AZMATKHAN…Tahukah anda nama yang satu ini? Pernahkan anda - TopicsExpress



          

AZMATKHAN…Tahukah anda nama yang satu ini? Pernahkan anda mendengar nama yang satu ini? Bagi orang orang yang terbiasa mendalami dunia silsilah atau nasab khususnya nasab-nasab yang ada Di Indonesia ini, lebih khusus lagi nasabnya walisongo dan juga beberapa pemuka-pemuka politik dan pemuka kekuasaan diberbagai daerah, terutama pada masa lalu, biasanya nama yang satu ini tidaklah begitu asing. Namun bagi orang orang yang terbiasa mendalami sejarah Islam Di Indonesia nama yang satu ini mungkin dirasa sangat aneh dan tidak familier. Begitu mendengar nama AZMATKHAN pasti mereka akan berkerut keningnya, AZMATKHAN? “Apa itu”, orang India ya? Oh sama ya seperti Shakh Rukh Khan? “atau masih masih saudara ya sama Salman Khan? Itu kata sebagian “kecil” mereka mereka…Terkadang sikap sinis langsung muncul ketika mendengar nama yang satu ini, terutama orang-orang yang awam terhadap dunia nasab (itu sih masih wajar, namun bagaimana mereka katanya yang mengaku ahli nasab tapi mencela nasab ini…?). Kemunculan nama AZMATKHAN memang akhirnya sering mengundang pertanyaan dan perdebatan, apalagi kemunculannya baru-baru ini saja, setelah terbentuknya sebuah forum keluarga Besar keturunan AZMATKHAN Di jawa Timur. Bagi anggota yang tergabung dalam grup ini juga, mungkin nama AZMATKHAN juga terasa aneh dan asing, sebagian besar anggota grup ini juga mungkin baru mendengar ada sebuah nama yang bernama AZMATKHAN dalam sejarah apalagi yang berhubungan dengan sejarah para penyebar Islam dibumi Nusantara ini.. Apa sebenarnya AZMATKHAN itu? AZMATKHAN itu adalah sebuah nama FAM atau MARGA yang dimiliki oleh seorang ULAMA BESAR yang bernama SAYYID ABDUL MALIK BIN ALWI AMMIL FAQIH yang bertempat tinggal dan wafat di India, tepatnya dikota NASERABAD (perbatasan INDIA dan PAKISTAN). SAYYID ABDUL MALIK ini sendiri asalnya bukan dari India Asli, beliau ternyata berasal dari negeri Yaman yaitu HADRAMAUT. Beliau terdampar ke negeri India dalam Pelayarannya untuk berdakwah. SAYYID ABDUL MALIK adalah orang pertama yang keluar dari HADRAMAUT tanpa menggunakan FAM/MARGA. Pada masa beliau ini pemakaian FAM/MARGA belumlah dilakukan, apalagi sampai didata, Baru setelah abad ke 16 Pemakaian FAM/MARGA menjadi kebiasaan keluarga besar dari fihak SAYYID ABDUL MALIK yang masih bertempat tinggal di Hadramaut, khususnya keturunan dari SAYYID ALI bin MUHAMMAD SHOHIB MIRBAT. SAYYID ALI sendiri adalah anak dari SAYYID ALWI AMMIL FAQIH. Artinya SAYYID ALI adalah paman dari SAYYID ABDUL MALIK dan SAYYID ABDUL MALIK DENGAN AL FAQIH MUQADDAM adalah sepupuan. Dan pada abad 16 setelah beberapa generasi dari beliau beliau ini, barulah dimulai dilakukan pendataan FAM/MARGA. Kelak beberapa ratus tahun kemudian, SAYYID ABDUL MALIK dan saudara saudaranya menurunkan kurang lebih 15 FAM/MARGA sedangkan SAYYID ALI melalui JALUR anaknya yaitu MUHAMMAD Bin ALI BAALAWY atau yang terkenal dengan nama AL FAQIH MUQADDAM menurunkan kurang lebih 400 FAM/MARGA. Adapun SAYYID ABDUL MALIK ini, dalam catatan kitab yang telah dikumpulkan sebanyak 27 kitab oleh beberapa ulama ahli nasab, ditegaskan bahwa beliau memang keturunan Langsung dari keluarga besar ALAWIYYIN (keluarga besar keturunan RASULULLAH SAW