Dari sejarah kita bisa bercermin dan mengambil hikmah. Tanpa - TopicsExpress



          

Dari sejarah kita bisa bercermin dan mengambil hikmah. Tanpa televisi pun, Islam pernah menguasai dua pertiga dunia. Tanpa televisi, ilmu-ilmu para ulama dapat tersebar dan diajarkan. Tanpa televisi, umat Islam pernah merasakan manisnya kejayaan. Artinya, tanpa televisi pun kita masih bisa hidup dan eksis. Bukankah bangsa-bangsa besar juga pernah "besar" tanpa televisi? Asy Syaikh Shalih Al Fauzan (Al Muntaqa 16/43) pernah ditanya; "Sebagian akhyaar (orang-orang baik) mendatangkan televisi ke rumahnya. Ia beralasan, karena tidak ingin dituduh bersikap ghuluw (keras, jumud, ekstrem). Mohon bimbingan anda?" Beliau menjawab; "Meninggalkan televisi bukan bersikap ghuluw! Justru hal ini sebagai sikap preventif untuk keselamatan agama, keluarga, dan anak-anak. Hal ini juga sebagai upaya untuk menjauhi faktor-faktor yang bersifat dharar (bahaya, madharat yang merugikan). Sebab, keberadaan televisi dalam rumah bisa menimbulkan dharar terhadap anak-anak, kaum wanita, juga si pemilik rumah. Adakah orang yang berani menjamin dirinya bisa selamat dari fitnah (ujian dalam hal keimanan)?? Semakin maksimal seorang hamba terhindar dari faktor-faktor fitnah, pasti hasil dan akibatnya akan semakin baik. Jadi, meninggalkan televisi bukanlah sikap ghuluw! Justru hal ini sebagai tindakan preventif." [Dikutip: Majalah Tashfiyah edisi 27]
Posted on: Sun, 23 Jun 2013 01:03:52 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015