....................................Eschatological - TopicsExpress



          

....................................Eschatological Life...................................... Living in the Middle of Two Ages Salah satu aspek yang penting di dalam eschatological life adalah kehidupan di antara dua zaman (living in the middle of two ages), this age and the age to come atau sering kita kenal juga dengan istilah “already and not yet”. Theolog Geerhardus Vos menyebut masa ini sebagai masa semi-eschatological era. Masa ini adalah masa yang dimulai semenjak kebangkitan Kristus dan berakhir pada saat kedatangan Kristus yang kedua kali. Kehidupan di dalam dua masa ini menuntut orang-orang percaya untuk memiliki ketekunan (perseverance of the saints) dalam membangun kehidupannya sebagai seorang yang sudah ditebus. Hal ini dikarenakan adanya ketegangan antara dua masa yang memiliki karakteristik yang sangat berbeda sehingga menimbulkan dilema dalam kehidupan orang percaya. Zaman sekarang (This Age) adalah zaman yang berawal semenjak penciptaan dan akan berakhir pada saat Kristus datang kedua kali. Yang berkuasa atas zaman ini adalah si Iblis. Bagi orang-orang tidak percaya maka yang menjadi penguasa atas diri mereka adalah dosa dan juga segala filsafat dunia yang berkembang pada zaman mereka hidup, sehingga pada umumnya non-believers akan berpikir bahwa kehidupan saat ini adalah kehidupan satu-satunya yang mereka harus pertahankan dan nikmati sepuasnya, karena sesudah kehidupan ini ya berakhirlah kisah mereka. Dan inilah strategi yang Iblis jalankan yaitu membawa manusia melupakan akan kehidupan sesudah kematian dan mempertaruhkan seluruh kehidupan mereka hanya untuk apa yang ada pada zaman ini. Zaman yang akan datang (The Age to Come) adalah masa yang dimulai dari kebangkitan Kristus hingga kekekalan. Masa ini adalah masa di mana Kerajaan Allah berkuasa secara progressive, dimulai dari prinsip yang direalisasikan dalam dunia ini hingga saat di mana realisasi sepenuhnya dinyatakan di dalam kekekalan sesudah Kristus datang kedua kalinya. Di dalam zaman inilah manusia berdosa dibawa untuk kembali kepada Tuhan Allah. Mereka dibawa pada suatu kesadaran bahwa hidup tidak hanya berhenti pada zaman kini saja tetapi ada kehidupan setelah kematian, kehidupan yang bernilai kekal. Kehidupan di mana dosa dan kesengsaraan akan sirna sepenuhnya, diganti dengan sukacita yang berlimpah dan kekal dari Tuhan Allah. Melalui zaman yang akan datang inilah manusia disadarkan akan arti sesungguhnya dari hidup mereka yang harus dikembalikan kepada metanarasi biblikal yang Tuhan sudah tetapkan bagi orang-orang pilihan-Nya. Dari kedua zaman ini kita bisa melihat adanya satu periode di mana terdapat singgungan dari dua zaman tersebut, inilah yang disebut sebagai semi-eschatological. Di satu sisi, zaman ini menarik manusia untuk melupakan pengharapan eskatologis dengan tawaran-tawaran yang begitu menggoda, disadari atau tidak disadari, perlahan atau cepat membawa manusia untuk hidup di bawah kuasa dosa. Tetapi di sisi lain, orang-orang yang sudah menerima karya penebusan Kristus, dari dalam hatinya Roh Kudus bekerja secara progressive untuk memperbaharui hidup mereka sehingga mereka memiliki pengharapan eskatologis yang membawa cara hidup pada zaman ini yang berbeda daripada kehidupan orang-orang yang belum menerima karya penebusan Kristus tersebut. Ini menjadi salah satu kesulitan hidup sebagai orang percaya. Di satu sisi kita sangat berharap agar kesudahan dari segala sesuatu segera terjadi. Sukacita, kebebasan, keagungan, dan keindahan dari hidup bersama dengan Allah menjadi pengharapan yang sangat dinantikan. Tetapi sewaktu kembali pada realitas kehidupan zaman ini, di mana realitas dosa masih berada di tengah-tengah kehidupan orang percaya, maka penderitaan dan kesengsaraanlah yang menjadi bagian dari kehidupan orang percaya karena perjuangan untuk melawan keberdosaan inilah yang menjadi sumber utama kesulitan tersebut. Secara kasat mata, zaman yang akan datang belum dinyatakan sepenuhnya, tetapi secara prinsip sudah direalisasikan melalui gereja dan kehidupan orang-orang percaya. Di saat yang bersamaan realisasi prinsip agung tersebut menjumpai hambatan dari prinsip keberdosaan yang sudah lama bercokol dalam kehidupan manusia. Inilah dilema kehidupan di antara dua zaman. Dilema ini juga dialami oleh Paulus seperti yang ia tuliskan dalam Roma 7:13-26. Setidaknya ada dua respons ekstrem yang terjadi dalam menghadapi dilema tersebut. Respons pertama adalah gaya hidup monasticism, gaya hidup yang mengucilkan diri dari kehidupan dunia dan bertekun dalam kehidupan spiritual di suatu tempat yang terisolasi dari peradaban. Inilah gaya kehidupan yang terlalu menekankan aspek heavenly tetapi melupakan realitas kehidupan wordly, yang sebenarnya adalah gaya kehidupan yang tidak bertanggung jawab dengan apa yang Tuhan mandatkan untuk kita kerjakan pada zaman ini. Respons yang kedua adalah kehidupan hedonism yang mengejar worldly pleasure dan hidup seakan-akan tidak ada yang namanya kekekalan. Inilah kehidupan yang pada bagian awal kita sebut sebagai non-eschatological life. Respons kedua inilah yang mendominasi anak-anak muda saat ini. Berapa banyak anak muda yang mengerti apa tujuan ultimat dari kehidupannya? Berapa banyak yang benar-benar sadar mengapa ia memilih suatu bidang studi? Berapa banyak yang mengetahui apa esensi dari bekerja dan berkeluarga? Mereka menjalani semuanya hanya karena dorongan kebutuhan dasar dari hidupnya sebagai manusia tetapi esensi dan arti dari semua aktivitasnya tidak dimengertinya. Inilah suatu realitas menyedihkan yang terjadi bukan hanya pada orang-orang non-Kristen tetapi juga pada orang-orang yang mengatakan dirinya Kristen. . Simon Lukmana - Buletin Pillar, Edisi: November 2013
Posted on: Sat, 16 Nov 2013 01:11:37 +0000

Trending Topics



of the impediments to autism
Jajajaja, interesantisimo articulo: FUTSAL. “Los de antes, los
Following out decision to post all adverts placed in Big Carp on
It seems as though Ive made a terrible mistake. I am calling off
X-Men Classic Mystique Pop! Vinyl Figure, kf8i59zc9

Recently Viewed Topics




© 2015