Ayo bagi teman-teman yang sudah menerima bonus,gaji,penghasilan - TopicsExpress



          

Ayo bagi teman-teman yang sudah menerima bonus,gaji,penghasilan jangan lupakan SEDEKAH,Saya mengajak kepada diri saya pribadi khususnya dan rekan-rekan semua pada Umumnya dan para sahabat facebookers mari kita giatkan SEDEKAH. THE MIRACLE OF SEDEKAH bay Yusuf Mansur Miracle of SEDEKAH - SEDEKAH merubah takdir Kalau manusia tahu, sesungguhnya dialah yang butuh sedekah. Mengapa? Sebab, sedekah merupakan bagian dari upaya tazkiyatun nafs (membersihkan diri, lahir-batin). Kita butuh sedekah, sebab sedekah itu akan kembali kepada kita dalam beragam bentuk. Posisi sedekah itu sangat istimewa. Sedekah merupakan ibadah yang utama. Apa saja keutamaan sedekah? Paling tidak, ada empat keutamaan sedekah. Pertama, mengundang datangnya rezeki. Kedua, menolak bala. Ketiga, menyembuhkan penyakit. Keempat, menambah umur. Allah berjanji dalam Alquran, bahwa Sedekah itu tidak mungkin tidak dibayar. Seperti menanam di kebun Allah, pasti berbuah. Menanam di kebun sendiri saja berbuah, apalagi di kebun Allah. Kalaupun buahnya tidak lebat, paling tidak pasti berkembang. Kalaupun Allah tidak menurunkan hujan lebat, paling tidak hujan gerimis. Suatu hari ada seorang pedagang datang kepada salah seorang staf kantor. Ia mengaku punya utang Rp 30 juta, dan tak tahu lagi ke mana harus mencari uang untuk melunasi utangnya. Oleh staf kantor, ia disuruh sedekah. Apa yang bisa dilakukannya? Ia mengaku tak punya sesuatu yang berharga untuk dijual. Akhirnya staf kantor menganjurkan agar ia menjual motor vespanya dan menyedekahkan hasilnya. Ternyata, pada saat ia sedang menawarkan sepeda motor tersebut, kakaknya yang di Swiss kirim SMS. Isinya menyatakan bahwa ia baru saja mentranfer dana senilai setara dengan Rp 30 juta. Tentang tolak bala. Suatu pagi, seorang ustadz bersedekah kepada ustadz yang lain. Ia tinggal di Tangerang. Menjelang sore hari ia ke Gunung Putri, Bogor, hendak mengajar. Di jalan tol, mobilnya ditabrak orang. Namun mobil tersebut tidak rusak. Sebaliknya, mobil yang menabrak rusak berat. Pemilik mobil heran dan bertanya kepadanya, ”Kok mobil kamu tidak apa-apa?” Dijawab, ”Mungkin karena tadi pagi saya bayar asuransi sedekah.” Ada juga cerita seorang pasien yang sudah divonis mati oleh dokter. Karena merasa usianya tidak lama lagi, orang tersebut kemudian berusaha untuk menjadikan sisa umurnya untuk berbuat hal terbaik. Ia mengumpulkan delapan bayi yatim yang masih merah dan merawatnya dengan kasih sayang. Ternyata sampai saat ini ia masih hidup, bahkan menjadi ketua grup senam yang anggotanya lebih 2.000 orang. Bahkan, bayi yang dulu dirawatnya sudah dewasa, dan salah satunya sudah menikah. Keajaiban sedekah itu hanya bisa dirasakan oleh orang yang bersedekah dan ia yakin. Keyakinan itu membawa pengaruh kepercayaan positif kepada Allah SWT. Orang yang gemar bersedekah maknanya ia meniru salah satu sifat Tuhan, yaitu Maha Pemberi Rezeki. Pantaslah kalau orang dermawan usianya "panjang" dan keberadaannya dimanapun membawa berkah. Jangankan dunia flora dan fauna, para malaikat pun setiap pagi selalu mendoakannya. Agar pengikutnya senang bersedekah, maka banyak sekali hadis Rasulullah SAW yang menerangkan tentang keutamaan sedekah itu. Antara lain beliau bersabda: "Lindungi harta Anda dengan zakat, obati sakitmu dengan sedekah dan hadapi gelombang hidup dengan doa dan tawadhu." Perumpamaan nafkah yang dikeluarkan oleh orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah, adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh tangkai, pada tiap-tiap tangkai terdapat seratus buah. Balasan sedekah menjadi berlipat ganda. Kita harus menyadari bahwa dalam harta yang dimiliki itu bukan semua milik kita tetapi ada milik orang lain yaitu terutama orang-orang miskin dan kaum duafa. Oleh karena itu kita wajib berinfak, sedekah dengan