Title : Love Really Hurt Author : BaekYeon. Cast : - TopicsExpress



          

Title : Love Really Hurt Author : BaekYeon. Cast : Ø Yoona Girl’s Generation Ø Siwon Super Junior Ø Sooyoung Girl’s Generation Genre: Romance, Sad Type: Oneshoot Diclaimare: Tokoh dalam fic ini bukanlah milik saya. Tapi, alur cerita ini ASLI miliksaya. - - - - - - - - - HappyReading Bukan sekedarisapan jempol saja berita itu beredar. Berbagai bukti mereka sodorkan didepanku. Mengoyak kepercayaan yang telah kubangun untukmu. Sakit. Betapasakitnya hati ini setiap kali harus mendengarkan semua perbuatanmudibelakangku. Mulai dari kelakuanmu hingga kabar tentang penghianatan yang kaulakukan dengan gadis lain. Benarkah ?? Selalu aku bertanya pada diriku sendiri,apakah kau benar seperti itu ?? Kurang mengenalkah diriku tentang dirimu ??Atau mungkin karena terlalu banyaknya rahasia yang kau simpan. Tak mengijinkanku untuk tahu akan hal itu. Aku tersenyum miris. Helaan nafas dalam ku hembuskan. Menenangkan sejenak kejolak hati yang semakin tidak terkontrol.Kamu, kamu dan kamu yang mendominasi pikiranku. Tidak bisakah sejenak saja membuatku merasa tenang jika jauh darimu ?? Jangan menipiskan rasa percaya ku padamu. Kutatap nanar sosok pria yang hampir dua tahun menjadi kekasihku. Dua tahun bukan waktu yang sebentar bukan ?? Tapi, semua itu tidak membawa perubahan besar pada hubungan kami. Pertengkaran selalu terjadi setiap kali aku menanyakan hal yang diperbuat. Salahkah ??? “ Benarkah kabar itu ??” tanyaku dengansegenap keberanian yang kumiliki. “ Kabar apa lagi yang kau maksud ?” kau justru berbalik bertanya dan itu kau lakukan tanpa menatap wajahku. Sebegitu menyenangkannya duniamu sendiri hingga sejenak saja tidak mau beralih kepadaku. “ Kedekatanmu dengan Ailee.” Jawabku. “ Kami teman.” Jawabmu tanpa beban. Benarkah teman ?? God. Apa dosa yang pernahkuperbuat dimasalalu hingga orang yang kusayangi justru berdusta padaku. Denganmata ini aku melihat bagaimana kau bercengkrama mesra dengan gadis itu. Tidak bisakah kau jujur padaku ?? Setidaknya dengan kejujuran yang keluar darimulutmu bisa mengurangi rasa pedih dihatiku akan luka yang kau torehkan. Bukandengan dusta ini, semakin menenggelamkanku dalam luka yang menganga. “ Benarkah ??” ujarku sarkartis. Dapatkulihat ia menggeram pelan. Sepertinya aku mengatakan hal yang salah. *BRAKKKK.” Aku terlonjak kaget saat siwon tanpa perasaan menghempaskan gelas hingga sekarang tak berbentuk. Tatapan mataonyx-mu begitu menyalang. Lagi – lagi aku membangkitkan amarahnya. “ Kau hanya bisa menginterogasiku saja.”Desismu tajam. Suaramu sukses membuatku bergidik takut. Inilah sisi lain dirimuyang tidak aku sukai. “ Tidak. Aku hanya memastikan saja.”Sangkalku. Kuakui aku memang gadis lemah. Tapi akutidak mau harus kau intimidasi terus. Aku semakin lelah menghadapi sosokmu. Aku mohon pahamilah bagaimana perasaanku ?? Aku selalu mencoba tidak mengekangmudalam bergaul. Namun, bukan seperti ini yang kuharapkan. Bukan. “ Kemarin Hyorin sekarang Ailee. Apa kau tidak lelah memata- mataiku ??” ucapmu kemudian pergi meninggalkanku dalam kebisuan. Tanpa terasa aku meneteskan air mata ini.Aku hanya bertanya. Aku hanya membutuhkan kejujuranmu. Aku hanya ingin kaumenjadi sosok yang bisa kupasrahi cintaku seutuhnya. Bukan menjadi pembuat lukadi dalam hidupku seperti ini. . . . “ Yoongie” panggil Sunny riang. Iamendudukkan pantatnya di kursi sebelahku. Senyum manis ia sunggingkan untukku.Aku hanya bisa membalas senyum itu dengan senyum hampa. Bisakah aku kembali menyunggingkan senyuman yang benar –benar