Pujian Layak Diberikan Untuk Keberanian Lafran Pribadi Posted by: - TopicsExpress



          

Pujian Layak Diberikan Untuk Keberanian Lafran Pribadi Posted by: Galang Posted date: Kamis, 12 September 2013 | 16:00 WIB Kredit khusus layak diberikan untuk keberanian Pelatih PSS, Lafran Pribadi mengoptimalkan kualitas Mudah Yulianto. Keputusan ini layak mendapat apresiasi karena secata taktik tidak mudah membangkucadangkan Fajar Listiyantoro yang langganan starter di era Yusack Sutanto. Fajar bahkan baru masuk di 10 menit akhir menggantikan Agung guna memperkuat lini tengah. Mudah menjawab kepercayaan pelatih dengan kualitas penetrasi yang menyulitkan pertahanan Persekap selama 90 menit penuh. Babak pertama ia tutup dengan jumlah umpan silang sebanyak 4 kali ditambah 5 kali umpan silang di babak kedua. Saat PSS dinahkodai Yusack Sutanto pada putaran awal musim praktis Mudah tidak mendapat tempat di starting eleven. Permainan impressive-nya di tiga pertandingan terakhir menjanjikan kekuatan baru di sisi sayap kiri PSS. Selain itu munculnya Topas menggantikan Wahyu Gunawan yang dibekap cedera juga memberikan warna baru. Berkolaborasi dengan Mudah memainkan umpan- umpan pendek, diakhiri crossing tajam ke pertahanan Persekap. Sayap PSS semakin atraktif seiring keberanian Topas untuk jauh merangsek ke depan. Pergerakan Topas dapat mengimbangi Satrio di sisi kanan yang juga sering bergerak masuk ke dalam pertahanan Persekap kemudian melepas umpan silang. Strategi yang terbukti ampuh dengan catatan 3 kali umpan silang di babak pertama dan 4 kali di babak kedua. Tak luput sumbangan satu gol tendangan bebas Topas dari sudut sudut sempit. Bermula dari usaha crossing yang menyentuh tangan pemain Persekap. Kembali ke formasi awal Bermain dengan formasi yang jamak dipakai PSS di pertandingan-pertandingan sebelumnya yakni 4-4-2 dengan variasi 4-3-3 Lafran Pribadi nampak mengoptimalkan serangan lewat sayap dengan passing mendatar. Kemudian diakhiri dengan umpan silang dari kedua sayap lincah seperti Satrio dan Topas. Terkhusus untuk Mudah, akselerasinya ke dalam kotak penalti lawan layak mendapat pujian karena jarang muncul selama ini dari sisi kiri. Hanya Satrio yang pada pertandingan-pertandingan sebelumnya terlihat berani menusuk langsung ke jantung pertahanan lawan. Sesekali long ball juga dilepaskan Bona, Adelmund dan Waluyo untuk memberikan variasi serangan. Pola permainan ini mengingatkan pada permainan PSS musim lalu ketika banyak mencetak gol bermula dari tusukan sayap. Lafran Pribadi menempatkan Agung Suprayogi yang mencetak 1 gol dari 7 kali tembakan dan Moniega sebagai duet penyerang. Keduanya cukup padu bergantian turun menjemput bola di lini tengah. Hanya saja ketenangan penyelesaian akhir masih sering ketika mencapai kotak penalti Persekap. Dibelakangnya berdiri Anang Hadi yang kerap berada di dalam kotak penalti. Meskipun secara formasi Anang ditempatkan di sisi sayap, pergerakannya lebih banyak masuk ke dalam. Sehingga memberikan ruang penuh kepada Satrio untuk bergerak di sisi kanan. Satrio terlihat sukses masuk sampai dalam kotak penalti Persekap hanya saja kemampuannya dalam melakukan crossing masih lemah. Anang yang diplot untuk lebih banyak masuk ke kotak penalti ketika menyerang sukses melaksanakan tugasnya. Pergerakan Anang bahkan mampu menghasilkan gol hasil kerjasama dengan Agung dari sisi kiri memanfaatkan kelengahan pertahan Persekap saat menyerang. Bermain dengan pressing tinggi sejak tengah lapangan PSS berhasil menguasai jalannya pertandingan dengan ball possession 56% berbanding 44%. Alhasil permainan Persekap berhasil digagalkan sebelum mencapai pertahanan PSS. Sukses menguasai