Air Leak Syndrome Air Leak Syndrome (AIS) adalah kelainan - TopicsExpress



          

Air Leak Syndrome Air Leak Syndrome (AIS) adalah kelainan paru-paru pada bayi yang baru lahir. Pada kondisi ini, paru-paru bayi yang berisi udara mengalami kebocoran melalui lubang-lubang pada jaringan parunya. Ada beberapa jenis penyakit AIS ini, yaitu: Pneumothorax. Udara keluar dari paru-paru bayi yang bocor dan terperangkap diantara dinding dada dan bagian luar jaringan paru-paru bayi. Pneumomediastinum. Udara keluar dari paru-paru bayi lalu mengumpul pada Thoracic cavity, dibelakang sternum dan diantara dua paru-parunya Pneumopericardium. Udara keluar dari paru-paru bayi dan mengalir ke dalam gelembung di sekeliling hati. Pulmonary interstitial Emphysema (PIE). Udara yang menyusup keluar dari paru-paru lantas terperangkap diantara alveoli (gelembung udara terkecil pada organ paru) Masalahnya, penyakit AIS ini bisa terjadi secara mendadak atau berkembang secara bertahap. Parah tidaknya penyakit ini tergantung pada lokasi kebocoran dan banyaknya udara yang bocor. Alveoli Terlalu Menggelembung Yang pasti, AIS terjadi manakala alveoli terlalu menggelembung hingga akhirnya meledak atau pecah. Penyebabnya adalah tekanan udara yang dihasilkan oleh alat bantu (mesin) pernafasan dan aspirasi meconium yang malah menerangkap air dan menyulut alveoli menjadi terlalu menggelembung dan akhirnya bocorlah paru-paru bayi. AIS seringkali terjadi dalam 24 -36 jam pertama bayi lahir. Bahkan ada pula bayi-bayi yang terlahir dengan kondisi sehat, kemudian menderita AIS secara spontan tanpa ada gejala apa pun. Itulah sebab, kita perlu mewaspadai AIS pada setiap bayi yang baru lahir, terutama pada : bayi yang menderita penyakit membran hyaline (Hyaline Membrane Disease), bayi yang berada dalam alat ventilator. bayi prematur yang umumnya belum memiliki paru-paru matang, dan bayi dengan aspirasi meconium. Secara kasat mata kita dapat mendeteksi apakah bayi bakal menderita AIS atau tidak. Tanda-tandanya yaitu: bernafas dengan cepat dan menimbulkan suara mendengkur, cuping hidungnya mengembang, dan dokter kesulitan mendengarkan suara nafasnya meski dengan menggunakan stetoskop. Jika bayi mengalami hal-hal diatas, dokter akan melakukan beberapa prosedur diagnosa seperti foto rontgen pada dada untuk menunjukkan gambar jaringan dalam, tulang, dan organ-organ di dalam dada. Foto dari sinar X ini juga akan memperlihatkan dengan jelas udara yang mengumpul di luar jalan udara paru-paru, kegagalan paru-paru, dan berpindahnya organ-organ lain di dalam dada bayi akibat bocornya udara dari dalam paru-paru. Selain itu dokter juga akan menempatkan sebuah lampu fiberoptik pada dinding dada bayi untuk menyelidiki kebocoran paru-paru bayi. Lampu fiberoptik itu akan menyala terang pada paru-paru yang mengalami kebocoran. Memang, berat sekali melihat si kecil yang baru saja lahir harus berjuang keras untuk bisa bernafas. Namun, jika ia tidak segera mendapat bantuan, akibatnya fatal. Dokter, dengan menimbang beberapa hal akan mengambil keputusan terapi yang tepat untuk si kecil. Pertimbangan itu berdasar pada: Umur kehamilan, saat bayi lahir. Kesehatan bayi secara umur dan sejarah medisnya. Kondisi bayi terkini. Daya penerimaan bayi terhadap obat-obatan, terapi, dan prosedur tertentu. Harapan yang hendak dicapai, dilihat dari kondisi bayi. Pendapat dari Anda, sebagai orang tuanya. Meski begitu Anda tak perlu terlalu cemas. Mengapa? Sebab AIS yang terjadi secara spontan bisa sembuh dengan sendirinya tanpa secuil terapi. Begitu lubang pada paru-paru bayi menutup, udara akan diserap oleh tubuh. Bayi pun bisa bernafas dengan normal. Namun, pada kasus lain, dokter akan memberikan terapit: pemberian oksigen tambahan. Dan penyingkiran udara yang terperangkap dengan menempatkan jarum atau kateter pada dinding dada bayi. Dengan begitu, udara akan dikeluarkan hingga paru-paru bayi yang bocor merapat.
Posted on: Thu, 27 Jun 2013 05:24:39 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015