PENJAJAJAHAN BENTUK BARU LEWAT GELAR2 AKADEMIK. Bagaimana mungkin sebebuah pengetahuan yang ingin diraih, bisa menghancurkan sebuah bangsa. Skenarionya sederhana. Orang2 pinter yang berbasis pengetahuan hari ini harus mampu mengintegrasikan pemikirannya dengan pengetahuan lainnya. Ketika proses harmonisasi dan integrasi gagal, maka cara berpikirnya sangat parsial dan terkotak-kotak. Cara berpikir yang parsial dan terkotak2 diindikasikan dengan tidak mampunya orang2 pinter bekerjasama dengan orang2 pinter lainnya. Ketidakmampuan untuk bekerjasama ini menimbulkan sifat iri, dengki, tidak harmonis, dan punya potensi menghancurkan. Bagaimana ini bisa terjadi? Pengetahuan yang diperoleh lewat jenjang S1, katakanlah sarjana pertanian. Lanjut ambil master, konsentrasi di tanaman palawija. Lanjut lagi studi di program lanjutan di tingkat doktoral, ambil spesialisasi di Jagung. Sesungguhnya gelar doktor atau kepakarannya di bidang jagung, xixixi... Inilah, kelemahan dari pengetahuan yang terkotak2, kemampuan luar biasa secara teknis, hanya untuk bagian kecil saja dari keseluruhan pengetahuan yang berkembang dan kemampuan parsial ini sangat tergantung dan saling membutuhkan dengan pengetahuan lainnya. Akankah kita terjebak pada sindrom pengetahuan yang terkotak ini? Segera lengkapi kepakaran kita dengan kemampuan harmonisasi dan integrasi berbagai pengetahuan dan selalu memiliki sifa rendah hati. Selanjutnya, seberapa bermanfaatkah diri kita bagi kemanusiaan atau apa sumbangsih kita untuk kemajuan masyarakat. Inilah yang diharapkan dari hadirnya pengetahuan yang tercerahkan, salam.
Posted on: Sat, 06 Jul 2013 08:10:17 +0000
Trending Topics
Recently Viewed Topics
© 2015