"Sang Pembaharu" Sikap pandangan saya sebagai seorang Islam - TopicsExpress



          

"Sang Pembaharu" Sikap pandangan saya sebagai seorang Islam bersifat rasional. Dalam prinsip,Saya mengakui pernyataan semua agama tentang janji kedatangan sosok Juru Selamat Ilahi yang bersifat Universal di akhir zaman. Jika umat Hindu berbicara tentang kedatangan kembali Krishna, pernyataan tersebut sama absahnya untuk diterima sebagaimana umat Kristiani berbicara tentang kedatangan kedua kali dari Yesus Kristus. Begitu juga dengan harapan umat Zoroaster tentang kedatangan Zarathustra, serta harapan umat Buddha dan Konghucu atas kedatangan kembali pangeran Buddha dan guru besar Kong Hu Cu.Dan saya khususnya mengharap Satrio Paninggit Semuanya yang merupakan harapan datangnya Juru Selamat yang Dijanjikan harus diperlakukan sama hormatnya.Hanya saja pengakuan atas kebenaran dari sekian banyak pernyataan yang saling kontradiktif itu baru akan masuk akal jika diartikan secara Metaphorika dan bukan secara Harfiah. Kesimpulan Rasional satu-satunya yang bisa ditarik ialah sang Pembaharu yang Dijanjikan tersebut haruslah orang yang satu yang merangkum fungsi kedatangan semuanya dalam dirinya. Jika tidak maka pemenuhan Harfiah dari semua nubuatan pada masing-masing agama akan merupakan kemustahilan karena adanya elemen supranatural yang dikandungnya yang saling kait berkait satu sama lain haruslah dengan didasari logika yang jelas. Janji kedatangan sedemikian banyak pembaharu secara simultan hanya bisa bermakna metaphorika dan bukan dalam jasad. Adalah dalam pengertian ini Beliau menyatakan kalau dirinya telah memenuhi janji kedatangan Yesus a.s. dan Mahdi dalam satu sosok yang sama, beserta kedatangan yang lainnya seperti Buddha, Krishna dan pembaharu-pembaharu lainnya yang sedang ditunggu-tunggu di seluruh pelosok dunia. Kita tinggalkan sementara reaksi yang muncul di antara penganut agama lainnya akibat dari pernyataan demikian dan kita lihat dulu kegemparan yang timbul di dalam ortodoksi Islam. Mereka ini tidak merisaukan kedatangan kembali Buddha, Krishna atau pun yang lainnya yang tidak mereka yakini, tetapi mereka merasa amat risau berkenaandengan Isa a.s., seorang nabi Bani Israil. Kalau kemudian ada yang mengaku sebagai sosok citra Isa yang terlahir kembali maka hal itu menjadi suatu hal yang sulit dicerna bagi mereka. Sosok isa dalam bayangan fikiran mereka jika dikatakan telah wafat secara phisikal maka hal itu menjadi suatu kejahatan absolut bagi mereka. Bahwa yang katanya mirip Isa tersebut kemudian dinyatakan telah lahir dari antara mereka sendiri adalah suatu hal yang amat repulsif dan memuakkan bagi mereka. Perbedaan nama dan sebutan dalam berbagai kitab suci bukan suatu hal yang signifikan. Satu-satunya yang dianggap signifikan hanyalah sang Pembaharu itu, siapa pun orangnya, harus seseorang yang ditugaskan oleh Tuhan sebagai Pembaharu universal diakhir zaman. Bagi mereka yang terperangkap dalam prasangka, lalu menganggap diri beliau dan pernyataan-pernyataan beliau tidak mempunyai arti dan mereka inilah yang menolak serta melancarkan antagonisme terus menerus. Beliau ditolak sama halnya dengan hamba-hamba Allah sebelum beliau, dan jelas mendapat dukungan Tuhan sebagaimana Dia selalu mendukung hamba-hamba-Nya.Mentakjubkan sekali bahwa manusia sepanjang sejarah selalu melupakan kalau semua nabi-nabi Tuhan selalu diperlakukan sama oleh-Nya. Nyatanya mereka tidak juga melakukan pembedaan dalam penyerahan diri mereka sepenuhnya kepada Wujud-Nya. Karena itu maka sang Pembaharu universal adalah milik-Nya sepenuhnya dan bukan dari berbagai agama yang mengharapkan dirinya sebagai Pentolan masing-masing menurut keyakinan mereka yang rancu. Sosok demikian mewakili Tuhan, bukannya mewakili mereka yang tidak lagi mengenal Tuhan-nya. Ia termasuk di antara hamba-hamba-Nya dan bukan termasuk para penguasa yang mengangkat dirinya sendiri sebagai majikan dari hamba-hamba-Nya. Ketauhidan Ilahi dan lembaga kenabian di antara umat manusia adalah dua dasar fundamental yang terdapat dalam semua agama. Nama dan sebutan bisa berbeda, namun hal demikian bukan merupakan masalah. Yang penting adalah yang menyatakan demikian haruslah datang dari Tuhan. Bersama Gunara Gungun Didit Supriadi AhliGas Glent Bhaktie II
Posted on: Sat, 24 Aug 2013 02:42:40 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015