CERPEN PENGANTAR TIDUR - Part 2 Pagi itu Sekolah di sebuah SMA - TopicsExpress



          

CERPEN PENGANTAR TIDUR - Part 2 Pagi itu Sekolah di sebuah SMA kedatangan murid baru. Namanya Lily, setelah sampai dikelas dia memperkenalkan diri. "Pagi teman teman, namaku Lily, pindahan dari Medan. Semoga kalian bisa menerimaku menjadi teman disekolah ini, maksih...." "Anak baru kok dandanannya gitu? Baju kusam dan kusut? Baju bekas yah?" teriak Darmen yg langsung disambut oleh tawa anak anak lainnya. Sementara Lily langsung menunduk, matanya mengalirkan butiran bening namun segera dihapusnya. "Sudah diam, sekalian ibu kasih tau sama kalian. Lily emang anak orang gak punya, tapi kalian harusnya bangga punya teman sehebat dia, dia sekolah hasil bekerja sendiri dan prestasinya sangat membanggakan. Jadi tidak ada alasan bagi kalian untuk menghinanya. Lily....kamu duduk dibangku kosong belakang itu ya?" "Baik bu, terimakasih..." Ketika berjalan menuju bangkunya, dia melewati bangku Darmen. ditatapnya wajah cowok itu, namun hardikan yg ia dapat. "Ngapain lo liatin gue" bentak Darmen Lily segera berlalu dan duduk disebelah Lius, eman sebangkunya. "Hai.. Gue Lius..., lo gak usah diambil ati ya ucapan dia tadi. Dia emang gitu, maklum anak orang kaya, pemilik Cafe yg pelanggannya 130 ribu lebih, pemilik KLINIK yg pasiennya 40 ribu lebih, dan donatur disekolah ini. Jadi begitu dia, seenak hati berucap dan bertingkah" Kata Lius setelah Lily duduk disebelahnya "Oh...gak papa kok, gue gak tersinggung juga" jawab Lily sambil melihat kearah Darmen lalu kembali menunduk. "Satu lagi Ly, kalo istirahat jangan dikelas yah? Takutnya kalo ada yg hilang, ntar lo dituduh ngambil" "Iyah,,maksih ya Lius...." *** Sore itu Darmen menaiki mobilnya yg entah mau pergi kemana. Tanpa sengaja dia melihat Lily dilampu merah yg sedang berjualan koran. "Mbak,......koran dong" "Mau koran apa tuan?" tanya Lily tidak mengenali Darmen yg waktu itu pake topi. "Koran yg ada artikelnya, kok bisa yah penjual koran seperti lo sekolah di tempat elit kek sekolahan gue" kata Darmen dengan angkuhnya.. "Lo Darmen?" "Iya gue, kenapa?" Darmen membuka topinya "ada gak koran yg gue minta?" "Gak ada...itu udah ada dimulut sama dihati lo. Permisi...." "Eh...gue beli semua koran lo, berapa duit?" "Maaf.., kalo lo mau beli 1 untuk dibaca, gue makasih banget dagangan gue laku. Tapi kalo niat lo cuma kek gini, dengan kecewa gue tolak. Permisi.... "Belagu lo... Udah miskin sombong lagi..." Keesokan harinya disekolah Darmen membuat ulah. "Eh tau gak sih.. Ada tukang koran yg masuk kesekolah kita..kok bisa gitu yah? Salah liat apa gimana sih, kok diterima disekolah kita penjual koran ini " teriak Darmen "Eh...mulut lo itu dijaga, gak usah mentang2 lo orang kaya" Bentak Lius "Lo marah? Lo suka ama penjual koran itu?" "Bukan urusan lo, tapi gue gak suka mulut lo yg gak pernah diajarin" "Lo ngajak berantem gue....???" "Udah Lius. Emang nyatanya gue penjual koran kok, ayo pergi..." Kata Lily sambil menarik Lius keluar. Udah 2 minggu Lily disekolah itu, tapi sikap Darmen tidak berubah, entah apa yg membuat Darmen begitu membencinya, padahal dia tak pernah melakukan salah sama Darmen. Tetapi setiap harinya dia selalu mendengar Darmen memaki dia dengan kata kata kasar. Suatu siang saat istirahat, Lily tersandung kaki Darmen yg emang disengaja oleh Darmen agar Lily terjatuh. "Eh punya mata gak si lo? Sakit tau gak kaki gue...." "Mmaaff..., gue gak