Mengenal penyakit kejiwaan dan mental : 1. Skizofrenia. Istilah - TopicsExpress



          

Mengenal penyakit kejiwaan dan mental : 1. Skizofrenia. Istilah skizofrenia berasal dari bahasa Inggris yaitu schizophrenia yang memiliki arti pikiran terbagi atau terpecah di mana hal itu mengacu pada terganggunya keseimbangan pada emosi dan pikiran. skizofrenia juga diartikan sebagai sekelompok gangguan berat pada otak di mana orang akan menafsirkan realitas dengan abnormal, tidak seperti orang pada umumnya. Orang yang mengalami hal ini akan mengalami beberapa hal seperti halusinasi, khayalan, dan gangguan pada pemikiran dan perilaku. Biasanya, penyakit ini mulai muncul pada usia dewasa muda. Skizofrenia bisa dikatakan sebagai sebuah kondisi yang kronis. Sebab, penderitanya tidak dapat dilepaskan dari namanya pengobatan. Mereka harus mendapatkan perawatan seumur hidup mereka. 2. Bipolar disorder (gangguan bipolar) adalah jenis penyakit psikologi, ditandai dengan perubahan mood (alam perasaan) yang sangat ekstrim, yaitu berupa depresi dan mania. Pengambilan istilah bipolar disorder mengacu pada suasana hati penderitanya yang dapat berganti secara tiba-tiba antara dua kutub (bipolar) yang berlawanan yaitu kebahagiaan (mania) dan kesedihan (depresi) yang ekstrim. Ketika kondisi mania akan menimbulkan halunisasi dan wahm, dalam kondisi depresi bisa mengarah pada buniuh diri 3. Depresi adalah suatu kondisi yang lebih dari suatu keadaan sedih, bila kondisi depresi seseorang sampai menyebabkan terganggunya aktivitas sosial sehari-harinya maka hal itu disebut sebagai suatu Gangguan Depresi. Beberapa gejala Gangguan Depresi adalah perasaan sedih, rasa lelah yang berlebihan setelah aktivitas rutin yang biasa, hilang minat dan semangat, malas beraktivitas, dan gangguan pola tidur. Depresi merupakan salah satu penyebab utama kejadian bunuh diri. Gejala-gejala : 1. Gejala positif Fungsi otak dari penderita penyakit skizofrenia akan bekerja lebih aktif atau bisa dikatakan berlebihan. Hal ini menyebabkan otak bekerja dengan tidak normal. Akibatnya, penderita akan mengalami beberapa hal seperti berikut ini: • Berkhayal. Ini merupakan hal yang paling umum dialami oleh para penderita skizofrenia. Mereka memiliki keyakinan yang berbeda dengan orang normal. Mereka akan melihat realitas yang berbeda pula. Selain itu, penderita juga sering salah menafsirkan persepsi. • Halusinasi • Gangguan pikiran • Perilaku tidak teratur 2. Gejala negatif Gejala ini mengacu pada berkurangnya atau bahkan tidak adanya karakteristik fungsi otak yang normal. Gejala-gejala yang ditimbulkan antara lain: • Sulit mengekspresikan emosi • Menarik diri dari lingkungan sosial • Kehilangan motivasi • Tidak minat melakukan kegiatan sehari-hari • Mengabaikan kebersihan pribadi Gejala-gejala tersebut seringkali dianggap sebagai kemalasan yang biasa dialami oleh tiap orang. Namun, hal itu ternyata keliru. 3. Gejala kognitif Jenis gejala ini akan menimbulkan masalah pada proses berpikir. Tanda dan gejala yang mungkin timbul, antara lain: • Masalah dalam membuat informasi yang masuk akal dan dapat dimengerti • Sulit berkonsentrasi • Masalah pada memori otak Selain ketiga gejala di atas, penyakit skizofrenia juga akan menimbulkan masalah pada suasana hati. Para penderitanya akan mengalami depresi, cemas, dan seringkali mencoba untuk bunuh diri. Gejala-gejala dari penyakit ini lambat laun dapat melumpuhkan para penderitanya. Sebab, hal ini sangatlah mengganggu kemampuan mereka untuk melakukan kegiatan rutin sehari-hari. Namun, apabila penderitanya masih berusia remaja, gejala yang ditimbulkan sulit untuk dideteksi dan kemudian dianggap sebagai penyakit skizofrenia. Sebab, pada usia tersebut mereka pasti akan mengalami hal-hal ini yang ternyata merupakan gejala dari penyakit skizofrenia: • Menarik diri dari keluarga dan teman • Penurunan kinerja di sekolah • Sulit tidur • Cepat emosi Gangguan bipolar memiliki gejala-gejala yang sama dengan skizofrenia namun tingkat kepecahan pikirannya tidak separah skizofrenia. Penyebab • Penyebab pasti dari penyakit skizofrenia belum diketahui. Namun, beberapa peneliti percaya bahwa penyakit ini dapat terjadi akibat unsur kimia pada otak bermasalah, termasuk neurotransmiter dopamin dan glutamat. Selain itu, para peneliti juga percaya bahwa faktor genetika dan lingkungan turut berkontribusi dalam perkembangan penyakit ini dan kondisi hidup yang penuh dengan stres. Pengalaman Penderita : Seorang Pasien Rumah Sakit Jiwa di Jawa Timur menderita masalah kejiwaan sejak umur 19 tahun. Setelah berbagai keadaan dan kondisi penyakitnya selama lebih dari 10 tahun hingga harus kehilangan keluarga dan hendak bunuh diri. Akhirnya ia memutuskan untuk melawan penyakitnya. Mempelajari penyakitnya berdasar literatur yang ada didunia maya dan ilmu-ilmu agama yang ia yakini bahwa al qur’an dan as sunnah sebagai obat terbaik dalam hal kejiwaaan. Akhirnya kondisi penyakitnya mulai mereda, stabil dan memperbaiki prilakunya. Terapi yang dilakukannya adalah terapi medis dengan obat-obatan, terapi ilmu agama dan wawasan yang menunjang kognitifnya, terapi akal dengan memperberdayakan akal dan kecerdasaanya, terapi ibadah dan mendekatkan diri pada Allah dan Tetap melakukan aktifitas kerja dan aktivitas sosial lainnya. Saat ini ia masih tetap berobat kerumah sakit, namun yang terpenting penyembuhannya adalah bagaimana mengatur dan mengendalikan pola fikir, mental, emosi dan jiwa yang tidak stabil dan ekstrim. Mengembangkan potensi diri dan lebih tanggung jawab sebagai karywanan dan pemimpin keluarga. Merencanakan, menata, mengarahkan dan disiplin dalam tujuan hidup islami yang disesuaikan dengan kemampuan dan kekurangan diri.
Posted on: Tue, 22 Oct 2013 03:13:37 +0000

Trending Topics




© 2015