harta tersebut harus dapat dibelanjakan di jalan Allah dan yang diridai oleh Allah yaitu, untuk menyantuni orang-orang miskin, kaum duafa, membantu pembangunan masjid, rumah sakit, pesantren, dsb. Ini pendapat Joe Vitale, penulis Spiritual Marketing. Juga pendapat banyak penulis lain yang dari pengalamannya mendapati bahwa semakin dia rela memberi (bersedekah) semakin banyak apa yang dia sumbangan itu kembali kepada dirinya dengan berlipat-lipat. Kalau dia nyumbang uang, maka (biasanya) akan datang uang. Kalau tenaga, maka akan kembali banyak bantuan. Kalau ilmu, maka akan kembali lebih banyak ilmu. Mereka menemukan bahwa “to give in order to get” adalah suatu hukum universal. Suatu ketika rasulullah sedang duduk bersama para sahabat. Lalu melintaslah seorang yang memanggul kayu bakar. Tiba-tiba Rasulullah berkata kepada para sahabat, “Orang ini akan meninggal nanti siang.” Sorenya ketika Rasulullah duduk bersama para sahabat, melintaslah orang tersebut. Maka dipanggillah orang tersebut oleh rasul dan ditanya, “Aku diberitahu (malaikat) tadi pagi bahwa kamu akan menemui ajal siang tadi. Tapi kulihat kamu masih segar bugar. Apa yang telah kamu lakukan?” Kemudian orang itu berkisah bahwa tadi pagi dia membawa bekal makan siang. Lalu di tengah jalan bekal itu dia sedekahkan kepada orang yang membutuhkan. Selanjutnya, kata orang itu, saat kayu-kayu bakar diletakkan tiba-tiba seekor ular hitam keluar dari dalamnya. Rasulullah kemudian menjelaskan bahwa ular itulah yang sedianya akan mematuk orang tersebut, namundia berpindah takdir karena sedekahnya menghidarkan dia dari bahaya tersebut. Kisah itu menunjukkan keutamaan sedekah yang bisa menghindarkan diri dari bahaya, sekaligus menujukkan bahwa cara Tuhan membalas sedekah tidak dalam bentuk dan jalan yang kita sangka. SUATU hari, Malaikat Kematian mendatangi Nabiyallah Ibrahim, dan bertanya, “Siapa anak muda yang tadi mendatangimu wahai Ibrahim?” “Yang anak muda tadi maksudnya?” tanya Ibrahim. “Itu sahabat sekaligus muridku.” “Ada apa dia datang menemuimu?” “Dia menyampaikan bahwa dia akan melangsungkan pernikahannya besok pagi.” “Wahai Ibrahim, sayang sekali, umur anak itu tidak akan sampai besok pagi.” Habis berkata seperti itu, Malaikat Kematian pergi meninggalkan Nabiyallah Ibrahim. Hampir saja Nabiyallah Ibrahim tergerak untuk memberitahu anak muda tersebut, untuk menyegerakan pernikahannya malam ini, dan memberitahu tentang kematian anak muda itu besok. Tapi langkahnya terhenti. Nabiyallah Ibrahim memilih kematian tetap menjadi rahasia Allah. Esok paginya, Nabiyallah Ibrahim ternyata melihat dan menyaksikan bahwa anak muda tersebut tetap bisa melangsungkan pernikahannya. Hari berganti hari, minggu berganti minggu, bulan berganti bulan, dan tahun berganti tahun, Nabiyallah Ibrahim malah melihat anak muda ini panjang umurnya. Hingga usia anak muda ini 70 tahun, Nabiyallah Ibrahim bertanya kepada Malaikat Kematian, apakah dia berbohong tempo hari sewaktu menyampaikan bahwa anak muda itu umurnya tidak akan sampai besok pagi? Malaikat Kematian menjawab bahwa dirinya memang akan mencabut nyawa anak muda tersebut, tapi Allah menahannya. “Apa gerangan yang membuat Allah menahan tanganmu untuk tidak mencabut nyawa anak muda tersebut, dulu?” “Wahai Ibrahim, di malam menjelang pernikahannya, anak muda tersebut menyedekahkan separuh dari kekayaannya. Dan ini yang membuat Allah memutuskan untuk memanjangkan umur anak muda tersebut, hingga engkau masih melihatnya hidup.” Saudara-saudaraku, pembaca “Kajian Wisata Hati” dimanapun Anda berada, kematian memang di tangan Allah. justru itu, memajukan dan memundurkan kematian adalah hak Allah. Dan Allah memberitahu lewat kalam Rasul-Nya, Muhammad shalla `alaih bahwa sedekah itu bisa memanjangkan umur. jadi, bila disebut bahwa ada sesuatu yang bisa menunda kematian, itu adalah…sedekah. Maka, tengoklah kanan-kiri Anda, lihat-lihatlah