dari jalur SAYYIDINA HUSEIN dan melalui IMAM AHMAD AL MUHAJIR..SAYYID ABDUL MALIK ini telah keluar dari negeri HADRAMAUT pada masa pertengahan abad ke 12 Masehi. Dari Hadramaut ia keluar untuk berdakwah ke berbagai negeri sampai akhirnya tiba di India, tepatnya kota Naserabad (sekarang kota ini berada di perbatasan India dan Pakistan). Negeri Naserabad ini masih merupakan wilayah Kesultanan Delhi yang merupakan jajahan kerajaan Mongol yang memang pada masa itu hampir menguasai banyak wilayah dibeberapa belahan dunia, bahkan Kerajaan-kerajaan besar pada masa itu banyak yang tunduk kepada kerajaan Mongol, Bahkan kerajaan Bani Abbasiah yang 500 tahun Berjaya hancur lebur ditangan mereka, anehnya walaupun banyak wilayah yang mereka tundukkan, justru ada beberapa raja dari bangsa mereka yang tertarik bahkan masuk Islam seperti Timur Lenk, bahkan terhadap perkebangan dakwah Islam mereka sepertinya tidak terlalu memperhatikan serius, yang penting bahwa Negara yang mereka tundukkan mengakui kalau Negara Mongol adalah Negara yang menjadi Tuan bagi Negara yang mereka jajah, masalah idiologi nomor sekian, yang penting bangsa Mongol ditakuti dan diakui sebagai Negara yang kuat atau Negara super power, sepertinya gengsi dan rasa gila hormat pada bangsa ini lebih penting ketimbang idiologi. Oleh karena itu negara-negara yang kiranya tunduk dan loyal justru sangat mereka perhatikan (tentu dengan adanya perjanjijan-perjanjian yang menguntungkan Mongol) namun karena India atau Khususnya raja Naserabad cukup kooperatif juga dengan kerajaan Mongol, maka keberadaannyapun cukup stabil dan ini akhirnya justru dimanfaatkan secara cerdas oleh SAYYID ABDUL MALIK untuk berdakwah dinegerinya AMITA BACHAN ini, tidak heran dikemudian hari Negeri India khususnya wilayah seperti Gujarat selain dikenal sebagai sentra perdagangan antar negera, wilayah yang berdekatakn dengan naserabad ini juga terkenal akan Islam serta ulamanya. Di Negeri India ini SAYYID ABDUL MALIK berdakwah dan berjuang memperkenalkan Islam yang damai, sesuai dengan konsepnya Rasulullah SAW, yaitu Rahmatan Lil ALamin. SAYYID ABDUL MALIK ini sepertinya mengikuti jejak dakwah para leluhurnya yang yang telah berhasil memperkenalkan Islam dengan damai, simpatik dan cerdas dan kelak dikemudian hari cara ini juga ditiru dan dilanjutkan oleh walisongo dan juga dai dai keturunan dari Rasulullah SAW, sehingga dengan dakwah yang simpatik ini membuat banyak fihak, dari mulai rakyat sampai bangsawan Naserabad menjadi tertarik dengan sosok SAYYID ABDUL MALIK yang terkenal akan akhlak dan budi pekertinya. Begitu berakhlaknya beliau sampai-sampai Raja atau Sultan Naserabad menginginkan agar SAYYID ABDUL MALIK menikahi anaknya. Apalagi sang raja juga tahu kalau SAYYID ABDUL MALIK adalah AHLUL BAITNYA RASULULLAH SAW. Sehingga makin kuatlah ia menginginkan agar SAYYID ABDUL MALIK menjadi menantunya. Pucuk Dicinta Ulampun Tiba, SAYYID ABDUL MALIK pun melihat keinginan Raja yang tulus akhirnya bersedia menikahi putrinya tersebut. Karena Setiap bangsawan yang ada dinegeri Naserabad dan juga bangsawan-bangsawan India lainnya memiliki gelar bangsawan terutama dibelakang namanya, seperti nama bangsawan KHAN, maka fihak raja naserabad berinisiatif serta demi untuk mengangkat derajat dan status serta