jalannya pertandingan tak lepas dari andil Juan Revi dan Bona Simanjuntak di sektor gelandang. Berhasil memegang peran sentral sebagai ball winning midfield sekaligus pembagi bola keduanya tercatat melakukan tackle dan intercept sebanyak 12 kali di babak pertama dan 13 kali di babak kedua. Tanpa mengurangi peran dari pemain lain, daya jelajah yang luas membuat peran kedua pemain di pertandingan tadi malam sangat vital. Sebagai penyeimbang ketika bertahan dan menyerang. Daya jelajah Bona yang sangat luas dibuktikan dengan 64 kali touch ball sepanjang pertandingan, terbanyak dibanding pemain yang lain. Diikuti tandemnya di lini tengah, Juan Revi, sebanyak 56 kali touch ball. Adelmund di barisan pertahanan bermain cukup taktis, meskipun gol tunggal dari Noh Alamsyah hadir atas kesalahannya yang out of position sehingga terlambat kembali ke belakang. Permainan lugas Adelmund dibuktikannya dengan 12 kali clearance. Jumlah clearance yang sama dengan Waluyo tandemnya di lini belakang yang juga tampil prima. Selain memang karakter permainan Persekap, Rudy Keltjes lebih menginstrusikan pemainnya untuk bermain bola datar nan cepat. Dirinya sadar akan keunggulan postur Adelmund, bek PSS. Variasi serangan Persekap dari sayap pun kerap gagal. Padahal dalam pertandingan menghadapi Persibangga sebelumnya saat mereka menang 5-1, serangan sayap Persekap sangat menonjol. Hal ini tak lepas kesuksesan Satrio dan Topas menekan pemain sayap Persekap sehingga kesulitan melepas umpan. Ketenangan Aji Saka belum terlalu teruji pada pertandingan ini. Serangan Persekap terlalu sering mentah sebelum dapat ditembakan ke gawang PSS. Sepanjang pertandingan hanya 2 kali Aji Saka melakukan penyelamatan. Meskipun 1 gol berhasil bersarang di gawangnya. Konsistensi permainan Jeda pertandingan yang cukup lama dapat membuyarkan konsistensi permainan PSS. Bermain dengan jeda lebih dari 10 hari menurut update jadwal terakhir bukan perkara mudah bagi skuad Lafran Pribadi. Grafik permainan PSS tengah menanjak. Sangat disayangkan jika pelatih dan seluruh pemain tidak mampu mempertahankan ritme permainan yang sudah terjalin cukup baik. Lawatan ke kandang Persenga Nganjuk akan menjadi bukti sahih konsistensi permainan PSS. Jeda yang cukup lama harus dimanfaatkan untuk menyempurnakan pola permainan, karena finishing, penempatan diri dan pergerakan tanpa bola masih menjadi masalah. Di masa krusial terutama akhir kompetisi, setiap pemain harus jeli memanfaatkan peluang sekecil apapun. Khusus di lini depan, Moniega yang bertandem dengan Agung kerap tidak berada di posisi yang tepat sehingga menyulitkan dirinya melakukan tembakan ke gawang. Kurangnya support dari lini tengah yang merangsek ke dalam kotak penalti lawan menjadi salah satu penyebab. Sehingga penyerang PSS terlihat bertarung sendirian. Oleh karena itu pergerakan tanpa bola perlu ditingkatkan efektivitasnya. Pemain PSS kerap kali hanya melihat pergerakan bola. Baik saat bertahan ataupun ketika keadaan menyerang. Penempatan posisi kurang diperhatikan. Sehingga acap kali kehilangan bola di depan gawang lawan karena kesulitan mencari kawan padahal serangan telah dibangun dengan apik dari belakang. Layak ditunggu formula apa yang akan dimunculkan Lafran Pribadi demi menjaga dan meningkatkan konsistensi permainan tim. Memasuki masa-masa genting akhir kompetisi konsentrasi pemain dan jajaran pelatih menjadi sangat vital. Jarak dekatnya untuk menyongsong pertandingan yang menentukan melawan Persenga Nganjuk nanti. Sehingga PSS dapat memetik poin penuh kemudian memastikan diri menjadi juara grup. AKR
Posted on: Thu, 12 Sep 2013 13:58:51 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015