sekeliling Anda. Bila Anda menemukan ada satu-dua kesusahan tergelar. maka sesungguhnya Andalah yang butuh pertolongan. Karena siapa tahu kesusahan itu digelar Allah untuk memperpanjang umur Anda. Tinggal apakah Anda bersedia menolongnya atau tidak. Bila bersedia, maka kemungkinan besar memang Allah akan memanjangkan umur Anda. Saudara-saudaraku sekalian, tidak ada seorang pun yang mengetahui kapan ajalnya akan sampai. Dan, tidak seseorangpun yang mengetahui dalam kondisi apa ajalnya tiba. Maka mengeluarkan sedekah bukan saja akan memperpanjang umur, melainkan juga memungkinkan kita meninggal dalam keadaan baik. Bukankah sedekah akan mengundang cintanya Allah? Sedangkan kalau seseorang sudah dicintai oleh Allah, maka tidak ada masalahnya yang tidak diselesaikan, tidak ada keinginannya yang tidak dikabulkan, tidak ada dosanya yang tidak diampunkan, dan tidak ada nyawa yang dicabut dalam keadaan husnul khatimah. Mudah-mudahan Allah berkenan memperpanjang umur, sehingga kita semua berkesempatan untuk mengejar ampunan Allah dan mengubah segala kelakuan kita, sambil mempersiapkan kematian datang. Berikut cerita seseorang yg merasakan dasyatnya sedekah. “sedekah itu benar-benar sumber rejeki. saya punya pengalaman mengamalkan sedekah. waktu itu, saya pulang dari mall. uang saya tinggal 20 ribu. padahal saya berencana setelah pulang dari mall itu saya akan pulang ke indramayu (karena saya ngekost di cirebon) mengambil uang 50 ribu untuk biaya hidup seminggu. waktu itu saya bertemu seorang ibu yang tidak mampu berjalan normal. beliau meminta uang pada saya. saya beri saja 5 ribu. jadi uang saya tinggal 15 ribu. itu pas untuk ongkos pulang. sesampainya di indramayu, ayah saya malah memberi uang 100 ribu. sebelum balik ke cirebon, saya disuruh ibu untuk mengantar kue ke rumah nenek. sesampainya di rumah nenek, saya diberi uang oleh nenek 50 ribu. katanya untuk ongkos pulang ke cirebon. setelah sampai di cirebon, aku membuka lemari di kamarku. membereskan pakaian. aku kaget, aku menemukan uang 10 ribu yang 2 hari yang lalu hilang. ternyata ada di selipan-selipan pakaian-pakaianku. alhamdulillah, ternyata dengan bersedekah 5 ribu, Allah mengganti dan melipat gandakannya. Pengalaman saya, suatu hari selesai sholat magrib di mesjid Darussalam, saya berjumpa dengan 2 orang anak korban tsunami. mereka tiba2 menjadi yatim karena kedua orang tuanya meninggal dunia akibat tsunami Aceh. Anak2 itu tersenyum dibalik duka wajahnya. mereka memanggil saya..kakak…kakak.. sungguh saya ingin menangis saat itu. Saya bertanya pada suami saya ‘punya duit berapa’? suami saya mengeluarkan dompet dan merogoh kantong mencari duit ‘yang ada cuma seribu’. saya punya 2000, dan 3000 adalah total duit kami yang tersisa sampai gaji bulan berikutnya. saat itu masih tgl 23. kami berikan duit 1000 pada 2 orang anak tersebut. Subhanallah, esok harinya, saya mendapat rezeki berlipat2, 700 ribu. subhanallah..Maha besar Allah Suatu hari, teman saya bercerita bahwa dia pernah mengalami kecelakaan yang sangat mengerikan. Logika manusia berkata bahwa seharusnya ia meninggal, tetapi tidak. Dia selamat sehat wal afiat dan hanya mengalami luka ringan saja; istilahnya, ”nyawa balen”. Dia berkata, ”Saya tertabrak mobil dan terpental dari kendaraan lalu jatuh di dekat ban mobil yang menabrak saya. Saya merasakan rambut terjambak oleh ban mobil.” Di balik kisah itu, dia sedikit bertanya-tanya, ”apakah karena itu?” Bahwa di tengah perjalanan dia melihat seorang pemulung yang sudah tua, yang sedang sibuk membongkar sampah. Karena iba dia merogoh koceknya dan dia berikan semuanya kepada pemulung itu. Mungkin kita anggap bahwa itu adalah keselamatan diri karena sebuah kebetulan. Tapi, tidak ada yang namanya sebuah kebetulan. Dari kisah di atas, ternyata sedekah dapat merubah nasib atau perjalanan hidup seseorang; sebenarnya tidak hanya sedekah, tetapi doa dan