sengaja" "Alah....!! Lo pasti sengaja kan? Gue bisa laporin ini ke KepSek, dan gue bisa bikin lo dikeluarin dari sekolah ini, ngerti lo?" "Maafin gue, gue gak sengaja, lo jangan laporin gue ya? Mau sekolah dimana kalo gue dikeluarin?" pinta Lily memelas "Urusan lo mau sekolah dimana.. Kalo lo gak mau gue laporin, cepetan lo lap sepatu gue pake tangan lo" Sambil berderai airmata Lily melakukan apa yg Darmen suruh, sementara Darmen tertawa puas bersama teman temannya. *** "Lily lo dipanggil Lius tuh dikelas" Kata CeBe pada Lily yg lg baca buku diperpus. "Dikelas? kok dikelas?" "Ya gak tau, gue cuma nyampein aja" CeBe berlalu sementara Lily bertanya tanya, bukankah Lius melarangnya untuk dikelas pas jam istirahat. Namun sesampainya dikelas tak ada siapapun, saat ingin keluar bel masuk berbunyi. Ketika sedang memulai pelajaran tiba tiba Darmen berteriak kehilangan HPnya. "Hp gue ilang, gak ada didalam tas" "Kenapa Darmen?" "HP saya hilang bu, padahal baru beli tuh harganya mahal..." "Ya sudah kalian keluar semua, ibu mau periksa tas kalian." Hp Darmen ditemukan dalam tas Lily. "Oh... Penjual koran ini yg nyuri" kata Darmen "Bukan bu, saya berani sumpah. Saya gak nyuri" "Maling ngaku penjara penuh... Lagian tadi saya liat dia masuk ke kelas pas jam istirahat bu..." "Apa benar Lily, kamu masuk kelas waktu istirahat?" "Iya bu, tapi saya tidak mencurinya" kata Lily sambil menangis "Ya sudah yg penting HPnya udah ketemu, ibu juga tidak percaya kalo kamu yg nyuri. Ayo kita lanjtkan pelajaran..." "Wah, kok enak banget bu... Ketahuan nyuri gak dihukum...?" "Permisi bu, saya ijin untuk pulang" Lily pergi sambil terus menangis. Sementara Darmen berteriak senang dalam hati. *** Sudah 3 hari ini semenjak kejadian itu Lily gak masuk sekolah, dia malu karna tuduhan mencuri itu. "Kok kamu gak sekolah terus Ly?" tanya ibunya "Lily malu bu..." "Malu karna kita orang miskin?" "Bukan bu, malu karna Lily dituduh mencuri HP, padahal Lily gak pernah mencurinya. Kita memang miskin, tapi ibu slalu mengajarkan Lily untuk tidak mencuri" "Ya Allah.. Siapa yg tega memfitnahmu seperti itu, semoga Allah memberikan pelajaran untuknya" "Sudahlah bu... Biar Lily kerja saja untuk bantu ibu." Lily segera pamit dan berjualan koran kembali dijalanan. Setelah kejadian itu dan tidak masuknya Lily kesekolah membuat Darmen merasa bersalah. Dia menaiki mobilnya menyusuri jalan, berharap bisa bertemu Lily, dia ingin minta maaf. Ternyata doanya dikabulkan, dia melihat Lily sedang diganggu 2 preman. "Eh.. Beraninya sama cewek, hadapi gue kalo berani?" tantang Darmen dan kedua preman tadi langsung menghajarnya. Karna sendirian diapun kalah. Lalu Lily membawa Darmen kerumahnya. "Lo ngapain sih nolongin gue? Liat sekarang malah lo yg kena imbasnya..." "Gak papa, mungkin pantes gue terima Lily. Maafin gue ya? Lo gak masuk sekolah apa karna masalah HP itu? Maafin gue, gue yg emang sengaja ngejebak lo... Lo kembali sekolah ya, ntar gue bikin pengakuan didepan guru ama temen temen, kalo lo gak salah, lo mau kan maafin gue..?" Ungkap Darmen penuh penyesalan "Iya, gue tau...tapi....." "Lo gak mau maafin gue?" "Gue maafin lo kok, tanpa lo minta maaf gue juga udah maafin lo" "Kalo gitu lo harus balik ke sekolah" "Kita liat aja besok..." "Oke, gue tunggu kehadiran lo disekolah lagi" *** Esoknya Darmen datang lebih awal kesekolah, hatinya mulai gelisah ketika bel masuk sebentar lagi tapi dia belum melihat Lily. Dari kejauhan Lily berjalan