Daily News 12 Agustus 2013 • Dollar Alami Penurunan Mingguan, - TopicsExpress



          

Daily News 12 Agustus 2013 • Dollar Alami Penurunan Mingguan, Fokus Pada The Fed. Dollar mengalami penurunan mingguan terhadap seleuruh mata uang utama ditengah perhatian terhadap ketidakpastian kebijakan the Fed dan laporan dari China, Eropa, dan Inggris yang stabil mengurangi permintaan terhadap mata uang Amerika Serikat tersebut. Dollar tetap tertekan sejak data non-farm payrolls bulan Juli dirilis sebesar 162.000. Laporan tersebut menambah ketidakpastian kapan Federal Reserve akan mulai mengurangi program stimulus moneter sehingga melemahkan dollar. • Data Perdagangan Inggris Topang Sterling. Sterling menguat terhadap dollar setelah Gubernur BoE, Mark Carney, menegaskan kembali komitmen pembuat kebijakan untuk menurunkan inflasi. Laporan lain menunjukkan defisit perdagangan Inggris menurun pada bulan Juni akibat eskpor yang melonjak, menambah kepercayaan terhadap pemulihan ekonomi Inggris. Biro Statistik Inggris mengatakan ekspor menyentuh level tertinggi bulanan pada bulan Juni sejak catatan dimulai pada tahun 1998. • Pekan Terbaik Bagi Aussie Sejak 2011. Aussie membukukan penguatan terbesar sejak 2011 setelah data output industri China menunjukkan pertumbuhan ekonomi yang stabil di China, yang merupakan mitra dagang terbesar Australia. Aussie menguat selama 5 hari beruntun terhadap dollar setelah Reserve Bank Australia mementahkan ekspetasi pelonggaran lebih lanjut setelah melakukan pemangkasan suku bunga ke rekor terendah pekan ini. • Fed’s Fisher: Perancis Adalah Kecemasan Terbesar di Eropa. Richard Fisher, Presiden Federal Reserve bagian Dallas, paling mencemaskan negara perekonomian terbesar kedua zona euro, ketimbang negara lainnya. Dalam wawancara dengan surat kabar Jerman Handelsblatt, Fisher mengatakan ia optimis namun waspata terhadap zona euro dan melihat adanya kemajuan pada krisis yang melanda kawasan. Namun permasalah khususnya berada di Perancis, ucapnya. "Saya cemas terhadap Perancis, lebih dari negara lainnya," ucap Presiden the Fed bagian Dallas tersebut. • Asia Berharap Ekonomi Cina Mulai Stabil. Bursa saham Asia bergerak mixed walaupun data inflasi dan produksi industri Cina memberikan harapan mulai stabilnya kondisi perekonomian terbesar No.2 di dunia tersebut. Aksi profit-taking menggerogoti kinerja Nikkei akibat merebaknya kewaspadaan menjelang data GDP Jepang hari Senin. Kospi kurangi penguatan, terbebani kejatuhan saham otomotif akibat aksi mogok buruh Hyundai Motor. Hang Seng naik setelah stabilnya inflasi dan naiknya produksi industri Cina memberikan harapan akan membaiknya kondisi ekonomi Cina. • Wall Street Cetak Pekan Terburuk Sejak Bulan Juni. Wall Street menutup pekan ini di area negatif, dengan ketiga indeks utama mencetak pekan terburuk sejak bulan Juni, seiring investor hanya memiliki sedikit alasan untuk membeli saham pada rekor tinggi dan di tengah kecemasan mengenai kapan the Fed akan mulai memangkas program stimulusnya. "Ini adalah kontinuasi dari pasar sidewayas yang telah berlangsung sepanjang pekan ini," ucap Cam Albright, direktur alokasi aset pada Wilmington Trust Investment Advisors. "Tidak ada katalis besar yang mendorong harga naik atau pun turun." • Emas Rally Bersama Minyak Mentah. Harga emas naik pada hari Jumat seiring rally pada minyak dan kejatuhan bursa saham AS, dengan emas menuju kenaikan mingguan kedua di tengah ketidakpastian mengenai kapan Federal Reserve aka memangkas stimulusnya. Spekulasi bahwa bank sentral dapat memulai tapering program pembelian obligasi seilai 85 milyar dollar per bulan sesegera bulan depat memukul emas turun ke level terendah dalam 3 pekan pada awal pekan. Namun masih belum ada kesepakatan di antara petinggi the Fed mengenai waktu yang tepat untuk mengakhiri program tersebut. Emas berhasil memangkas penurunan seiring bursa saham AS melemah sebesar 0.6% dan menuju pekan terburuk sejak bulan Juni. • Data China Dorong Harga Minyak Tembus $106. Harga minyak naik pada hari Jumat, terdorong oleh gangguan suplai di Timur Tengah dan sinyal meningkatnya permintaan dari China, dengan minyak mentah AS pulih dari 5 sesi penurunan beruntun. Output pabrik di China bertumbuh di buan Juli dalam laju tercepat sejak awal tahun, menguatkan sejumlah data yang menunjukkan perekonomian China mulai stabil setelah tingkat pertumbuhan anjlok dalam lebih dari 2 tahun. • Postal Service Persempit Kerugian di Kuartal Ketiga. Postal Service merugi sebesar 740 juta dollar pada kuartal ketiga yang berakhir tanggal 30 Juni, seiring kebijakan pemangkasan biaya yang agresif membantu untuk mempersempit kerugiannya, ucap agensi tersebut pada hari Jumat. Postal Service merugi sebesar 5.2 milyar dollar pada kuartal yang sama tahun lalu. Postal Service terbantu oleh kenaikan sebeasr 8.8% pada pendapatan dari pengiriman paket dan parcel seiring lebih banyak warga AS yang berbelanja online dan menggunakan jasa agensi. • Ackman Mendesak Adanya Ketua Baru Pada J.C. Penney. Bill Ackman, investor besar J.C. Penney Co Inc, menjawab dewan perusahaan ritel tersebut pada hari Jumat, meminta digelarnya pertemuan secepatnya untuk memilik ketua baru. "Saya telah hilang kepercayaan pada kemampuan ketua saat ini untuk memimpin dewan," ucap Ackman dalam surat terbuka. Petinggi J.C. Penney tidak dapat ditemui untuk dimintai keterangan. Reuters juga tidak dapat menghubungi ketua J.C.Penny, Thomas Engibous.
Posted on: Mon, 12 Aug 2013 02:05:56 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015