Cara Sukses dengan Otak Kanan Ketika Istilah-istilah Serba - TopicsExpress



          

Cara Sukses dengan Otak Kanan Ketika Istilah-istilah Serba “Kanan” Ditemukan Satu kutipan religius berbunyi, “Mulailah dengan yang kanan”. Maknanya bisa jadi “Mulailah dengan otak kanan”. Dalam bahasa inggris, kanan dan benar disebut dengan “Right”. Ini bisa jadi kanan artinya benar. Masih dalam bahas inggris, kiri dan ketinggalan disebut “Left”. Ini bisa diartikan kiri itu memang ketinggalan. Al Qur’an dibaca dari kanan ke kiri. Bukankah Al Qur’an itu pembawa kebenaran? Budaya Islam, Kristen dan Indonesia akrab dengan istilah-istilah seba kanan yang identik dengan kebaikan. Sebuah rambu-rambu bertuliskan, “Gunakan lajur kanan untuk mendahului”. Itu artinya gunakan otak kanan untuk mendahului otak kiri. Masih pada rambu-rambu, “Untuk kendaraan lambat gunakan lajur kiri”. Yang artinya otak kiri selalu lambat. Saat kita naik kendaraan umum dan berteriak, “Kiri”, maka kendaraan akan melambat dan berhenti. Kesimpulannya, bagaimana pun, nganan lebih baik daripada ngiri. Bertindak Cara Kiri Berikut adalah catatan tentang otak kiri: Kalau Anda merancang impian dengan otak kiri, ya susah. Karena hanya sekedarnya saja. Kalau Anda mencari solusi dengan otak kiri, ya susah. Pasti itu-itu saja jawabannya. Kalau Anda mencoba inovasi dengan otak kiri, ya susah. Pasti bisanya cuma ikut-ikutan. Kalau Anda bersedekah dengan otak kiri, ya susah. Pasti segitu-gitu saja jumlahnya. Kalau Anda membuka usaha dengan otak kiri, ya susah. Karena kebanyakan “Hitung-hitung, tapi-tapi, kalau-kalau, jangan-jangan!”. Masih penasaran dengan dalih-dalih orang Kiri? Simak saja dan bagaimana golongan Kanan mematahkannya dengan sekali sambar. Kata si Kiri, “Punya modal dulu, baru buka usaha”. Si Kanan nyeletuk, “Pakai modal orang lain dulu kan bisa”. Si Kiri berkata, “Study kelayakan dulu, baru buka usaha”. Si Kanan menjawab, “Buka usaha dulu, baru usahanya dilayakkan” Si Kiri bilang, “Makanannya enak dulu, baru ramai”. Si Kanan menjawab, “Dibuat ramai dulu, baru kesannya akan enak”. Si Kiri berpendapat, “Barangnya bagus dulu, baru dijual mahal”. Si Kanan berpendapat, “Dijual mahal dulu, kesannya bagus”. Kata si Kiri. “Omsetnya besar dulu, baru terkenal”. Kata si Kanan, “Dibuat terkenal dulu, baru omsetnya besar”. Kata si Kiri, “Sekolah formal yang tinggi, baru sukses”. Jawab si Kanan, “Sekolah formal secukupnya, perbanyak belajar informal, baru bisa sukses”. Kata si Kiri, “Saya bangga dengan gelar kesarjanaan”. Jawab si Kanan, “Saya bangga dengan gelar barang dagangan”. -
Posted on: Fri, 02 Aug 2013 16:32:30 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015