santai menuju kelasnya, Darmen tersenyum melihatnya. "Pagi Lily, akhirnya lo masuk juga, makasih ya.." "Pagi juga, harusnya gue yg nanyain lo, lo kan masih sakit itu mukanya masih memar. Napa gak istirahat dulu....?" "Gue pengen liat lo balik kesekolah lagi" "Lily lo masuk lagi, seneng deh gue...Ada apa ini?" tanya Lius yg tiba tiba datang... "Iya Lius, gak papa kok...." jawab Lily "Lo ngapain baikin Lily, mau ngejebak Lily lagi?" tanya Lius sama Darmen, sementara Darmen berlalu sambil tersenyum. Setelah bel berbunyi, Darmen membuat pengakuan soal kehilangan HP itu. Dia yg sengaja ngejebak Lily. Dan kini, tak ada lagi yg mencurigai Lily. Masalah ini pun akhirnya selesai. "Lily ntar sore temuin gue di mall ya?" kata Darmen "Mau ngapain?" tanya Lily heran "Ada sesuatu yg gue pengen omongin sama lo. Mau yah?" pinta Darmen dan Lily mengangguk saja. *** Sore harinya usai jualan koran, Lily menemui Darmen. "Maaf..telat, tadi jualan dulu" "Masih sempet jualan?" "Iya, waktu gue sangat berharga, jadi gak mungkin gue sia siain" "Lo pasti belum makan kan? kita makan dulu yuk?" ajak Darmen "Gue gak bawa duit..." "Gue yg ngajak lo kesini, jadi gue juga yg harus traktir lo makan" "Lo gak malu dengan dandanan gue kek gini?" "Sudah, ayo...." Mereka lalu masuk ke sebuah cafe, setelah memesan makanan Lily menayakan maksud Darmen mengajaknya ketemuan di mal itu. "Emang apa sih yg mau lo omongin?" "Gak disini, kalo ditempat Darmen mending tadi disekolah aja gue omongin" "Lo gak sedang ngejebak gue lagi kan?" "Lo belum percaya sama gue? Lo belum maafin gue? Apa gue gak bisa dipercaya?" "Bukan gitu Darmen... Gue udah maafin lo, tapi kan...." "Sudahlah, kita makan dulu, nanti lo akan tau setelah kita selesai makan" Kemudian Darmen mengajak Lily kesebuah taman, Ketika Lily akan turun Darmen menahannya. "Lily...." Darmen memegang tangan Lily "Iyah..." "Sebenarnya gue cuma pengen minta maaf sama lo secara pribadi aja, entah apa yg bikin gue gak suka sama lo sejak lo masuk... Entah apa yg buat gue pengen terus musuhin lo disekolah... Entah apa yg buat gue slalu senang kalo harus menhina dan memaki lo. Entah apa yg buat gue gak punya hati tega ngejebak lo, sampe lo ingin berhenti sekolah. Maafin untuk semua mua itu Lily" Darmen meminta maaf, dia menangis "Darmen... Gue udah bilang tanpa lo minta maaf gue udah maafin lo..." "Apa yg bikin lo maafin gue begitu aja, padahal gue udah keterlaluan banget sama lo?" "Cinta Darmen, iya karna Cinta. sejak pertama kali gue liat lo, perasaan itu udah ada. Tapi gue ini sadar, gue cuma penjual koran, jadi gak mungkin, untuk itu meskipun lo jahatin gue terus, tapi cinta ini slalu memaafkan. Lo hina, lo maki gue, lo ngejebak gue, lo suruh" gue ngelakuin hal hal memalukan, gue turutin semuanya, dan gue hanya diam saja. Hati gue menangis tapi gue slalu maafin lo, tanpa lo harus minta maaf..." Lily menangis "Oh Lily, lo pukul gue, atau apa aja, yg penting bisa bikin lo puas dan bener" maafin gue, maafin gue....." "Sudahlah. Gue cuma minta, lo ubah sikap lo, jangan seperti kemarin kemarin lagi. Gue emang penjual koran, tapi gue juga manusia seperti lo, gue juga punya hati, lo ngerti kan maksud gue?" Darmen diam lalu memeluk Lily dalam tangis... ========= Teruntuk kamu, iya kamu..... Entah dimana kini berada, disini usia telah penjarakan aku, entah kapan kan kutemui dirimu lagi
Posted on: Thu, 26 Sep 2013 18:23:15 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015