Dahlan Iskan Tantang Peneliti dan Mahasiswa Ciptakan Teknologi - TopicsExpress



          

Dahlan Iskan Tantang Peneliti dan Mahasiswa Ciptakan Teknologi Tepat Guna untuk Pertanian Indonesia [Unpad.ac.id, 25/10/2013] Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Republik Indonesia, Dahlan Iskan, menantang peneliti dan mahasiswa Fakultas Teknologi Industri Pertanian (FTIP) Universitas Padjadjaran untuk menghasilkan teknologi tepat guna demi peningkatan kualitas pertanian di Indonesia. Tantangan tersebut terkait dengan upaya revolusi pertanian Indonesia yang digagas olehnya. Logo Unpad * Hal itu dikemukakan Dahlan saat memberikan kuliah umum saat acara Seminar “Agro-Technopreneurship” yang digelar Badan Eksekutif Mahasiswa FTIP Unpad, Jumat (25/10) di Gedung Wahana Bhakti Pos Bandung. Menurut Dahlan, saat ini produk pertanian Indonesia belum mampu bersaing di tingkat internasional. Di bidang buah-buahan misalnya. Sebagai negara tropis, Indonesia memiliki ragam buah-buahan yang melimpah. Namun, impor buah-buahan asing pun sangat banyak sehingga menguasai pasaran buah di Indonesia. “Saya pernah jalan-jalan ke sebuah pasar buah di Tiongkok. Di pasar buah yang luas itu, hanya ada 1 kotak kecil buah manggis dari Indonesia. Kan lucu kalau di kita dibanjiri buah dari Tiongkok, tapi tidak mampu membalas dengan ekspor buah sendiri,” ujar Dahlan. Salah satu penyebab masih sedikitnya produksi buah-buahan tropis terletak pada lamanya masa panen. Buah-buahan tropis cenderung memiliki masa panen yang lama. Hal inilah yang menjadi pekerjaan rumah bagi peneliti pertanian, bagaimana menghasilkan ragam buah yang potensial dipasarkan ke luar negeri namun dengan masa panen yang cepat. “Buah manggis misalnya memiliki masa panen sekitar 7 tahun. Saya tantang kalian bisa tidak menghasilkan buah manggis yang memiliki masa panen hanya 4 tahun saja?” tantang Dahlan kepada para mahasiswa. Dahlan pun menyorot langkanya kedelai di Indonesia. Seperti diketahui, Indonesia mengimpor kedelai dari Amerika untuk mencukupi kebutuhan kedelai. Dahlan mengungkapkan, sektor kedelai belum digarap secara maksimal. Sebagian petani masih enggan menanam kedelai karena keuntungannya masih rendah. “Keuntungan untuk hasil padi di lahan 1 hektar sekitar 18 juta, tebu 22 juta, sorgum 12 juta, tanaman holtikultura bisa mencapai 40 juta. Sementara untuk keledai hanya mendapat 7 juta saja,” paparnya. Dahlan pun membandingkan banyaknya produksi kedelai Indonesia dengan Amerika. Dalam 1 hektar lahan, petani hanya bisa memproduksi sekitar 1 – 1,4 ton untuk kedelai Indonesia. Sementara, untuk kedelai Amerika bisa mencapai 4 ton untuk satu hektarnya. Selain itu, kedelai Amerika sebagai besar merupakan kedelai transgenik. “Ini juga menjadi pekerjaan rumah bagi mahasiswa FTIP, bagaimana bisa menghasilkan kedelai nontransgenik yang mampu diproduksi minimal 2 ton dalam satu hektar. Sebab, jika produksi meningkat maka laba pun akan ikut meningkat dengan harga jual yang konstan,” kata Dahlan. Ditemui setelah kegiatan, Dahlan menginginkan setiap mahasiswa FTIP dapat menghasilkan teknologi tepat guna di bidang pertanian. Sebab, selain dapat meningkatkan produktivitas pertanian, mahasiswa pun dapat menjadi wirausahawan ulung yang berbasis pertanian. “Pertanian pun perlu diperhatikan, ada banyak teknologi yang dapat dikembangkan dari beragam masalah. Kalau kita tidak bisa mengembangkan, buat apa ada Fakultas Teknik?” pungkasnya. Seminar ini digelar dalam rangka Dies Natalis ke-8 FTIP Unpad. Selain kuliah umum Dahlan Iskan, seminar ini juga diisi oleh Ir. Hj. Dewi Nurhayati, MSi. (Kepala Bagian Konservasi Migas dan Sumber Daya BPLHD), Dr. Ira N. Djarot (Asisten Deputi Riset dan Iptek Masyarakat Kemenristek), dan Dr. Dwi Purnomo, S.T.P., M.T (Dosen FTIP Unpad). Turut hadir Dekan FTIP Unpad dan Ketua Lembaga Pengembangan Kemahasiswaan dan Hubungan Alumni Unpad.* Laporan oleh: Arief Maulana / eh *
Posted on: Fri, 25 Oct 2013 12:45:29 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015