ALIRAN SESAT DAN KAUM MISIONARIS liran sesat atau aliran yang - TopicsExpress



          

ALIRAN SESAT DAN KAUM MISIONARIS liran sesat atau aliran yang dianggap menyimpang saat ini semakin merajalela. Sebut saja aliran Ahmadiyah, Salamullah, Isa Bugis, Baha’i, Al Qur’an Suci dan yang baru-baru ini merebak Al Qidayah Al Islamiyah. Ahmadiyah misalnya – yang mulai populer di indonesia pada tahun 2000-an, dianggap sesat karena mengakui keberadaan nabi lain yaitu Mirza Ghulam Ahmad yang berasal dari India, setelah Nabi Muhammad SAW. Meskipun tidak mengeluarkan syariat-syariat baru namun keresahan warga menyebabkan sejumlah basis Ahmadiyah di Kuningan – Jawa Barat dan Lombok – NTB dihancurkan massa. Pertengahan tahun ini muncul aliran baru yaitu aliran Al Qur’an Suci di Bandung – Jawa Barat yang selain menafikan perlunya wudhu ketika beribadah sholat atau menghalalkan perzinahan, juga tidak mengakui keberadaan hadis. Seorang intelektual muda Bandung yang mantan pengikut aliran Al Qur’an Suci membagi pengalamannya. Hal ini membuat jajaran Polres Cirebon melakukan deteksi dini atas penyebaran ajaran sesat yang menamakan diri Al Quran Suci menyusul laporan hilangnya Tuffatul Maulidia (20), mahasiswi Akademi Analis Kesehatan “An Naser” Kaliwadas, Kab Cirebon, yang diduga ikut “hijrah” bersama aliran itu.Lalu kita juga mengenal aliran Salamullah, yang menghimpun semua agama dan dipopulerkan oleh Lia Aminuddin. Lia yang mengaku sebagai Imam Mahdi dan jelmaan roh Mariam juga mengeluarkan kitab suci yang dinamakan Ruhul Kudus. Putusan pengadilan membuat Lia kini mendekam di LP Pondok Bambu Jakarta. Berbicara tentang aliran sesat sama dengan berbicara tentang gerakan misionaris, karena gerakan aliran sesat adalah satu kesatuan yang tak dapat dipisahkan dengan gerakan misionaris. Mengapa ?… karena sutradara dibalik itu semua adalah sang misionaris, tujuan utamanya adalah menghancurkan Islam. Sangat jelas kalau kita memperhatikan hasil konferensi misionaris di Al-Kud tahun 1936, seorang yahudi yang diangkat menjadi direktur misionaris internasional bernama Samuel Zuimmer menyampaikan satu konsep yang sampai sekarang konsep tersebut masih dijadikan primadona program misi, konsep tersebut adalah “ Untuk memurtadkan kaum Muslimin adalah dengan 2 [dua] strategi yaitu dengan strategi pembinaan dan penghancuran” pembinaan artinya kaum Muslimin dimurtadkan dengan berbagai cara lalu dibina di gereja, penghancuran artinya jika kaum Muslimin sulit untuk dipindah agamakan maka dihancurkan dengan 4 mesin penghancur, yaitu : 1. GAUL [GENERASI ANTI ULAMA] dengan sasaran ABG. 2. LUAG [LENYAPKAN ULAMA ANTI GEREJA] dengan sasaran para aktivis yang mereka sebut ulama dengan cara dicitra burukan nama baiknya atau gerakannya. 3. PERBEDAAN MENJADI PERPECAHAN dengan sasaran jama’ah yang berbeda fiqih ibadah. 4. MEMBUAT KEMELUT INTERN KAUM MUSLIMIN, dengan membuat aliran sesat. Pada poin 4 diatas sangat jelas bahwa aliran sesat adalah strategi memurtadkan kaum Muslimin dengan membuat kemelut intern, coba lihat seluruh aliran sesat baik Ahmadiyah, aliran Lia Eden,HDH, dll semuanya mengaku Islam tetapi ajarannya menyimpang dari Syari’at Islam dan kalau ditelusuri ujung-ujungnya adalah misionaris. Begitu banyak manusia2 di bumi ini yang menampilkan Nama Muhammad dan Al-Qur’an demi sebuah sensasi pada dirinya, ada Lia Aminudin, Mirza Gulam Ahmad, Ahmad musadek, dan lain2nya. Disini perlu kita pertanyakan pada mereka semua, kenapa mereka mengambil Nama Muhammad dan Al-Qur’an sebagai tameng??? seharusnya mereka itu tahu bahwa fungsi Nabi adalah mengajarkan wahyu. Setiap nabi pasti mempunyai/mengarang/menulis/mengajarkan wahyu Allah SWT, sehingga kita temukan nama2 kitab Zabur-Taurat-Injil-Al-Qur’an. Kitab2 itu sebagai bukti bahwa mereka yang membawa/mendapatkan wahyu/mengajarkan adalah seorang nabi, jadi intinya setiap nabi pasti memiliki sebuah kitab yang melengkapi kitab sebelumnya dan nama serta bahasanya disesuaikan dengan bahasa nabi tersebut. dan sekarang ada manusia yang mengaku sebagai nabi?? tetapi haruslah mereka sadar, dengan pengakuannya itu. Apa fungsi mereka terhadap alam ini dan kitab2 sebelumnya!!! klo mereka membawa misi tuk menyempurnakan kitab sebelumnya ya boleh2 aja, silahkan mereka menulis sebuah kitab menurut bahasanya masing2, jika berasal dari jawa, maka tulislah wahyu yang baru tersebut dalam bahasa jawa, jika mereka berasal dari india, tulislah wahyu tersebut dalam bahasa india dan