kedudukan SAYYID ABDUL MALIK dimata Bangsawan India lainnya, maka fihak rajapun menambahkan nama dibelakang nama SAYYID ABDUL MALIK dengan KHAN, namun karena SAYYID ABDUL MALIK adalah seorang keturunan dari RASULULLAH SAW maka Rajapun ingin membedakan beliau dengan keturunan bangsawan India lainnya, maka didapatilah nama dalam bahasa Urdu yaitu nama AZMAT yang berarti MULIA, kenapa dipilih nama ini karena nama ini dipersepsikan sebagai sinonim sama dengan penamaan dengan gelar SAYYID (gelar untuk keturunan dari Rasulullah SAW), maka setelah pernikahan itulah secara resmi nama SAYYID ABDUL MALIK mendapat tambahan menjadi AZMATKHAN, sehingga nama beliau menjadi SAYYID ABDUL MALIK AZMATKHAN, dan lagi lagi untuk membedakan serta agar tidak keliru dan tertukar dalam menentukan keturunannya dibelakang nama AZMATKHAN selalu dinisbatkan dengan nama AL HUSAINI, sehingga nama lengkap beliau adalah SAYYID ABDUL MALIK AZMATKHAN AL HUSAINI.. yang artinya SAYYID ABDUL MALIK adalah salah seorang bangsawan India yang c terhormat dan merupakan Ahlul Baitnya Rasulullah SAW lewat jalur Sayyidina Husein RA Sekarang bagaimana sebenarnya hubungan beliau dengan keluarga besar Walisongo?, bahkan tidak hanya walisongo saja, beberapa kesultanan di nusantara ini bahkan juga ternyata ada hubungan dengan AZMATKHAN. Masih kurang puas? Kalau anda mau meneliti lebih dalam lagi banyak tokoh-tokoh politik dari zaman pra kemerdekaan sampai sekarang banyak juga mereka yang merupakan bagian keluarga besar AZMATKHAN. kok bisa dihubungkan antara keturunan INDIA dengan INDONESIA? Apa tidak mengada ada? Masak iya keturunan yang ada di Jawa, Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, Madura, Malaka, Patani, Sulu, Mindanao, Patani, Ternate, dll ada hubungan dengan keluarga besar yang ada Di India, apalagi pada masa sekarang bahkan sampai bias berhubungan dengan negeri Hadramaut Yaman Sana. Apakah ini bukan sebuah kebohongan besar? SAYA JAWAB TIDAK!!! Dan tidak benar bila ada orang yang meragukan data TENTANG AZMATKHAN di bumi yang kita cintai ini. Karena kalau saja kita, anda, dan mereka yang ingin tahu secara detail sejarah atau peta atau pola tentang penyebaran dakwah Zuriahnya Rasulullah SAW diberbagai belahan dunia, kita tidak akan heran dengan adanya mereka itu. Dan ini diperlukan kejujuran dan keikhlasan untuk mau atau tidaknya kita mengakui peran serta mereka dalam berbagai belahan dunia, namun juga tidak dipaksakan bila anda tidak mau mengakuinya, lagipula ini juga bukan untuk pengkultusan atau pemujaan buta semata kepada mereka, ini hanya masalah fakta & data juga menegaskan tentang keberadaan mereka yang ada, namun kadang sering dipinggirkan dalam pena sejarah. Jangan kira Zuriah Nabi hanya ada di Mekkah, Madina, Irak, Iran, Maroko, Aljazair, Mesir, Syiria, Yordania atau YAMAN HADRAMAUT saja. Zuriah Rasulullah itu telah memenuhi Belahan dunia, bahkan di INDIA sampai ASIA SELATAN, ASIA TENGGARA, EROPA. AMERIKA LATIN, KANADA mereka telah berhasil masuk dan berhasil melakukan asimilasi. Negara-negara yang ditulis pertama itu hanya merupakan salah satu tempat atau transit dalam peta penyebaran dakwah mereka. HADRAMAUT,YAMAN adalah salah satu bagian dari pola penyebaran dakwah itu, Kalau kita mau jeli dan cermat bahwa sesungguhnya LELUHUR KAUM