Belajar dari Bunda Maria St Perawan Maria menjadi contoh figur yang celik hatinya. Maria mampu melihat perbuatan-perbuatan Allah dan memuliakan-Nya. Nyanyian pujian Maria mengingatkan kita pada bacaan-bacaan dari Kitab Sirakh. Penulis Kitab Sirakh mengajak kita memuliakan Allah, dan membawa ke hadapan-Nya persembahan sejati, dengan penuh syukur, dan sukacita. Lebih lagi, dengan kerendahan hatinya sebagai hamba, Maria mau terlibat di dalam karya keselamatan Allah. Keterlibatan Maria bukan untuk mendapatkan status sebagai “Ibu Tuhan”, tetapi untuk memperlihatkan Allah yang peduli pada umat-Nya yang lapar, lemah, dan direndahkan; serta bertindak dengan kuasa-Nya mewujudkan keadilan bagi mereka. Maria mengunjungi Elisabet untuk melihat dan terlibat di dalam karya keselamatan Allah itu. Bunda Maria adalah Bunda kita yang dekat dan mengunjungi kita, agar kita pun melihat dan terlibat. Semoga dengan pesta ini, Magnificat tidak hanya bergema di ruang-ruang kelompok doa, tapi juga di ruang-ruang jiwa kita yang makin terbuka melihat dan terlibat dalam karya keselamatan Allah.
Posted on: Wed, 18 Sep 2013 16:16:18 +0000
Trending Topics
Recently Viewed Topics
© 2015