senyuman ?? Entahlah. “ Kau bertengkar kembali dengan siwon ??”Raut wajah Sunny berubah serius ketika ia mengatakan hal itu. Aku mengangguksingkat. Ya, Sunny hampir tahu semua hal yang terjadi antara aku dan Siwon.Selain Sunny, ada Sulli yang juga tahu akan hal ini. “ Huft..sudah kuduga. Pria itu sudahketerlaluan terhadapmu, yoon. Masih pantaskah kau disisinya ?? Bukan kali inisaja dia bertingkah.” Katamu menatapku sendu. “ Apa secara tidak langsung kau mengatakanaku tidak pantas disisinya ??”candaku. aku tahu maksud perkataanya hanya sajaaku terlalu malas untuk menjawab pertanyaan yang sudah kesekian kalinya iatanyakan padaku. “ Kau tahu maksudku, yoon. Jangan harap akuakan melepaskanmu kali ini. Berhentilah bersikap seakan tegar. Aku tahu kausudah sangat lelah menghadapi sikapnya. Dua tahun bukan waktu yang singkat,Yoona.” tuturmu. “ Aku tahu. Sunny, aku percaya jika diamemang milikku. Sejauh apapun dia pergi. Dengan siapapun dia bersama. Ia akankembali padaku. Karena akulah tempatnya kembali.” Jawabku. “ Kau tidak tahu kapan ia akan kembalikedalam pelukanmu. Kau tidak tahu berapa banyak gadisnya diluar sana. Masihkahkau sanggup dalam penantian yang tidak pasti ??” tanya Sunny menohok. “ Entahlah.” Di taman ini aku menumpahkan segalakepedihan yang kurasa. Dan selalu ada Sunny dan Sulli disisiku. Seperti saatini. DEG. Jantungku berdetak lebih cepat. Ke dua bolamataku menangkap sosok yang tadi aku bicarakan dengan Sunny. Sedang apa diadisini ? bukannya dia bilang ia sibuk. Dan tidak bisa senantiasa menemaniku.Lalu kenapa ia ada disini. Pikiran negative menghampiri perasaanku. Membuatkutakut dengan segala kemungkinan yang mungkin saja terjadi. “ Sunny, aku pergi beli minu sebentar ne.”pamitku yang diiyakannya. Beruntung Sunny tidak melihat siwon. Dengan langkah cepat aku mencoba mengikutikemana dia akan pergi. “ Apa yang kau lakukan disini, siwon.”Tanyaku dalam hati. Langkahku berhenti saat siwon telah sampai pada tempat tujuannya. Rumah Sooyoung. Kenapa ia datang ke rumah Sooyoung, mantan kekasihnya. Pikiranku berkecambuk tak jelas. Terus aku memperhatikan apa yang dilakukan kedua orang itu. “ Kukira kau tidak jadi datang, siwon .” Suara Sooyoung bisa kudengar dengan jelas. Aku beruntung ada pohon yang cukup dekatdengan tempat mereka. Membuatku bisa mendengar percakapan yang dilakukanmereka. Siwon tersenyum manis. APA TERSENYUM ??? tidak sekalipun ia tersenyum padaku sejak satu tahun yang lalu. Terakhir aku ingat sikap manis yang pernah ia lakukan adalah saat aku jatuh sakit dan di rawat hampir satu minggu di rumah sakit. “ Tentu aku datang. Aku bukan pria yang mengingkari ucapannya.” Jawab siwon . Tapi kau selalu mengingkari apa yang kaukatakan padaku, siwon , sahutku yang kutahu tidak akan dia dengar. “ Kau bertengkar lagi dengan yoona?.”tanya Sooyoung semakin membuat aku penasaran dengan hubungan mereka yang sebenarnya. Aku berharap dugaanku salah. “ Hm. Dia menanyakan tentang Ailee.” “ Ailee yang kau gunakan untuk membuatnya tidak curiga denganku.” Ujar Sooyoung. Terjawab sudah teka – teki yang membuatkupenasaran. Siwon dekat dengan banyak gadis hanya untuk mengelabuiku tentang hubungan gelapnya dengan sang mantan kekasih. Tuhan, betapa teganya mereka terhadapku. Sooyoung, kau menusukku. Kau bersikap layaknya teman yang bersimpati denganku tapi kenyataan yang adakau justru tokoh utama dalam kepedihanku. Kakiku rasanya begitu lemas. Tak mampu menopang berat badanku sendiri kala mata ini harus melihat sang pemilikhati bermesraan dengan gadis lain. Ia memeluk posesif Sooyoung. Hal yang