ALAWIYYIN itu yaitu IMAM AHMAD AL MUHAJIR justru berasal dari IRAK (BASRAH) yang saat itu sedang diguncang huru hara politik yang ditujukan kepada keluarga besar Ahlul Baitnya Nabi Muhammad SAW, dan salah satu yang merasa bahwa Basrah tidak kondusif lagi dalam dunia dakwah pada saat itu adalah IMAM AHMAD ALMUHAJIR sehingga menyebabkan beliau bertekad untuk berhijrah dan mencari tempat yang layak dalam rangka memperluas dakwah Islamiah yang sesuai dengan konsep RAHMATAN LIL ALAMIN. HADRAMAUT itu justru dahulunya dihuni oleh kaum atau suku-suku yang lain yang justru mazhab atau aliran islamnya banyak yang menyimpang,, namun setelah kedatangan IMAM AL MUHAJIR itu, kaum kaum yang tersesat itu justru menjadi tersadarkan bahkan menjadi sangat cinta sekali dengan IMAM AHMAD AL MUHAJIR, itu karena beliau telah berhasil membawa misi dakwah yang simpatik, maka lambat laut HADRAMAUT yang tadinya gersang akan ilmu pengetahuan telah menjelma menjadi pusat peradaban Islam sampai sekarang disamping pula Negara-negara lain dan Hadramaut ini juga merupakan asal usulnya dari SAYYID ABDUL MALIK AZMATKHAN ALHUSAINI.. Adapun hubungan antara India dan Indonesia terutama nama AZMATKHAN, itu karena keturunan SAYYID ABDUL MALIK AZMATKHAN ini juga mengikuti jejaknya dalam berdakwah, mereka keturunan dari SAYYID ABDUL MALIK AZMATKHAN Ini hijrah dan berdakwah di Negara-negara kawasan ASIA TENGGARA termasuk INDONESIA. Salah satu keturunan generasi ke 4 beliau adalah SAYYID HUSIN JAMALUDIN atau SYEKH JUMADHIL KUBRO telah berhasil menyebarkan dan mengembangkan Islam dibumi Nusantara ini. Adapun nasab Syekh Jumadil Kubro adalah : SAYYID HUSIN JAMALUDIN AL AKBAR AZMATKHAN ALHUSAINI bin SAYYID AHMAD JALALUDIN SYAH bin AL AMIR SAYYID ABDULLAH bin SAYYID ABDUL MALIK AZMATKHAN ALHUSAINI. Sayyid HUSIN JAMALUDDIN ini mengikuti jejaknya buyutnya untuk berdakwah diberbagai belahan dunia. Gelar yang beliau pakai dibelakang namanya adalah AL AKBAR yang juga diakui oleh ulama nasab pada masa itu sebagai gelar untuk keturunan dari RASULULLAH SAW. Dan memang yang lebih popular dalam pemakaian gelar untuk keturunan RASULULLAH SAW khususnya keturunan SAYYID ABDUL MALIK yang ada Di Nusantara pada waktu itu adalah AL AKBAR. Dari FAM/MARGA AZMATKHAN itu mengalami juga penurunan FAM/MARGA, salah satunya adalah AL AKBAR itu. Hubungan SAYYID ABDUL MALIK AZMATKHAN di India ini dengan SAYYID HUSIN JAMALUDIN di Nusantara ini semakin dipertegas dengan adanya Keluarga besar WALISONGO, karena semua keluarga besar WALISONGO nasabnya kembali kepada SAYYID HUSIN JAMALUDIN atau SYEKH JUMADHIL. Jadi sudah dapat disimpulkan dan dipastikan bahwa hampir 95 % nasab walisongo kembali kepada SAYYID HUSIN JAMALUDIN ini, kecuali SUNAN KALIJAGA yang bernasabkan kepada SAYYID ALI NURUDIN yang juga merupakan adik SAYYID HUSIN JAMALUDIN ini. Nasab Walisongo ini juga terus dilanjutkan dan dipelihara dalam berbagai catatan nasab yang ada pada mereka. Hanya saja seluruh keturunan walisongo atau yang berhubungan dengan SAYYID Husin JAMALUDIN ini sudah mengalami proses pembauran atau asimilasi yang dahsyat, sehingga keturunan dari SAYYID HUSIN JAMALUDIN ini sudah merasa menjadi orang Indonesia asli ketimbang menjadi orang arab, dan yang patut kita puji adalah mereka banyak yang tidak mau menonjolkan