BAHAYA YANG MENGINTAI PADA WANITA DENGAN RHESUS DARAH - TopicsExpress



          

BAHAYA YANG MENGINTAI PADA WANITA DENGAN RHESUS DARAH NEGATIF Kasus kehamilan dengan rhesus negatif ternyata cukup banyak dijumpai di Indonesia. Padahal kasus ini umumnya terjadi pada orang asing atau orang yang mempunyai garis keturunan asing seperti Eropa atau Arab, walau tidak secara langsung. Kasus ini juga bisa terjadi pada orang yang sama sekali tidak memiliki riwayat keturunan asing, namun sangat jarang terjadi. Ada banyak hal yang dapat menjadi penyebab gugurnya bayi yang dikandung oleh seorang calon ibu, salah satunya adalah ketidakcocokan rhesus (inkompabilitas rhesus). Sayangnya masih minim sekali pengetahuan masyarakat mengenai rhesus, bahkan hanya sedikit orang yang mengetahui penggolongan darah berdasarkan rhesus. Rhesus adalah pengolongan darah berdasarkan ada atau tidaknya antigen-D. Antigen-D pertama kali dijumpai pada sejenis kera, yakni Kera Rhesus pada tahun 1937. dari sinilah istilah Rhesus berasal. Orang yang memiliki antigen-D disebut rhesus positif, sedangkan yang tidak memiliki antigen-d disebut rhesus negatif. Bahaya yang disebabkan oleh perbedaan rhesus akan terjadi apabila seorang perempuan dengan rhesus negatif mengandung bayi dengan rhesus positif. Karena darah janin yang mengandung antigen-D akan masuk ke dalam darah ibu yang tidak mengandung antigen-D. Perbedaan inilah yang menyebabkan tubuh sang calon ibu memberi sinyal bahwa ada benda asing yang masuk dalam darah. Seperti yang sudah dijelaskan pada artikel sebelumnya, tubuh sang calon ibu akan memproduksi antibodi untuk menghancurkan “makhluk asing” yang beredar dalam darah tersebut. Produksi antibodi untuk melawan darah sang janin bayi ini sama seperti antibodi produksi manusia pada umumnya, apabila ada zat asing yang terdeksi berada di dalam tubuh kita. Sekali antibodi ini tercipta, maka antibodi ini akan berada pada tubuh kita seumur hidup. Sang antibodi akan terus berusaha menyerang dan menghancurkan benda yang di anggap asing, demi keselamatan tubuh si pemilik antibodi sendiri. Namun karena produksi antibodi ini sangat lambat, maka pada umumnya kasus dengan ibu memiliki rhesus negatif mengandung bayi dengan rhesus positif, bayi dikehamilan pertama kemungkinan selamatnya masih sangat besar. Justru dikehamilan selanjutnyalah, yang menjadi bahaya, karena setiap janin bayi dengan rhesus positif yang terdeteksi oleh tubuh sang calon ibu, akan langsung dihancurkan oleh antibodi yang dimiliki oleh tubuh calon ibu. Hal yang perlu diwaspadai oleh kaum perempuan mengenai rhesus darah adalah, perempuan dengan rhesus negatif yang memiliki pasangan pria dengan rhesus positif, mempunyai kemungkinan akan mengandung bayi dengan rhesus positif. Sementara pria dengan rhesus positif ataupun negatif, tidak memiliki efek yang terlalu besar.(Lde)
Posted on: Tue, 08 Oct 2013 06:33:54 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015