jarang ia lakukan padaku. Aku tidak sanggup jika harus melihat hal seperti ini lebih jauh. Dengan langkah gontai aku pergi dari tempat itu.Percuma aku bertahan disisimu, siwon . Sia –sia pengorbananku. “ Hiks…” Aku lelah terus menerus seperti ini. Menangistanpa pernah kau pedulikan. Cemburu dengan semua kedekatanmu dengan gadis –gadismu. Aku sudah putuskan. Mulai saat ini aku akan pergi dan menghapusmudalam hatiku. Aku tidak akan membiarkanmu menyakitiku lebih lama lagi. . . . . . . . . . Hampir dua bulan berlalu. Dua bulan yangkulalui tanpa siwon disisiku. Dua bulan aku tidak mencoba untuk menghubunginya. Dan selama itu juga perlahan senyumku mulai kembali seiring hadirnya sosok pria bernama Donghae dalam hidupku. Kehadirannya sedikit membantuku untuk tidak terus memikirkan pria sepertimu, siwon. Hari ini aku pulang cepat. Dan aku berencana akan ke toko buku terlebih dulu sebelum pulang ke rumah. Langkah kecilku berhenti saat sosok pria bertubuh tegap menghadang jalanku. Raut wajahku berubah saat tahu siapa pria itu siwon. “ Kita perlu bicara.” Kata siwon dingin. Tanpa menunggu persetujuanku ia menarik tangan kananku agar mengikutinya. Aku biarkan tubuhku ditarik olehnya.Sepertinya ini harus segera aku selesaikan. “ Kemana saja kau ??” tanya siwon menatapku intens. “ Aku sibuk.” Jawabku singkat. “ Kau menghindariku, yoona!!” katamu penuh penekanan pada setiap kata. Aku menatapmu sinis. Bukankah kau senang dengan ketidak adanya aku disisimu. “ Tidak.” “ Kita akhiri semua.” Seruku. Ia terlonjakkaget. Apa kau pikir aku tidak bisa meminta pisah darimu.? “ Tidak.” Tolakmu. Aku mendengus kesal. Apa mau pria inisebenarnya. Bukankah harusnya dia senang aku meminta putus darinya. “ Aku lelah. Kau juga sudah ada Sooyoung,bukan ??” ujarku sukses membuatnya membelalakkan kedua bola matanya. “ Aku tahu kebenarannya. Kau kembali menjalin hubungan dengan Sooyoung. Aku mundur, siwon.” Ucapku berusaha setegas mungkin. Aku tidak ingin terlihat lemah dimatamu untuk kali ini saja. “ Berbahagialah dengannya. aku mohon jangan pernah temui aku lagi.” ucapku sembari membalikkan badan. Aku tidak sanggup jika harus terlalu lama menatap matamu, siwon . “ Maaf.” Lirihmu yang masih bisa kudengar. “ Aku menyesal, yoona. aku merasa hampa sejak kau tidak pernah datang menemuiku. Sejak kau menjauh dariku. Dua bulanaku mencoba menghubungimu tapi selalu kau abaikan. Aku baru sadar pentingnya kau untukku.” Katamu. “ berikan aku kesempatan untuk membenahi kesalahanku.” Pintamu. “ Maafkan aku, siwon. Aku sudah terlalu sakit.Hatiku sudah berulang kali kau hancurkan. Kepercayaanku telah kau rusak. Akutidak bisa. Kau juga sudah memiliki Sooyoung, bukan ?” “ Aku memutuskannya sebelum menemuimu.” “ Mari kita mulai lagi hubungan ini, Yoon.Aku akan menjadi apa yang kau mau.” “ Terlambat. Aku tidak mau merasakan saki tuntuk kedua kalinya. Sebaiknya kita berteman saja.” Tolakku. Kau menatapku penuh harap. Aku bisa melihat raut keseriusan di wajahmu. Tapi, aku tidak bisa. Bagiku jika kepercayaan yang telah kuberikan kau rusak maka jangan harap aku bisa kembali mempercayaimu. “ Aku menyesal menyia – yiakanmu.” Gumam siwon. Aku tersenyum miris. Penyesalan selalu datang terlambat, bukan ?? Aku meninggalkan siwon dalam kekecewaandi manic hitamnya. Biarkan aku menjalani hidup ini tanpamu.Kau akan tetap ada dihatiku sebagai bagian dari perjalanan cintaku. Terima kasih dengan semua hal yang pernah kau berikan padaku. Selamat tinggal, siwon. THE END BaekYeon
Posted on: Sun, 08 Sep 2013 07:12:08 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015