seterusnya. Dan sekarang kenyataannya mereka yang mengaku sebagai nabi, tetapi tak dapat mengerti akan tugasnya itu, intinya mereka terkesan sebagai orang2 bodoh yang tak mengerti akan tugasnya sebagai nabi. Kita lihat Mirza Ghulam Ahmad, mereka mengaku sebagai nabi, tapi nyatanya dia tak membawa wahyu baru, malah mendompleng Nabi Muhammad sebagai pemilik Al-Qur’an. Dia tampaknya bukan sebagai nabi, karena tak cukup bukti untuk menguatkannya. Dia tak mampu menulis atau mengarang sebuah kitab!!! Padahal fungsi dari nabi baru adalah sebagai penyempurna kitab2 yang dahulu, dan tugasnya otomatis lebih berat dari para nabi2 dahulu. Disini kita dapat menyimpulkan bahwa Mirza Ghulam Ahmad tidak dapat dikatakan sebagai Nabi dalam Islam, karena tidak dapat ditunjukkannya bukti2 yang kuat untuk mendukung sebutan itu. di dalam Islam Mirza ini dapat digolongkan sebagai Dajjal/pembohong yang telah diberitakan oleh Nabi Muhammad SAW. Untuk itu kepada segenap umat Islam seyogianya mereka yang telah masuk ke dalam jamaat Ahmadiyah, hendaklah menggunakan akalnya kembali untuk mempelajari Al-Qur’an. Ingatlah bahwa Al_Qur’a n itu milik Nabi Muhammad SAW. bukan milik Mirza Ghulam Ahmad. Jadi disini sebetulnya mudah untuk dimengerti perbedaan antara Nabi ALLAH SWT. dan Dajjal, yakni terlihat apakah orang yang mengaku sebagai nabi itu datang dengan membawa kitab yang dituliskan/didapat sendiri dari ALLAH atau tidak. Seorang Nabi ALLAH pasti dikuatkan oleh ALLAH dengan kitab/lembaran2 suci sebagai bukti, yang dengan kitab itu dia mengajar. Dan disini mirza Ghulam Ahmad tak dapat menunjukkan kitab sebagi kumpulan wahyu yang diterimanya, bahkan dia mengambil kitab milik Nabi Muhammad sebagai pedoman. intinya mirza Ghulam Ahmad mengaku sebagai nabi tapi tak membawa kitab!!! Kalau kita lihat dalam sejarah dahulu, banyak orang2 seperti Mirza ini, yang saya ketahui adalah Paulus yang mengaku sebagai nabi tapi tak punya kitab! jadi disini tampaknya orang2 ahmadiyah ini nantinya akan menjadi golongan orang2 kafir (ahli kitab) seperti yang kita lihat sekarang ini, dimana para pengikut Paulus menamakan agamanya menjadi kristen sekarang ini. Dan kita dapat melihat kenyataan dalam Al-Qur’an bahwa sekalipun mereka masih memakai Injil, tapi mereka ditetapkan oleh ALLAH SWT menjadi golongan kafir. Semoga kita umat Islam sadar akan hal ini. Tentang Ahmad musadek atau Lia Aminudin dan yang lainnya saya rasa mereka itu sama saja dengan Mirza Ghulam Ahmad. Mereka tak membawa cukup bukti untuk memperkuat dirinya sebagai nabi. Kewajiban kita adalah mengingatkan mereka agar tak melewati batas akan pengakuannya..dan mengajarkan kepada Ahmad musadek/Lia Aminudin untuk kembali kepada Agama Muhammad SAW. karena dia telah tertipu oleh Syetan, sebagaimana Paulus dan banyak juga yang didatangi oleh sebuah makhluk yang mengaku sebagai Jibril tertipu…. Terangkan kepada Lia/Ahmad musadek/pengikut Ahmadiyah, bahwa makhluk itu tak akan mampu membuat wahyu yang sebanding Al-Qur’an. Dia, makhluk yang mengaku Jibril itu hanya bisa membuat karangan sebagaimana para sastrawan mengarang cerita di buku atau film. Aliran sesat ibarat virus yang sulit diberantas. Apa bila kita katakan “bubarkan Ahmadiyyah”, artinya Ahmadiyyah akan bubar, tapi siapa yang menjamin pemikiran yang diyakininya itu adalah akan berganti. Malah kalau bubar, berarti tambah menyebar. Untuk itu, perlunya jurus2 bagaimana Rosul dulu memerangi kelompok nabi palsu, atau aliran yang merusak citra islam, lalu jika sudah takluk, maka harus ada usaha perehabilitasian yang hal ini perlu dana. Nah pemerintah seharusnya turun tangan akan hal ini, disamping mempersempit si Arsat (aliran sesat) itu berkembang dengan membuat undang2 yg berkenaan dengan tidak adanya kebebasan didalam agama, juga hukuman yang jelas bagi pelanggar UU ini, yaitu hukuman mati. Nah jika si Arsat ini telah ada UU nya , maka bagi pelindungnya seperti kelompoi JIL, juga sama , harus diberantas. Karena lebih berbahaya dari si Arsat. Maka tetaplah kamu pada jalan yang benar, sebagaimana diperintahkan kepadamu dan (juga) orang yang telah taubat beserta kamu dan janganlah kamu melampaui batas. Sesungguhnya Dia Maha Melihat apa yang kamu kerjakan (TQS Huud : 112) Terakhir, Yang pasti karena tidak ada kilafah islamiah, makanya terjadi hal yang seperti ini semoga ALLAH SWT memberi kita semua petunjuk..!!!!!! Wass. WR WB!!!!
Posted on: Tue, 23 Jul 2013 20:32:49 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015