Terima kasih, Coach (A Tribute To Benny Dollo) JakOnline-Tertatih - TopicsExpress



          

Terima kasih, Coach (A Tribute To Benny Dollo) JakOnline-Tertatih di awal musim. Persija seperti hanya menjadi pelengkap di dalam kompetisi terbesar di Indonesia. Di pandang sebelah mata dan hanya di jadikan bulan-bulanan, Macan Kemayoran seperti harus pasrah beberapa kali di pecundangi oleh team peserta kompetisi lainnya. Bahkan di Jakarta, rumahnya sendiri. Seperti kita semua tahu, team ini hanya di isi oleh beberapa nama yang memang sudah kenyang dengan kerasnya industri sepak bola tanah air. Selebihnya, team hanya berisi amunisi pemain muda yang minim akan pengalaman. Jelas terkadang para macan muda ini terlihat sangat “demam panggung”. Kekalahan demi kekalahan, Persija harus melewati hari demi hari dengan berada di deretan bawah susunan klasemen (peringkat) di kompetisi yang bertajuk Indonesia Super League. Nada-nada sumbang mulai terdengar di mana-mana, di dunia maya yang paling terdengar. Ejekan & Hinaan seperti menjadi makanan sehari hari Macan Jakarta ini. Hanya bisa menahan emosi ketika jargon “Salam Degradasi” mulai di lontarkan para supporter lawan. Degradasi jelas bukan tradisi Persija! Rasa takut dan panik membuat pergolakan di tubuh para supporter Persija itu sendiri. Beberapa tuntutan mulai di keluarkan. Tujuan mereka satu, menyelamatkan harga diri team ibukota. Putaran pertama berakhir, Persija finish di posisi terbawah klasemen. Berbagai upaya mulai di lakukan management. Beberapa nama di datangkan untuk ikut memperjuangkan nama Persija. Bukan hanya pemain, management pun mengganti sosok paling sentral di dalam sebuah team sepak bola, pelatih. Benny Dollo. Bukan nama baru di dalam persepakbolaan Jakarta, beliau juga pernah menjadi pelatih kepala Persija Jakarta beberapa tahun sebelumnya. Harapannya, dengan nama besar Om Bendol (sapaan Benny Dollo), beliau dapat membangkitkan kembali mental juara punggawa-punggawa Persija pada putaran kedua. Semangat itu datang lagi.. Mimpi itu hadir kembali.. Harapan itu kini disini.. Harapan itu bernama “Benny Dollo”.. Dengan tangan dinginnya, mental macan kembali terbentuk. Dengan segudang pengalamannya, taring tajam macan kembali tumbuh. Dan dengan teriakannya, macan kemayoran kembali ke habitatnya. Perlahan tapi pasti Persija mulai menjauhi zona degradasi. Jelas bukan tugas yang mudah membangkitkan kembali mental para pemain yang sudah jatuh terpuruk dan kehilangan mimpi juara. Terima kasih yang setinggi-tingginya saya ucapkan kepada Om Benny Dollo, yang sudah membimbing kembali Persija ke jalan yang benar. Tahun ini, om sukses menyelamatkan Persija dari degradasi. Tahun depan, saya yakin, dan saya percaya om pasti bisa membuat Persija angkat piala. Amin. Ini hanya perumpamaan, entah kalo mungkin emang ada kesamaannya.. Dulu Jakarta punya Benyamin yang mengangkat nama Jakarta di bidang kesenian. Sekarang Jakarta punya Bendol yang akan mengangkat nama Jakarta di bidang sepakbola. Ini hanya Intermezzo sebagai persamaan terhadap dua orang tokoh bernama “Ben” yang sangat saya idolakan di Jakarta masa lalu dan Jakarta masa kini. Bertambah lagi sosok yang saya kagumi di Jakarta. Setelah Benyamin Sueb, Bambang pamungkas, dan satu nama terakhir adalah Benny Dollo. Terima kasih, coach..
Posted on: Tue, 17 Sep 2013 18:04:02 +0000

Recently Viewed Topics




© 2015