silaturahmi juga dapat merubah takdir kita. Hal ini tidak seperti yang sering kita dengar, bahwa: jodoh, mau, nasib sudah digariskan Tuhan dan tidak bisa diganggu gugat sehingga jika kita mengalami senang dan sengsara karena Tuhan yang menghendakinya. Sungguh, sebenarnya manusia mampu mengubah jalan hidupnya dengan perbuatan baik, sedekah, silaturahmi, tobat, istighfar, dan rasa syukur. Bisa dikatakan bahwa kita bisa memilih takdir kita sendiri (dengan doa yang disertai sedekah); sebagaimana yang terjadi pada kaum Nabi Yunus yang berdoa dan bertaubat sehingga terhindar dari murka Allah. Begitu juga dengan silaturahmi yang dapat memanjangkan umur. Al-Kulaini meriwayatkan, dari Abu Hasan berkata, ”Orang yang dapat melakukan silaturahmi Allah akan memanjangkan umurnya tiga puluh tahun.” Allah juga telah berfirman, ”Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah suatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri.” (QS. 13:11) Aku juga mengalami sendiri keajaiban sedekah. Meski dari hal yg sepele, kebiasaan memberi receh ke kaleng-kaleng pengemis di depan pintu minimarket, Allah mengganti receh-recehku dng ganti yang berlipat ganda. Ini salah satu contohnya. Aku bete banget dibilang mukaku rada iteman. Dulu aku kenceng perawatan pake produk-produk Oriflame. Dulu aku boros banget, gajiku sebagian besar habis buat kosmetik. Terbayar sih, mukaku kinclong, mulus, makin awet muda kata orang-orang. Belakangan aku mikir, kok duit aku terbuang cuma buat urusan penampilan. Aku mulai hemat. Aku tetap perawatan tapi pake yg lebih murah, pake pelembab Ponds yg biasa. Eh, kok jadinya ada yg bilang mukaku iteman. Aku kepikiran mo perawatan make yg mahalan, entah itu Ponds Age Miracle, Ponds Flawless White atau sekalian pake Tje Fuk, Tull Jye atau produknya Ultima yg mahal-mahal (penyakit lama kumat nih, emang Allah gak sayang ama hambaNya yang hitam?) Tapi niat itu kubatalin cos aku eman duitku keluar buat kosmetik mahal. Besoknya, aku bertemu Henny, perawat IGD. Dia dulu salah satu korban rayuanku tuk ngeboros make produk Oriflame. Dia pernah beli Dermoprofesional Microdermabrason, cream pengelupasan lapisan kulit yg harganya hampir 250rb. Dulu produk inilah yg bikin mukaku mulus n kinclong. Tapi produk ini gak cocok di mukanya Henny. Pas ketemu itu rupanya Henny emang sengaja nyari aku tuk ngasih cream itu buat aku, setelah setahun cream itu gak dia pake. Subhanalloh. Aku kok malah dapet yg lebih mahal dari yang aku pingin. Aku seneng bgt. Gak mungkin deh Henny kebetulan mo ngasih cream itu buat aku, pasti Allah yang gerakin hatinya tuk hibahin ke aku. Alhamdulillah. Janji Allah lho…fabiayyi aalaa i robbikuma tukadzdzibaan…nikmat Allah mana yang aku dustakan? Betapa sayangnya Dia padaku meski aku sering lupa bersyukur padaNya. Aku makin yakin bahwa sedekah benar-benar merubah takdir, bahkan untuk seorang non muslim sekalipun. Contoh nyatanya, Oprah Winfrey. Setahuku dulu dia berasal dari keluarga sederhana, sekarang dia jadi salah satu orang terkaya sedunia. Kenapa? Karena dia selalu menjadi orang dalambarisan pertama yang menyumbang untuk kepentingan orang-orang yang terkena musibah. Begitu dia beramal, makin bertambah hartanya, makin kaya dia. Keren! Pengalaman, kisah dan sejarah telah mengajarkan kepada kita, bahwa ternyata sedekah mampu memiliki daya rubah yang luar biasa. Seperti kisah yang sering kita dengar; dimana seorang pelacur masuk surga hanya lantaran memberi sedekah air kepada seekor anjing yang kehausan. Dia terbebas dari bencana neraka karena sedekahnya. Dari itu kita semakin yakin bahwa sedekah memang memiliki kemampuan untuk merubah dan menolak bencana. Akan sia-sia jika kita memandang sedekah sebagai hal yang hanya sekedar mengurangi saldo. Dan hanya pada-Nya kita semua akan kembali. Wallahu a’lam
Posted on: Fri, 21 Jun 2013 08:11:37 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015