dirinya dengan nasab atau silsilah yang ada. Banyak dari mereka yang merasa justru “berat” (bukan menolak!) untuk mempunyai nasab yang kembali kepada RASULULLAH SAW..itu karena mereka merasa bahwa BEBAN DARAH YANG mereka miliki pertanggungjawabannya adalah dunia dan akhirat, sehingga dari sekian banyak keturunan walisongo dan yang berhubungan dengan nasab SAYYID ABDUL MALIK banyak yang merasa “aman” kalau dirinya tidak diketahui sebagai Zuriah Nabi ketimbang identitasnya diketahui sehingga pada akhirnya menjadi beban buat dia. Orang-orang seperti ini justru merasa “enak” untuk bergerak kedalam kehidupan mana saja. Nah justru disinilah yang jadi masalah, tatkala sikap rendah hati seperti ini muncul, justru banyak fihak-fihak yang merasa bahwa AZMATKHAN nasabnya tidak ada alias putus..INNA Lillahi….. Memang munculnya nama FAM/MARGA AZMATKHAN ini baru sekitar tahun tahun 2000an ini, itu juga muncul karena keluarga besar WALISONGO selalu “diserang dan diutak atik” nasab serta silsilahnya oleh sebagian kecil orang yang mengaku ahli nasab. Dengan adanya “gugatan” dari orang orang tersebut, maka beberapa keturunan walisongo merasa bahwa kondisi ini tidak bisa dibiarkan, maka sekitar tahun 2005 dimunculkanlah kembali nama AZMATKHAN ini, walaupun di India dan Pakistan nama ini sudah lama dipakai, dan fihak keturunan SAYYID ABDUL MALIK yang India dan Pakistan saat ini juga sudah tahu bahwa nasabnya leluhur mereka yaitu SAYYID ABDUL MALIK juga ada di Indonesia. Perlu diketahui bahwa SAYYID ABDUL MALIK punya dua anak yang meneruskan keturunannya yang pertama SAYYID ABDULLAH (leluhurnya AZMATKHAN Indonesia dan ASIA TENGGARA) dan yang kedua SAYYID ALWI (leluhurnya AZMATKHANNYA di INDIA DAN PAKISTAN). Sebenarnya adanya “pertanyaan, gugatan, bahkan sudah sampai pada taraf vonis” kalau AZMATKHAN nasabnya tertolak di Indonesia, itu baru muncul akhir-akhir ini saja. Padahal kakek-kakek dari sebagian kecil oknum yang menggugat itu justru banyak yang mesra dan akrab dengan keturunan AZMATKHAN di Indonesia ini, tapi entahlah kenapa mereka jadi begitu, bahkan oknum-oknum ini mencoba untuk menyingkirkan daftar nasab AZMATKHAN dari bumi yang tercinta ini, terutama mereka yang merupakan keturunan walisongo yang sekarang.. Jangan bersedih anda yang merupakan keturunan AZMATKHAN…karena anda adalah keturunan dari orang-orang yang telah berhasil membuktikan bahwa pembauran, asimilasi, akulturasi serta akhlak sebagai kunci sukses dalam memperkenalkan Islam sebagai agama yang tercinta di bumi Indonesia ini, anda memang sudah tidak menjadi orang Arab atau India, atau Persia, anda sudah menjadi orang Indonesia, namun darah anda tidaklah akan pernah tertukar, anda adalah merupakan bagian penting keluarga besar rakyat Indonesia yang Berbineka Tunggal Ika, leluhur anda adalah salah satu pelopor atau atau penegak pondasi pondasi yang telah berhasil mendirikan Negara yang tercinta ini, dengan apa itu semua dilakukan …..Ya semua itu dilakukan melalui ajarannya Rasulullah yang tidak melulu menonjolkan nasab, nasab justru dijadikan sebagai cerminan akhlak yang ditujukan kepada siapa saja dengan bercermin dari konsepnya Rasulullah SAW yaitu …rahmatan Lil alamin…
Posted on: Wed, 27 Nov 2013 16:15:07 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015