Asa’d Abu Karb was the True Builder of Kaabah in the Beginning - TopicsExpress



          

Asa’d Abu Karb was the True Builder of Kaabah in the Beginning of the 5th century A.D. It is said that prior to the construction of the Kaabah, a tent existed on the spot where it was built. [ii][2] The tribe of Khuzaah came from Yemen around the 2nd century A.D. In the 4th century A.D., they moved toward the area where Mecca was eventually built. Since they didn’t find a temple there in which to worship, they pitched their tent in a field. Information from the writers of the 8th century A.D., who depended on information from the time of Mohammed, indicates the Kaabah was built at the beginning of the 5th century A.D. by a Himyarite pagan Yemeni leader named Asa’d Abu Karb. He is also called Abu Karb Asa’d, and he reigned in Yemen from 410 to 435 A.D. [iii][3] The fact that the Islamic historians admit that Asa’d Abu Karb was the first ruler in history to dress the Kaabah is a significant indicator that he was the true builder of the Kaabah. [iv][4] Dressing a temple in Arabia was the second stage of its construction. It included decoratively finishing the inside walls, putting carpets on the walls and the floor, and adding textured and crocheted items on various parts of the interior building. (Arabians will not pray in a temple which is not dressed.) Asa’d Abu Karb used Amer from Azed to build the inside walls of the Kaabah. [v][5] (Azed is a tribe which came from Yemen at the same time Khuzaah’s tribe came.) So Asa’d Abu Karb, the first to build and dress the Kaabah, must have first built it when there was just a tent where the Yemeni tribe of Khuzaah worshipped. Asa’d Abu Karb, also called Tubba, occupied the city of Yathrib before coming to Mecca. [vi][6] It seems he found many temples in Yathrib, but when he came to Mecca, he didn’t find any temple there. Because the inhabitants were recent emigrants from Yemen, Asa’d Abu Karb built them a modest temple in the Yemeni style. He did this to connect the people with himself. He also wrote a poem in which he described the sun setting in a spring of black mud, something Mohammed included in the Qur’an. Asa’d Abu Karb adalah orang yang sebenarnya membangun Kaabah pada awal abad ke lima masehi Dikatakan bahwa sebelum pembangunan kaabah, sebuah tenda telah ada pada tempat di mana bangunan tersebut kemudian dibangun.[2] Suku Khuzaa’h datang dari Yaman sekitar abad kedua masehi. Pada abad ke empat masehi, mereka berpindah ke daerah di mana selanjutnya Mekah kemudian dibangun. Dikarenakan mereka tidak mendapatkan sebuah tempat pemujaan, mereka mendirikan tenda di sebuah lapangan terbuka. Informasi dari penulis-penulis di abad kedelapan masehi yang mendasarkan informasi pada masa Muhammad, mengindikasikan bahwa kaabah telah dibangun pada awal abad kelima masehi oleh Himyarite penyembah berhala pemimpin Yaman bernama Asa’d Abu Karb. Dia juga dipanggil sebagai Abu Karb Asa’d dan ia memerintah Yaman dari tahun 410 sampai 435 masehi. Fakta yang diakui ahli sejarah islam bahwa Asa’d Abu Karb adalah penguasa pertama dalam sejarah yang mendandani kaabah adalah sebuah indicator yang penting bahwa dialah orang yang sebenarnya membangun kaabah.[4] Memperindah sebuah tempat pemujaan di jazirah arab adalah tahap kedua pembangunannya. Hal itu termasuk penyelesaian dekorasi dinding bagian dalam, pemasangan karpet pada dinding-dinding dan lantai, dan menambahkan tektur dan benda-benda berkaitan pada bermacam-macam bagian dari bagian dalam bangunan. (Orang-orang arab tidak akan berdoa di dalam tempat pemujaan yang tidak didekorasi). Asa’d Abu Karb mempekerjakan tenaga dari Azed untuk membangun dinding bagian dalam kaabah. (Azed adalah sebuah suku yang mana datang dari Yaman pada saat yang sama dengan kedatangan suku Khuzaa’h.) Jadi Asa’d Abu Karb lah yang pertama kali membangun dan mendandani kaabah, pastilah juga yang pertama kali membangunnya di saat masih berupa tenda di mana suku Khuzaa’h dari Yaman bersembahyang. Asa’d Abu Karb, juga dipanggil sebagai Tubb’a, menduduki kota Yathrib sebelum datang ke Mekah.[6] Kelihatannya ia menemukan banyak tempat pemujaan di Yathrib, tetapi sesampainya ia di Mekah, ia tidak menemukan satupun tempat pemujaan tersebut. Karena para penghuni adalah pendatang baru dari Yaman, Asa’d Abu Karb membangunkan tempat pemujaan yang penuh gaya dan khas Yaman. Dia melakukan hal tersebut untuk mempertautkan dirinya dengan para penduduk. Dia juga menuliskan sebuah sanjak di mana ia menceritakan mengenai matahari yang terbenam dalam mata air berlumpur hitam, sesuatu yang dimasukan Muhammad ke dalam Quran. Terjemahan di atas dikoreksi oleh Paulus Herry Sumber: Religion Research Institute
Posted on: Thu, 28 Aug 2014 08:40:00 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015