata GM yang pernah saya baca sendiri dalam salah satu catatan pinggirnya di majalah TEMPO. Mengenang Bung Karno adalah mengenang kegembiraan, Bung Karno mampu melucu dan bercerita di depan anak-anak, ia bisa menceritakan kisah kelinci dan paman buaya dengan gayanya seperti dalang, anak-anak juga mampu mencerna pidatonya walaupun itu pidato soal berat, menciteer Karl Kautsky, menciteer Gandhi, atau menciteer Trotsky, anak-anak senang mendengarnya. Kenapa Bung Karno disukai anak- anak, dan menggembirakan anak-anak kecil. Karena Bung Karno bila berkomunikasi menggunakan bahasa kejujuran, bahasa hati, bahasa yang tulus selain itu ia paham dengan dunia kegembiraan anak-anak. Beda sekali dengan SBY, yang memaksa membangunkan anak-anak untuk mendengarkan pidatonya, mendengarkan formalitas bahasanya, mendengarkan bahasanya yang ‘aneh’ di telinga anak-anak, tentang cultural shock, tentang future shock dan teknik pedagogi yang ‘nggak nyampe’ di telinga anak-anak, mungkin anak- anak ingin mendengar cerita Pak Raden, cerita Shaun the Sheep, ketimbang harus mendengar seorang dewasa yang berbahasa kaku dan tak cerdas dalam memahami dunia anak. SBY harus banyak belajar teknik komunikasi politik dari Bung Karno, apa itu inti komunikasi politik. Seperti Bung Karno ucapkan pada Ganis Harsono, salah satu jubir Deplu yang pernah menanyakan pada Bung Karno “kenapa Bapak selalu menggembirakan banyak orang? kenapa bapak selalu jadi katalisator atas semua pembicaraan-pem bicaraan diplomatik” Apa jawab Bung Karno “Hei, Ganis..bila kamu bicara dengan seseorang bicaralah dengan bahasa orang itu, bahasa yang ia mengerti, bila engkau bicara dengan tukang becak, bicaralah dalam alam pikiran tukang becak….bila engkau bicara dengan diplomat, bicaralah dengan ukuran-ukuran bahasa diplomatik, yang terinci dan terukur… kamu akan menemukan rahasia kegembiraan berkomunikasi” kata Bung Karno lalu ia menyeruput kopi.
Posted on: Thu, 14 Nov 2013 13:27:58 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015