Bagaimana mewujudkan keluarga sakinah mawaddah wa rahmah - TopicsExpress



          

Bagaimana mewujudkan keluarga sakinah mawaddah wa rahmah itu? Jawaban Untuk mewujudkan keluarga sakinah mawaddah wa rahmah perlu melalui proses yang panjang dan pengorbanan yang besar, di antaranya: 1. Pilih pasangan yang shaleh atau shalehah yang taat menjalankan perintah Allah dan sunnah Rasulullah SWT. 2. Pilihlah pasangan dengan mengutamakan keimanan dan ketaqwaannya dari pada kecantikannya, kekayaannya, kedudukannya. 3. Pilihlah pasangan keturunan keluarga yang terjaga kehormatan dan nasabnya. 4. Niatkan saat menikah untuk beribadah kepada Allah SWT dan untuk menghidari hubungan yang dilaran Allah SWT 5. Suami berusaha menjalankan kewajibannya sebagai seorang suami dengan dorongan iman, cinta, dan ibadah. Seperti memberi nafkah, memberi keamanan, memberikan didikan islami pada anak istrinya, memberikan sandang pangan, papan yang halal, menjadi pemimpin keluarga yang mampu mengajak anggota keluaganya menuju ridha Allah dan surga -Nya serta dapat menyelamatkan anggota keluarganya dario siksa api neraka. 6. Istri berusaha menjalankan kewajibann ya sebagai istri dengan dorongan ibadah dan berharap ridha Allah semata. Seperti melayani suami, mendidik putra-putrinya tentan agama islam dan ilmu pengetahuan, mendidik mereka dengan akhlak yang mulia, menjaga kehormatan keluarga, memelihara harta suaminya, dan membahagiakan suaminya. 7. Suami istri saling mengenali kekurangan dan kelebihan pasangannya, saling menghargai, merasa saling membutuhkan dan melengkapi, menghormati, mencintai, saling mempercai kesetiaan masing-masing, saling keterbukaan dengan merajut komunikasi yang intens. 8. Berkomitmen menempuh perjalanan rumah tangga untuk selalu bersama dalam mengarungi badai dan gelombang kehidupan. 9. Suami mengajak anak dan istrinya untuk shalat berjamaah atau ibadah bersama-sama, seperti suami mengajak anak istrinya bersedekah pada fakir miskin, dengan tujuan suami mendidik anaknya agar gemar bersedekah, mendidik istrinya agar lebih banyak bersukur kepada Allah SWT, berzikir bersama-sama, mengajak anak istri membaca al-qur’an, berziarah qubur, menuntut ilmu bersama, bertamasya untuk melihat keagungan ciptaan Allah SWT. Dan lain-lain. 10.Suami istri selalu meomoh kepada Allah agar diberikan keluarga yang sakinah mawaddah wa rohmah. 11. Suami secara berkala mengajak istri dan anaknya melakukan instropeksi diri untuk melakukan perbaikan dimasa yang akan datang. Misalkan, suami istri, dan anak-anaknya saling meminta maaf pada anggota keluarga itu pada setiap hari kamis malam jum’at. Tujuannya hubungan masing-masing keluarga menjadi harmonis, terbuka, plong, tanpa beban kesalahan pada pasangannnya, dan untuk menjaga kesetiaan masing-masing anggota keluarga. 12. Saat menghadapi musibah dan kesusahan, selalu mengadakan musyawarah keluarga. Dan ketika terjadi perselisihan, maka anggota keluarga cepat-cepat memohon perlindungan kepada Allah dari keburukan nafsu amarahnya. 13. Berusaha menjaga nilai-nilai romantis di antara keluarga. Misalnya, suami menyuapi istri, memanggil istri dengan panggilan yang istrinya menjadi senan (sayang, dinda, dll), mengajak istri berlomba, makan bersama, dan lain-lainya. 14. Jika suami melihat sisi buruk sang istri, maka hendaknya suami bergegas mengingat sisi kebaikan sang istri. Sebaliknya jika sang istri melihat sisi buruk sang suami, maka sang istri cepat-cepat meliha sisi kebaikan sang suami. 15. Hendaknya suami istri menyisihkan waktu untuk saling introspeksi diri atas kekurangan dan prilaku yang kerap kali menyinggun pasangannya. Terutama setelah habis sholat malam. dilakukan tukar pendapat. dengan kita kontinyu melakukan upaya ini, maka insyaalloh keutuhan dan keharmonisan keluarga dapat terwujud menjadi keluarga sakinah, mawaddah, wa rohmah. 16. Hendaknya satu keluarga memiliki visi misi kedepan yang akan digapai bersama. Misalnya, saling bahu membahu untuk bisa menunaikan ibadah haji, anak-anaknya bisa menghafal al-qur’an, dll. 17. Hendaknya satu keluarga selalu belajar untuk memperdalam agama, baik mengikuti majlis majlis ilmu, majlis dzikir, ayau mendatang ustadz di rumahnya. Sebab dengan ilmu agama keluarga akan lebih teratur dan memiliki tujuan dunia dan akhirat. 18. Hendaknya sanga suami mengajak anak dan istrinya untuk selalu menghidupkan 7 sunnah Rasulullah saw, yaitu sholat malam, banyak beristighfar, tekun bersedekah, sholat dhuha, kontinyu dalam keadaan suci (terus berwudhu), membaca al-qur’an, puasa sunnah. 19. Mengajak keluarga untuk mencintai Allah dan rasul-Nya diatas segala-galanya. 20. Suami membekali keluarganya dengan ilmu-ilmu syar’i dan ilmu-ilmu dunia. 21. Suami selalu mengucapkan :”Terima kasih sayang telah membuat minuman buat ma”. selalu memuji pekerjaan dan pengabdian istri. dan sebaliknya, istri selalu mengucapkan terima kasih terhadap pemberian sang suami. dengan saling berterima kasih ini, maka rasa saling membutuhkan, saling menghargai, saling membantu, saling mencintai, tolong menolong dengan sendirinya akan tumbuh subur. Wallahu A’lam
Posted on: Sat, 07 Sep 2013 08:37:15 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015