#Tuntutan #ZamanDe_skilling [Tahap 2]. **Penemuan mesin-mesin yang - TopicsExpress



          

#Tuntutan #ZamanDe_skilling [Tahap 2]. **Penemuan mesin-mesin yang digerakkan oleh tenaga uap untuk menggantikan perkerjaan tangan yang lamban pada akhir abad ke 18 memungkinkan produksi barang secara besar-besaran. Maka timbullah organisasi industri dengan cara pengelolaannya yang sistematis dan teratur. Bahkan pendekatan manjemen secara ilmiah diusahakan oleh Fredrick W. Taylor dalam bukunya The Principles of Scientific Management (1911). Pendaya-gunaan teknologi baru ini berdampak sangat luas dengan timbulnya revolusi industri yang berlangsung dari tahun 1820-1900. Para wira-usaha industri yang pertama ini mencurahkan sepenuh tenaganya untuk untuk menciptakan teknologi yang moderen disertai dengan teknologi organisasi yang memungkinkan berjalannya produksi barang secara lancar dan efisien. **Produksi massal semacam ini tidak memerlukan karyawan operasional yang terampil. Justru sebaliknya timbul dampak “deskilling” yaitu tugas dan pekerjaan yang menjadi sederhana dan hanya membutuhkan waktu singkat untuk latihan keterampilan. Karena pasar tenaga kerja semacam ini sangat besar maka imbalannya kecil. **Kebutuhan manajemen personalia belum begitu dirasakan sebab fungsimya terbatas pada rekrutmen dan latihan tenaga kerja. **Imbalan kerja yang kecil dan lingkungan kerja pabrik yang buruk sering sering menimbulkan ketidakpuasan tenaga kerja kerapkali menjurus kepada konflik dengan manajemen. **Pada tahun 1913 dibentuk Lembaga Petugas Kesejahteraan di Inggris (The Institute of Welfare Officers) dengan tugas untuk menjembatani keinginan manajemen dan tenaga kerja serta menyusun rencana peningkatan kesejahteraan tenaga kerja seperti dalam bentuk berbagai tunjangan sakit, cacat, penghunian dan kerja lembur . Bantuan ini Tahap 2. **Penemuan mesin-mesin yang digerakkan oleh tenaga uap untuk menggantikan perkerjaan tangan yang lamban pada akhir abad ke 18 memungkinkan produksi barang secara besar-besaran. Maka timbullah organisasi industri dengan cara pengelolaannya yang sistematis dan teratur. Bahkan pendekatan manjemen secara ilmiah diusahakan oleh Fredrick W. Taylor dalam bukunya The Principles of Scientific Management (1911). Pendaya-gunaan teknologi baru ini berdampak sangat luas dengan timbulnya revolusi industri yang berlangsung dari tahun 1820-1900. Para wira-usaha industri yang pertama ini mencurahkan sepenuh tenaganya untuk untuk menciptakan teknologi yang moderen disertai dengan teknologi organisasi yang memungkinkan berjalannya produksi barang secara lancar dan efisien. Produksi massal semacam ini tidak memerlukan karyawan operasional yang terampil. Justru sebaliknya timbul dampak “deskilling” yaitu tugas dan pekerjaan yang menjadi sederhana dan hanya membutuhkan waktu singkat untuk latihan keterampilan. Karena pasar tenaga kerja semacam ini sangat besar maka imbalannya kecil. **Kebutuhan manajemen personalia belum begitu dirasakan sebab fungsimya terbatas pada rekrutmen dan latihan tenaga kerja. **Imbalan kerja yang kecil dan lingkungan kerja pabrik yang buruk sering sering menimbulkan ketidakpuasan tenaga kerja kerapkali menjurus kepada konflik dengan manajemen. **Pada tahun 1913 dibentuk Lembaga Petugas Kesejahteraan di Inggris (The Institute of Welfare Officers) dengan tugas untuk menjembatani keinginan manajemen dan tenaga kerja serta menyusun rencana peningkatan kesejahteraan tenaga kerja seperti dalam bentuk berbagai tunjangan sakit, cacat, penghunian dan kerja lembur . Bantuan ini umumnya terbatas pada tenaga kerja pabrik (blue collar / operating employees). **Pada tahun 1924 dipublikasikan penemuan penelitian akademis di pabrik booglamp milik Western Electric Company, Hawthorne, Illinois . Penelitian ini menyimpulkan bahwa produktivitas tenaga kerja berhubungan erat dengan kepuasan kerja dan harga diri. Di pabrik produksi massal tenaga kerja hampir tidak dikenal namanya dan hanya diberikan nomor saja. Dipandang sebagai bagian dari mesin atau hanya merupakan suatu faktor produksi dan bukan sebagai manusia dengan kepribadiaanya yang membutuhkan penghargaan. umumnya terbatas pada tenaga kerja pabrik (blue collar / operating employees). **Pada tahun 1924 dipublikasikan penemuan penelitian akademis di pabrik booglamp milik Western Electric Company, Hawthorne, Illinois . Penelitian ini menyimpulkan bahwa produktivitas tenaga kerja berhubungan erat dengan kepuasan kerja dan harga diri. Di pabrik produksi massal tenaga kerja hampir tidak dikenal namanya dan hanya diberikan nomor saja. Dipandang sebagai bagian dari mesin atau hanya merupakan suatu faktor produksi dan bukan sebagai manusia dengan kepribadiaanya yang membutuhkan penghargaan.
Posted on: Mon, 02 Sep 2013 16:15:12 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015