Daily News 22 Juli 2013 • Optimisme Data Inggris Menopang - TopicsExpress



          

Daily News 22 Juli 2013 • Optimisme Data Inggris Menopang Apresiasi Sterling. Sterling menguat terhadap Euro dan mencetak kenaikan mingguan ke-2 beruntun versus Dollar AS seiring optimisme akan membaiknya data pertumbuhan kuartal ke-2 mendorong beberapa investor kembali membeli mata uang Inggris. Sementara ekonomi blok Euro terus bergulat dengan resesi, ekonomi Inggris diperkirakan telah berekspansi 0,6% pada kuartal ke-2 tahun ini dari kuartal sebelumnya dan tumbuh 1,4% dari periode yang sama tahun lalu. • Aussie Menyambut Positif Langkah Reformasi China. Dollar Australia rebound terhadap Greenback pasca bank sentral China mengumumkan reformasi suku bunga, sebuah langkah yang diyakini akan membantu menekan biaya pendanaan untuk perusahaan. People’s Bank of China mengatakan akan menghapus batas suku bunga kredit perbankan, yang akan memberikan bank-bank Cina lebih banyak kebebasan dalam menentukan biaya pinjaman untuk menarik nasabah. • Yen Resah Menjelang Pemilu Jepang. Dollar AS bertahan di sekitar level terkuat sepekan versus Yen menjelang berlangsungnya pemilu majelis tinggi Jepang pada akhir pekan, yang dapat menambah momentum PM Shinzo Abe untuk meningkatkan pelonggaran moneter guna merangsang pertumbuhan dan memerangi deflasi. Sebelumnya, Yen sempat terapresiasi pada awal sesi seiring penurunan indeks saham Nikkei memicu risk aversion. • G20 Berjanji Akan Berhati-Hati Dalam Mengubah Kebijakan. Negara group G20 memperingatkan kembali volatilitas pda pasar, dan pada hari Jumat berjanji untuk berhati-hati dalam mengganti kebijakan dan berkomunikasi secara jelas sebagai usaha menuju pemulihan. Draft komunike akhir negara G20 mengatakan rencana aksi untuk mendorong tingkat pekerjaan dan pertumbuhan sembari menyeimbangkan tingkat permintaan dan hutang global akan siap pada bulan September nanti. "Kami tetap sadar adanya resiko dan dampak negatif yang tidak disengaja dari perpanjangan pelonggaran moneter," menurut draft. "Perubahan pada kebijakan moneter dalam masa mendatang akan disesuaikan dengan hati-hati dan dikomunikasikan dengan jelas." • Google & Microsoft Bebani Asia. Lemahnya laporan keuangan Google dan Microsoft membebani performa bursa saham Asia menjelang dimulainya pertemuan G-20. Nikkei anjlok, tertekan oleh penguatan yen dan aksi profit-taking menjelang pemilu Jepang di akhir pekan. Kospi turun akibat berlarutnya kekhawatiran atas outlook pendapatan perusahaan Korea Selatan. Hang Seng kurangi penguatan seiring kembalinya kecemasan atas sistem perbankan Cina. • Wall Street Ditutup Mix Dalam Range Sempit. Bursa saham AS ditutup mix dan relatif flat pada hari Jumat, dengan S&P 500 mencetak kenaikan tipis untuk ditutup pada rekor tinggi baru, namun jumlah earnings perusahaan teknologi yang mengecewakan menekan performa bursa saham. Kendati sesi perdagangan yang mix, Dow dan S&P masih mencetak kenaikan untuk pekan keempat. Dow ditutup naik tipis, terseret oleh Microsoft dan Hewlett Packard. S&P 500 berhasil ditutup menguat pada rekor tinggi baru, sementara Nasdaq ditutup di area negatif. • Harapan Stimulus AS Bangkitkan Emas. Emas ditutup naik hampir sebesar 1% di dekat level tinggi 1 bulan pada hari Jumat, terdorong oleh pelemahan pada dollar dan seiring meredanya kecemasan investor bahwa Federal Reserve akan menarik stimulus moneter dalam waktu dekat. Gubernur Fed Ben Bernanke meredakan sebagian kecemasan pasar pekan ini dengan mengatakan pada Kongres bahwa rencana bank sentral untuk mengurangi pembelian asset tahun ini masih belum pasti dan tergantung oleh kekuatan perekonomian. • Minyak Pangkas Gain, Persempit Spread Dengan Brent. Minyak terkoreksi dari level di atas $109 per barel pada hari Jumat, namun demikian harga minyak mentah AS masih didukung oleh data ekonomi yang positif dan penurunan tajam pada suplai minyak AS yang mensinyalkan kuatnya tingkat permintaan bahan bakar di AS. Kombinasi faktor bullish tersebut membantu mendorong harga minyak AS menuju level tinggi dalam 16 bulan pada awal sesi, yang mana juga mendekatkan spread dengan Brent. • Tingginya Tingkat Pesanan Bantu Lejitkan Laba GE. General Electric Co pada hari Jumat mengatakan catatan pesanan dan jasa untuk mesin jet, pompa minyak, dan lusinan produk lainnya melonjak 4% pada kuartal kedua, mendorong saham GE untuk naik hampir 5%. CEO Jeff Immelt mengatakan bahwa dirinya bullish terhadap prospek perusahaan tahun ini seiring GE mencoba untuk mengurangi besar unit finance-nya dan mendorong penjualan yang terkait industri. Buku pesanan GE, indikator mengenai pesanan dari pelanggan, naik menjadi 223 milyar dollar secara global dan 20% dari jumlah tersebut merupakan pesanan dari AS. • Hasil Earnings Yang Buruk Tenggelamkan Saham Microsoft. Saham milik Microsoft Corp anjlok lebih dari 11% pada hari Jumat, sehari setelah perusahaan perangkat lunak tersebut merilis hasil earnings kuartalan yang buruk akibat lemahnya permintaan system operasi Windows dan penjualan tablet Surface yang rendah. Aksi jual setelah saham mencapai level tinggi 5 tahun ini adalah persentase penurunan terbesar sejak Januari 2009, ketika Microsoft memangkas sekitar 5,000 pekerjaan. Hasil earnings buruk Microsoft diperburuk oleh kerugian 900 juta dollar atas tablet Surface yang tidak terjual, setelah harganya dipangkas untuk menarik pembeli.
Posted on: Mon, 22 Jul 2013 02:39:14 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015