#CAHAYARAMADHAN *SEJARAH KEJAYAAN ISLAM 22* *Meninjau Peninggalan - TopicsExpress



          

#CAHAYARAMADHAN *SEJARAH KEJAYAAN ISLAM 22* *Meninjau Peninggalan Islam di Somalia Negara yang penuh konflik ini ternyata menyimpan peninggalan serta catatan sejarah Islam yang menarik. Simak kisahnya di bawah ini. Somalia, dahulu bernama Republik Demokratik Somali. Sebuah negara yang terletak di ‘tanduk’ Afrika, tepatnya terletak di pesisir Afrika Timur. Negara ini berbatasan dengan Djibouti, Kenya, Yaman, Laut India, dan Ethiopia. Somalia tidak memiliki otoritas pemerintah pusat yang diakui. Tak ada mata uang nasional atau ciri-ciri lain yang berhubungan dengan sebuah negara berdaulat. Otoritas secara de facto berada di tangan pemerintah yang tidak diakui, yaitu Somaliland, Puntland, dan gembong militan kecil yang saling bermusuhan. Ketiganya memimpin pemerintah oposisi. Perang saudara Somalia adalah konflik bersenjata yang dimulai tahun 1988. Konlik ini masih berlangsung terus hingga kini, mengakibatkan peningkatan kekerasan dan situasi kacau yang membuat krisis kemanusiaan dan menyebarnya anarkisme. Resolusi Dewan Keamanan PBB 733 dan Resolusi Dewan Keamanan PBB 746 menyebabkan dibentuknya UNOSOM I, misi pertama untuk memberikan pemulihan kemanusiaan dan restorasi orde di Somalia setelah pembubaran pemerintah pusatnya. Padahal kaum Muslim Somalia meliputi 99% jumlah penduduk yang berkisar 8 – 10 juta jiwa. Empat tarekat sufi Qadriyah, Shalihiyah, dan Rafa’iyah berpengaruh terhadap praktek keislaman masyarakat Somalia. Adat istiadat Somalia terbagi dalam dua golongan utama, yakni kaum agamawan [wadaad ] dan kaum prajurit [waranleh ]. Keadaan geografis Somalia yang terletak di sisi Timur benua Afrika berpengaruh terhadap sejarahnya. Selama berabad-abad, Laut Merah dan Samudera Hindia memudahkan perdagangan jarak jauh. Dulu Somalia dikenal sebagai Negeri Rakit, daerah sumber kemenyan dan dupa. Sayang sekali kondisi politik negeri ini yang masih kacau, padahal Somalia adalah negara yang memiliki peninggalan Islam yang sangat kaya. Beberapa reruntuhan bangunan kuno merupakan saksi bisu perjalanan Islam di negeri Benua Hitam ini. Islam pertama kali masuk pada abad pertengahan yang membawa perubahan pada seni arsitektur, pengaruh dari Arab dan Persia. Beberapa rumah terbuat dari bahan yang sama dengan yang terdapat pada Mesir kuno, menunjukkan adanya kesamaan peninggalan di sana. Perhatikan di daerah kota pesisir, seperti Merka, Barawa, dan Mogadishu. Untuk melindungi kota- kota ini, seperti pada saat mereka melindungi diri dari serangan Portugis, maka mereka membuat benteng-benteng tinggi di bukit- bukit. Contohnya adalah peninggalan seorang sultan Muslim yang dikenal dengan Sultan Adal. Reruntuhan peninggalan ini masih dapat ditemui berupa jejeran dinding benteng di daerah pinggir pantai. Benteng lain yang juga terkenal adalah Benteng Gondershe peninggalan Dinasti Ajuuran. Daerah ini juga merupakan perkampungan orang-orang dari Teluk Persia, seperti dari Oman, Yaman, dan sebagainya. Bentuk perumahannya khas seperti rumah-rumah di Timur Tengah. Di daerah ini banyak ditemui para pengrajin dan pusat Islam di Somalia. Dahulu daerah ini adalah daerah pusat perdagangan yang cukup terkenal. Masjid-masjid di Somalia merupakan masjid tertua di seluruh benua ini. Contohnya adalah Masjid Arba Rukun, peninggalan tahun 1269 di Merca, dan Fakr ad-Din, peninggalan tahun 1269. Beda masjid ini dengan masjid lain di Afrika Timur adalah adanya menara. Fakr ad-Din didirikan pada jaman keemasan sultan pertama Mogadishu pada abad ke-13. Terbuat dari marmer dan batu koral, dilengkapi dengan kubah mihrab yang dihiasi ubin mengilat. Di daerah Hafun, daerah semenanjung Utara Somalia, terdapat tempat peninggalan bersejarah lain yang disebut Opone. Daerah ini adalah daerah perdagangan di abad ke-17 yang konon juga disinggahi pedagang- pedagang dari Indonesia dan Malaysia. Di daerah ini terdapat puing-puing sebuah masjid peninggalan abad ke-17. Sayangnya yang tersisa hanyalah bangunan setengah hancur dengan tiang-tiang belaka. Masih banyak peninggalan Islam lain yang cukup menarik untuk digali serta dipelajari. Sayangnya tidak banyak literatur yang membahas hal ini. Namun bangunan-bangunan bersejarah di negeri penuh konflik ini cukup mendapat perhatian dunia, khususnya dari pemerhati peninggalan Islam yang banyak memperhatikan segi arsitektur maupun sejarahnya. (Sumber : Alifmagz - TTC)
Posted on: Sat, 27 Jul 2013 04:46:36 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015