DONGENG CENTURY Intinya itu dulu ada bank namanya CIC yang - TopicsExpress



          

DONGENG CENTURY Intinya itu dulu ada bank namanya CIC yang didirikan Robert Tantular, terus CIC ini ketika krisis 1998 di merger dgn beberapa bank lain (saya lupa namanya apa aja) dan menjadi Bank Century. Nah setelah jadi Bank century dan direkapitalisasi melalui skema BLBI ada nasabah2x Bank Century yang gede2x yang pengen narik duitnya dari Bank Century ini. Sampai sini sich kasusnya sah2x aja, gak ada masalah toh saya punya duit di bank maka saya mau tarik kan sah2x aja terlepas dari berapa besarnya. Namun ternyata Bank Century gak memiliki uang sebanyak itu yg menyebabkan pada intinya bank Century kalah kliring di BI. Singkat cerita karena Gubernur BI saat itu yang sekarang adalah Wapres kita melaporkan hal ini pada SBY dan Sri Mulyani sebagai menkeu yang segera mengadakan rapat. Diputuskan bahwa ini Bank harus dilselamatkan entah pake metode atau kebijakan apa. Masalahnya itu bank sebenarnya gak layak diselamatkan dan kudunya dipailitkan semua namun konon untuk mencegah dampak sistemik perbankan kalo ini sampe pailit maka yah udah direkapitalisasi aja dikasih suntikan dana darurat. Sri Mulyani meminta itu buku besar Bank Century di buka nah masalahnya mulai kecium disini, ternyata CAR Bank Century itu udah minus sekian persen, pertanyaanya kog ini bank CAR nya minus gak terendus BI dan bisa mendapatkan bantuan Rekap BLBI ? Nah ini urusan panjang lebar, mulai dari bisa begitu sebab dahulu salah satu Deputi Gubernur BI kasih "lampu hijau" dan ada surat sakti, dsbnya. Menurut penjelasan Sri Mulyani, dia tidak memiliki waktu untuk menelusuri hal itu sebab seharusnya itu kerjaan BI sebagai regulator perbankan, tanggung jawab Sri Mulyani sebagai Kepala stabilitas ekonomi dan keuangan adalha memaastikan gak ada gejolak pasar so setelah konsultasi sana dan sini diputuskan untuk memberi suntikan dana sebesar 600-700 millyar lah kira2x. So udah donk sampe sini kayanya beres. Ternyata tidak beres juga, sebab ketika BI mengucurkan dana menurut BI yg dibutiuhkan adalah sekitar 2 trilliun, padahal Sri Mulyani bilang 700 millyar. DPR memutuskan hanya menyetujui 1,3 trilliun (cara bego, yang diusulkan Sri M + yang disarankan BI dibagi 2). (Sekarang si Robert Tantular ngomong dia mintanya 1++ trilliun dia juga heran kenapa bisa ngucur sampe 6,7 trillun). Konon karena ada salah satu nasabah besar ini, dia nelpon sana sini dan melobby makanya itu dana bisa turun supaya dia bisa narik itu duit dia. Tp belakangan melalui pengacaranya dia bilang dia belom menerima sepeserpun duit dia dari bank Century dan itu duit dibawa kabur semua sama Robert Tantular, namun jg si Robert nunjukin bukti surat yang ditanda tangani oleh perwakilan itu nasabah bahwa ada uang dia yang sudah dikembalikan walaupun belom seluruhnya. So Singkat cerita tiba2x 3-4 hari setelah rapat itu Sri Mulyani dan Boediono dihadapkan lagi pada masalah dimana ternyata bank ini di Rush sama nasabah dan selain simpenan ternyata ada produk investasi yang jg bermasalah yang merugikan nasabah bernilai trilliunan. Akibat Rush massal ini maka dana talangan yang dibutuhkan membengkak, Sri Mulyani dan Boediono menghadap Wapres saat itu yaitu JK untuk melaporkan keadaan ini dan minta ijin untuk melakukan "penyelamatan". Namun JK tidak setuju dan bilang itu perampokan, dia malah suruh BI sebagai regulator bank untuk tangkap itu pemilik Bank namun menurut JK saat itu Boediono diem2x aja jadi dia sendiri yg langsung nelpon Kapolri buat nangkap. (Dalam pernyataan resmi JK, Boediono sebenanrya bertanya itu mau ditangkap pake pasal apa, JK bilang gak mau tau pokoknya tangkap. Hal yang sama jg diungkapkan oleh JK ketika nelpon Kapolri ditanya sama Kapolri, mau ditangkap pasalnya apa, JK cuman bilang pokoknya tangkap dulu urusan pasal nanti urusannya. Makanya pengacaranya Robert Tantular sampai sekarang pun ttp berpegang teguh bahwa ini udah nyalahin human right, nangkap orang kesalahannya gak dikasih tau dahulu, pasal apa buat nangkepnya gak jelas, jadi tangkep dulu baru dicari2x kesalahannya dan dikenakan pasal, Yahc begitulah Indonesia.) Sri Mulyani gak pusingin soal siapa yang ditangkap, dia cuman nanya jadi ini Bank Century mau diapain namun JK gak memberi solusi cman bilang itu perampokan. (So kaya kamu nanya sama sama saya ada orang collapse, saya cuman bilang pokoknya dia sakit tanpa kasih solusi itu mau diapain itu orang.) Nah sekarnag yang jadi masalah JK mengaku bahwa Boediono dan Sri Mulyani baru melapor setelah mereka mengucurkan dana, sedangkan Boediono dan Sri Mulyani ngomong mereka lapor duu baru ngucurin dana. Singkat cerita entah siapa yang bohon dan benar, dana yg dibutuhkan meningkat dari persetujuan pertama 700 millyar jadi sekitar 2,5 Trillun dan Robert Tantular ditangkap sama polisi. Begitu berita ini tersiar maka nasabah bank century mengambil semua tabungan mereka dan kepaksa LPS sebagai lembaga penjamin simpanan harus menyuntikan dana sekitr 2,5 Trillun lagi. So sampai saat ini udah ada 5 Trilliun. Kemudian ada kasus yang menyangkut2xkan salah seorng nasabah besar bank century melobby pihak kepolisian, etc utnuk meminta jaminan bahwa dananya bisa dtarik, dsbnya. Konon ada aliran uang utnuk ini dan itu sebabnya nama salah seorang petinggi kepolisian keseret2x dalam kasus ini yg maksa Bank Century mencarikan dana buat si nasabah ini yg bikin pada akhinyra BI harus nyuntikin dana lagi. Singkat cerita setelah habis 6,7 trilliun masalah ini sampai ke DPR yang mempertanyakan kenapa negara sampe harus nanggung 6,7 Trilliun padahal kan dulu mereka cuman setuju 1,3 Trilliun doank. Nah ini yg jadi skandal sekarang, Sri M menurut saya hanya berusaha menyelamatkan sebuah bank, Boediono ada kemungkinan bermain dgn pihak2x tertentu atau mendapatkan tekanan dari pihak2x tertentu. JK menurut saya bermaksud baik namun tidak memberikan petunjuk yang benar dan sekarang malah bikin seolah2x Sri M dan Boediono bermain udang dibalik bakpaw. SBY.... yah gak tau dah yang ini ngapain.
Posted on: Sat, 14 Sep 2013 19:57:05 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015