Daily News 27 Juni 2013 • Sikap Kebijakan Draghi Membebani Euro. - TopicsExpress



          

Daily News 27 Juni 2013 • Sikap Kebijakan Draghi Membebani Euro. Euro merosot ke posisi terendah 3-minggu versus Dollar AS pasca Presiden European Central Bank Mario Draghi menyoroti resiko melambatnya pertumbuhan zona Euro dan menjamin kebijakan moneter akan tetap akomodatif. Draghi juga menambahkan bahwa propek pemulihan bertahap ekonomi zona Euro masih rapuh. Sementara revisi turun GDP AS kuartal pertama sempat membantu Euro mengurangi pelemahan. • Komentar Pembuat Kebijakan Mengecewakan Sterling. Poundsterling diperdagangkan melemah setelah salah seorang petinggi Bank of England, David Miles, mengatakan bahwa ekonomi Inggris masih lemah dan memerlukan ekspansi program pembelian aset. Miles menambahkan jika setiap pengurangan stimulus di masa depan harus dilakukan "secara bertahap". Tekanan negatif pada Sterling juga datang dari Menteri Keuangan George Osborne, yang mengatakan bahwa Inggris harus terus melakukan penghematan. • Kecemasan China Menguntungkan Yen. Status safe haven kembali membantu Yen terapresiasi versus Dollar AS seiring indeks saham China melanjutkan penurunan untuk hari ke-6 beruntun, bahkan setelah bank sentral mengisyaratkan akan berupaya menanggulangi krisis likuiditas di pasar uang. People’s Bank of China menyatakan telah menyalurkan likuiditas kepada beberapa lembaga keuangan guna menstabilkan suku bunga di pasar uang dan akan menggunakan operasi likuiditas jangka pendek serta fasilitas pinjaman lainnya untuk memastikan kestabilan pasar. • GDP Kuartal Pertama AS Hanya Sebesar 1.8%. Tingkat pertumbuhan ekonomi AS lebih lambat dari perkiraan pada kuartal pertama, tertahan oleh tingkat belanja konsumen yang masih lambat, lemahnya investasi bisnis dan menurunnya ekspor. GDP berada pada tingkat tahunan 1.8%, menurut Dep.Perdagangan pada hari Rabu, output diperkirakan berada pada laju 2.4% setelah naik sebanyak 0.4% pada kuartal keempat tahun lalu. • Asia Mixed di Tengah Berlanjutnya Kecemasan Likuiditas China. Saham Asia cenderung mixed di tengah perdagangan volatile hari Rabu, seiring berlanjutnya kekhawatiran para investor di Tokyo dan Shanghai terhadap kondisi likuiditas di China daratan. Nikkei Jepang merosot 1% seiring Yen kembali menguat ke kisaran 97.30 per Dollar, memaksa saham eksportir mengikis penguatan di awal sesi. Indeks Hong Kong naik 2,4% setelah dibuka di atas level psikologis krusial menyusul sentimen positif yang ditularkan Wall Street dan pasar regional. Kospi harus memangkas gain untuk kemudian ditutup naik 0,15%, seiring investor asing melanjutkan aksi jual. • Wall Street Ditutup Naik 1%. Wall Street ditutup naik tajam untuk kedua sesinya pada hari Rabu setelah data GDP kuartal pertama yang lebih lemah dari perkiraan menghilangkan kecemasan bahwa the Fed akan menarik kebijakan stimulusnya dalam waktu dekat. Dow Jones Industrial Average rally lebih dari 150 poin, dipimpin oleh Boeing dan Johnson & Johnson, setelah mencetak kenaikan triple digit pada sesi sebelumnya. S&P 500 dan Nasdaq juga melonjak naik. • Emas Tersandung Ke Level Rendah 3 Tahun. Emas ditutup turun lebih dari 3% pada hari Rabu, anjlok ke level rendah dalam hampir selama 3 tahun seiring rally pada bursa saham terus menekan daya tarik emas sebagai alat lindung terhadap ketidakpastian ekonomi. Harga emas anjlok tajam kendati meredanya kecemasan bahwa Federal Reserve AS akan mulai menarik stimulusnya setelah pemerintah AS memangkas perkiraan pertumbuhan ekonomi untuk kuartal pertama. • Minyak Berhasil Pangkas Penurunan Akibat Data Suplai. Harga minyak berhasil pulih setelah sempat turun akibat data yang menunjukkan kenaikan diluar dugaan pada suplai minyak AS. Suplai minyak mentah mingguan AS bertambah 18,000 barel menjadi 394.14 juta barel, menurut Energy Information Administration (EIA), sementara analis memperkirakan penurunan sebanyak 1.7 juta barel. Data GDP AS yang dirilis lebih rendah dari perkiraan mendorong harga minyak untuk naik tipis seiring berkurangnya kecemasan bahwa Federal Reserve akan menarik program pelonggaran moneternya dalam waktu dekat. • Saham Samsung Elec Anjlok 3% Seiring Buruknya Outlook Earnings. Saham Samsung Electronics Co Ltd anjlok sebesar 3% menuju level terendah dalam 9 bulan pada hari Rabu, seiring investor bersiap untuk hasil earnings yang lebih buruk dari perusahaan produsen smartphone tersebut untuk periode bulan April hingga Juni. Shinhan Investment Corp bersama sejumlah broker lain memangkas target harga untuk perusahaan raksasa teknologi Korea Selatan tersebut, memperkirakan earnings Samsung Electronics lebih rendah dari perkiraan sebelumnya. Saham Samsung Electronic sedang menuju penurunan selama 6 sesi berturut-turut. • Verizon Ajukan Penawaran Untuk Wind Mobile. Verizon Communications Inc telah menawarkan untuk membeli perusahaan telekomunikasi milik Kanada Wind Mobile dan juga sedang berdiskusi dengan perusahaan rivalnya Mobilicity seiring membuat proposal yang dapat menciptakan kompetitor yang sulit bagi 3 operator wireless yang saat ini mendominasi pasar Kanada. Salah satu sumber mengatakan Verizon mengajukan penawaran mulai dari 600 juta dollar hingga 800 juta dollar untuk Wind Mobile pekan lalu, dengan harga akhir tergantung proses pendekatan. Raksasa telekomunikasi AS tersebut juga telah melakukan pendekatan pada Mobilicity dan mungkin berminat untuk mengakuisisi perusahaan wireless yang sedang kesulitan tersebut juga, menurut sumber kedua.
Posted on: Thu, 27 Jun 2013 03:07:32 +0000

© 2015