Dalam Waktu Dekat Gita (Menteri Perdagangan RI) Berencana ke Makam - TopicsExpress



          

Dalam Waktu Dekat Gita (Menteri Perdagangan RI) Berencana ke Makam Gus Dur Gita Wirjawan mungkin lebih dikenal sebagai seorang pengusaha dan intekeltual yang pernah menamatkan studinya di Harvard University. Namun, tak banyak orang tahu, kalau menteri perdagangan ini sebenarnya mempunyai hubungan kerabat dengan mantan presiden ke 4 Indonesia, Abdurrahman Wahid (Almarhum) atau yang akrab dipanggil Gus Dur. Saya sering menjalin komunikasi dengan Cak Imin (Muhaimin Iskandar), dan anak-anak Gus Dur, kata Gita pada AyoGitaBisa. Dalam waktu dekat, sekembalinya dia dari luar negeri pekan depan, dia berencana ke Jombang. Ya ada rencana untuk itu, ke makam Gus Dur dan kerabat di Jombang, Jawa Timur, tambahnya. Dia tentu tidak akan lupa kekerabatannya tersebut. Gita yang lahir di Jakarta, 21 September 1965, memang tidak banyak diketahui khalayak mengenai kekerabatannya dengan para pendiri Nahdlatul Ulama (NU) tersebut. Ia sebenarnya mempunyai background keluarga santri dan intelektual. Ayah Gita, Wirjawan Djojosoegito (almarhum), seorang profesor kedokteran di Yogyakarta dan lebih dikenal sebagai seorang birokrat di Yogyakarta. Sedangkan kakeknya yang bernama Raden Ngabehi Hadji Minhadjurrahman Djojosoegito pernah menjabat sebagai Ketua Muhammadiyah Purwokerto. Hubungan kerabat antara Gita dengan Gus Dur berasal dari sang kakek yang mempunyai hubungan darah dengan KH Hasyim Asyari yang merupakan kakek presiden keempat Indonesia (alm) KH Abdurrahman Wahid.Djojosoegito adalah misan dari K.H. Hasyim Asyari (1871-1947) melalui istri pertama KH Hasyim Asyari, Nyai Nafiqoh. Silsilahnya dapat ditelusuri demikian. Kyai Ropingi, Penghulu di Magetan, berputera beberapa orang, di antaranya Kyai Muhammad Ilyas di Sewulan, Madiun dan Kyai Hasan Mustaram, seorang penghulu naib di Slagreng, Magelang. Kyai Hasan Mustaram memiliki beberapa orang putra, antara lain Raden Nganten Mangunharso, ayahanda Djojoseogito. Kyai M. Ilyas Sewulan beranak dua orang. Yang pertama Nyai Napikah, yang kemudian menikah dengan Kyai Hasyim Asyari, Tebuireng dan melahirkan K.H. Wahid Hasyim (ayahanda Abdurrahman Wahid Gus Dur); seorang lagi bernama Kyai Qalyubi, penghulu Surabaya, ayah dari K.H. Muh. Ilyas. Demikianlah, meski sudah menjadi anak internasional karena banyak melanglangbuana di berbagai negara mengikuti ayahandanya, sampai akhirnya menghabiskan masa muda di Amerika, Gita tak melupakan akar kerabatnya.
Posted on: Thu, 14 Nov 2013 11:56:55 +0000

Trending Topics



>
THE REVOLUTION HAS BEEN TELEVISED... VisionBombing Episode 7
Cream of Fresh Tomato Soup - totally YUM! This is for all my
Border guards in the past have not missed a knock in Ukraine 337
This video teaches you to always be aware of Ninjas approaching
#1 Black Friday Fisher-Price Infant-to-Toddler Rocker,
Intermittent Clashes Break out in Tripoli as Gunmen Target Army
I really work hard and put in a lot of time doing photography.
Que onda chavos ya miércoles de película y para este día

Recently Viewed Topics




© 2015