MIMPINYA sederhana: ikut kompetisi lomba mengarang. Meskipun hanya juara tiga, saya tidak sedih dan kecewa, karena juara satu dan duanya adalah para tetangga dekat saya. "Selamat, moga kelak jadi penulis masyhur yang dapat menceritakan sejarah negeri ini," ucapku memberi apresiasi. Usai memberi ucapan selamat, saya agak penasaran. Terlebih sama yang juara pertama, karena sangat tidak disangka-sangka dan di luar prediksi. "Dia tuh ngarang apa yah?" tanya saya penasaran. Akhirnya, dengan berbagai cara dan pendekatan, saya dapat juga membaca karangannya. Membaca judul karangan sang juara satu ini benar-benar membuat mata saya melotot, seakan tidak percaya. Dia menulis judul, "NASI GORENG." Membaca judul ini saya tambah "kalang kabut" nggak percaya. Masak, kompetisi mengarang bebas tingkat propinsi seperti itu. Adakah main-mata dengan dewan juri di sini? Apakah lomba ini pun dipolitisir sama mereka? Ataukah karena memang penilaian sportif. "Ah, itu cuma mimpi, kembangnya tidur, tidak perlu Abi dramatisir, apalagi dipanjang-panjangin," sergah isteri. Haha, "Iya bener Mi." Good morning all ...!
Posted on: Wed, 26 Jun 2013 23:40:19 +0000
Trending Topics
Recently Viewed Topics
© 2015