Beras Tajo’ di Stan Pidie Dampingan LSM PASKA BPKS News – - TopicsExpress



          

Beras Tajo’ di Stan Pidie Dampingan LSM PASKA BPKS News – Banda Aceh | Hingga hari ke-9 PKA VI berlangsung, pengunjung dari berbagai daerah terus membanjiri Ratu Safiatuddin, Lampriet, Banda Aceh, tempat PKA VI digelar. Apalagi malam ini, sabtu (2/9) biasa disebut malam minggu, pengunjung terus membludak masuk ke arena PKA bak air bah. Karena begitu padatnya peminat PKA, sampai-sampai BPKS News sulit bergerak diantara satu stan ke stan lainya demi melihat berbagai produk khas tiap daerah. “ka lagee eungkot teupayeh, dak jeut ta eh mantong dirumoh, hana meupeue tajak sak-sak dro keuno,” (seperti ikan pepes, mendingan tadi dirumah aja tidur, ngapain pula kesini) keluh seorang pengunjung kepada BPKS News yang juga ikut-ikutan ‘nyangkut’ diantara para pengunjung PKA 6. Karena berdesak-desakan, BPKS News berusaha keluar dari jepitan massa dengan memasuki stan milik Pemda Pidie. Di stan milik Awak Pidie ini, BPKS News disuguhi sebuah produk beras unggulan. “Ini beras Tajo’ atau biasa disebut beras gunung,” jelas Zainora Idris, seorang dara Pidie yang menyambut BPKS News dengan keramah-tamahan. “Abang mau cicipi beras ini?” tawar si gadis eksotis. “Tak apa, terima kasih, saya hanya ingin melihat-lihat saja. Apakah beras ini sudah dieksport ke luar negeri?” Tanya BPKS News. “Belum, produk beras ini masih dikonsumsi oleh kalangan lokal saja dan orang-orang tertentu karena harganya masih relatif mahal,” Jawab Farida Haryani, seorang penjaga stan dari Kopemas Pidie lainya. Farida Haryani rupanya Direktur LSM PASKA Pidie. Dia menjelaskan lebih lanjut bahwa beras Tajo’ adalah beras unggul tanpa tersentuh pestisida yang ditanam khusus didaerah pegunungan seperti Tangse, Geumpang, Keumala Kabupaten Pidie. Karena ditanam secara khusus dan tidak terkomtaminasi bahan kimia apapun, membuat tekstur beras tajo’ enak dimakan sekalipun tanpa ditemani lauk pauk seperti ikan. Beras Tajo’ memang terkenal lembut, gurih dan enak. Namun sayang, reputasi beras ini tenggelam oleh banyaknya beras-beras import sejenis yang datang dari Thailand atau Vietnam dan bahkan beras serbuan dari Sumatera Utara seperti Beras Deli. Oleh KOPEMAS atau Koperasi Pemasaran Masyarakat Aceh yang didampingi LSM PASKA Pidie, pihaknya mencoba menggalakkan para petani untuk menanam padi tajo’. Selain memberdayakan petani dampingan, pihaknya juga berharap dari kelompok tani yang tergabung dalam KOPEMAS ini bisa memasyarakatkan beras tajo’ sebagai produk unggulan Pidie. Karena itu KOPEMAS membawa serta beberapa contoh produk jadi di stand Pemda Pidie dan Stan Kopemas untuk diperkenalkan kepada pengunjung PKA 6. Masih menurut Farida Haryani, pihaknya tidak hanya memajang beras tajo’ tapi beberapa produk khas Pidie lainya juga ikut diboyong seperti beras merah gunung, emping melinjo original belum digoreng dan yang sudah digoreng dengan tambahan rasa mocca, pedas manis dan original. Farida Haryani yang sempat mendapat penghargaan Yap Thiam Hien Award atas dedikasinya yang tinggi dibidang pendampingan korban DOM dan pemberdayaan ekonomi rakyat kecil (grassroot) di Pidie, Pijay dan Nagan Raya berharap agar unit koperasi masyarakat di Aceh mendapat perhatian yang serius dari Pemerintah Aceh. “Selama ini ukm-ukm kurang mendapat perhatian dari pemerintah, kehidupan mereka babak-belur, padahal koperasi merupakan kunci memajukan ekonomi rakyat. Mereka butuh perhatian pemerintah agar produknya bisa difasilitasi ditingkat pemerintah,” serunya. “Aneh aja, padahal petani mati-matian menjaga produk otentik daerah, tapi pemerintahnya tidak melirik mereka, padahal ini demi kebanggaan daerah juga,” sebut Farida dengan nada tinggi. Dilain pihak, Nonong Husna, seorang Konsultan Pendamping KOPEMAS Aceh dan Koperasi Primer di Pidie mengharapkan agar pemerintah lebih pro-aktif menjenguk masyarakat petani yang tergabung dalam unit-unit koperasi dampingan lembaga swadaya masyarakat (LSM) sehingga mereka tahu apa yang menjadi kebutuhan masyarakat. “Antara LSM dengan pemerintah mestinya harus sinergis. Harus ada juga pola BDS (Business Development Service) terkait pengembangan koperasi maupun UMKM sehingga tidak terjadi ketimpangan dalam roda ekonomi rakyat,” Pintanya | Halim El Bambi ( Helb ) | BPKS News.
Posted on: Sat, 28 Sep 2013 13:29:47 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015