Dalam beberapa status di Fb dan twitter banyak manusia mengatasnamakan Tuhan, Agama dan mungkin Nabi untuk menghina, melecehkan, mengumpat dengan sumpah serapah bahkan mengkafirkan orang yg tidak sefaham dengan Teologi yg difahaminya. begitu mudahnya menyalahkan Teologi yg difahami org lain. Kebenaran dari Tuhan terkesan hanya dia yg miliki. Kafir tidaknya orang dia yang memastikannya. Syorga dan neraka sepertinya dia yang memegang kuncinya. Sepertinya mandat sebagai penentu kebenaran Dari Tuhan hanya dia dan jamaahnya yang memilikinya. Sementara orang lain atau kelompok yang tidak sejalan menjadi makhluk yang menjijikan baginya. Renungan: Apakah ini yang dikehendaki Tuhan? Benarkah baginda Nabi Muhammad nan suci pernah mentitahkan melalui sabdanya untuk melakukan penghinaan, pelecehan terhadap golongan yg tdk sfaham dg kita Adakah jaminan mutlak bahwa apa yg difahami itu adalah kebenaran mutlak sesuai kehendak Tuhan. Kalau alasan asas pendapatnya itu adalah Al Quran dan Sunnah, apa benar begitu maunya/makna yang dikehendaki Al Quran dan Sunnah? Bukankah yang dihina dan yg dilecehkan itu landasannya juga adalah Al Quran dan Sunnah? Walaupun dlm interpretasi dan pemaknaan yg berbeda. Atau jangan2 kita sendiri yg menghinakan agama, Tuhan dan Nabi Kita sendiri. Ada juga oknum yg aneh menjadikan MUI (Majelis Ulama Indonesia) sebagai rujukan bila mendukung dan sesuai dgn pemahamannya pada satu kasus tapi dalam kasus yg lain mencaci dan menghina MUI ketika ada fatwa yg tidak sesuai dgn apa yg difahaminya. Wahai saudaraku yang suka menghujat... Bagaimana Ibadahmu dan kedekatanmu kepada Tuhan yang konon engkau bela itu...?
Posted on: Sat, 09 Nov 2013 16:16:44 +0000
Trending Topics
Recently Viewed Topics
© 2015