Duet SAS dan Gelar Juara Premier League Rabu, 30 Oktober 2013 - TopicsExpress



          

Duet SAS dan Gelar Juara Premier League Rabu, 30 Oktober 2013 pukul 19:30 WIB Fan Liverpool harus berbesar hati mengakui fakta ini: Liverpool belum pernah menjuarai Premier League! Kalau dulu ada iklan Kapan kawin?, fan Liverpool mesti rela kalau diejek fan klub lain Kapan juara EPL? Suarez-Sturridge, jika tampil konsisten duet ini diprediksi bakal mencetak 60 gol. Oleh: Eko Nurhuda Gelar juara Liga Inggris terakhir kali direngkuh Liverpool pada musim 1989/90. Kala itu Premier League belum digulirkan, jadi nama trofinya masih Football League First Division. Itulah koleksi ke-18 The Reds, jumlah yang dalam 20 tahun terakhir sukses disalip Manchester United. Ketika Football League First Division digeser menjadi kasta kedua dalam piramida sepak bola Inggris--kini bernama Championship Division, dan Premier League diperkenalkan sebagai kompetisi top tier bagi klub-klub Inggris dan Wales, saat itulah Liverpool seperti kehilangan tajinya. Dari 21 musim yang telah dilalui, Liverpool tak mampu menahan dominasi Manchester United. Di saat Sir Alex Ferguson mempersembahkan 13 trofi Premier League bagi Setan Merah, tujuh manajer yang bergantian menangani The Reds bahkan hanya mampu menorehkan dua kali jadi peringkat dua. If you are first, you are first. If you are second, you are nothing, demikian ujar manajer legendaris Liverpool, Bill Shankly, suatu ketika. Dan, begitulah. Dua kali menjadi peringkat dua tidak berarti apa-apa bagi Liverpool. Orang akan terus mengingat Man. United dengan 13 gelarnya ketika membicarakan Premier League. Top scorer bukan jaminan Usaha Liverpool untuk menjuarai Prem bukannya tidak ada. Pergantian pelatih hingga enam kali sepanjang periode 21 tahun ini menjadi bukti betapa The Reds ingin kembali meraih trofi. Lihat juga pemain-pemain yang didatangkan Liverpool dalam periode tersebut. Dalam skuat The Reds ada bomber-bomber tajam macam Ian Rush, Robbie Fowler, Stan Colymore, Emile Heskey, Michael Owen, Fernando Torres, hingga kemudian Luis Suarez. Namun semuanya masih belum mampu mengangkat prestasi klub. Sejak 1994/95, striker-striker Liverpool tak pernah absen dari daftar pencetak gol terbanyak. Setelah Robbie Fowler di musim 1994/95 (25 gol), 1995/96 (28), dan 1996/97 (18), selanjutnya ada nama Michael Owen dalam daftar musim 1997/98 dan 1998/99 dengan 18 gol, kemudian musim 2000/01 (16), 2001/02 dan 2002/03 (19), dan 2003/04 (16) sebelum kemudian pindah ke Real Madrid. Sepeninggal Owen, Liverpool kesulitan mencari bomber yang mampu mencetak minimal 15 gol semusim. Dirk Kuyt hanya mampu membuat 12 gol saja di musim 2006/07. Lalu datanglah Fernando Torres yang membuat 24 gol di musim 2007/08 tapi langsung merosot hingga hanya 14 gol semusim berikutnya. Di musim penuh terakhirnya bersama Liverpool, 2009/10, Torres mencetak 18 gol. Sedangkan Kuyt sempat mengoleksi 13 gol di musim 2010/11 sebelum meninggalkan Anfield. Nama-nama bomber produktif di atas disatukan oleh fakta bahwa mereka tak bisa membawa Liverpool menjuarai Premier League, tak peduli sebanyak apa gol yang mereka ciptakan. Usaha terbaik Liverpool dalam usahanya menjadi juara adalah ketika menempati posisi kedua di musim 2001/02 dan 2008/09. Di musim 2001/02, The Reds kalah bersaing dengan Arsenal. Total poin yang dikumpulkan Si Merah (80) tujuh poin lebih sedikit dari The Gunners (87) dan hanya selisih tiga dari milik Manchester United (77) di peringkat tiga. Musim 2008/09 menyajikan peluang terbaik bagi The Reds. Liverpool hanya kalah dua kali sepanjang musim, dan di akhir kompetisi hanya berselisih empat poin (86) dari Man. United yang jadi juara (90). Hingga Januari 2009, Liverpool terus memimpin klasemen dan meninggalkan MU di peringkat kedua dengan jarak poin sangat nyaman. Steven Gerrard cs. juga mengalahkan MU dua kali musim itu, termasuk kemenangan 4-1 di Old Trafford. Sayang, usai tahun baru performa Liverpool menurun. Meski hanya dua kali kalah, tapi The Reds membukukan 11 kali seri. Pasukan Rafael Benitez kala itu sering kehilangan poin penting dari laga-laga yang seharusnya bisa mereka menangkan. Duet SAS, The X Factor? Lupakan sejarah tak mengenakkan itu. Kini Liverpool tengah tampil beringas dengan mencetak 12 gol dalam empat partai terakhirnya dan menempati posisi tiga, berselisih dua poin saja dari pemuncak klasemen Arsenal dan hanya berselisih gol dari Chelsea. The first SAS, Alan Shearer and Chris Sutton. Menjuarai Premier League 1994/95. Duet Luis Suarez dan Daniel Sturridge sedang menjadi buah bibir di Inggris. Kedua pemain total telah melesakkan 14 gol dalam sembilan partai awal Liverpool. Namun yang perlu dicatat, kedua pemain baru berpasangan di pekan keenam karena Suarez menjalani skorsing hingga pekan kelima Premier League. Toh, catatan itu tetap saja impresif. Kalau hanya dihitung sejak mereka bermain bersama, selusin gol dalam empat partai adalah rekornya. Rata-rata duet SAS ini mencetak tiga gol per partai. Duet keduanya sontak mengingatkan publik Inggris pada Duet SAS jilid I pada 18 tahun silam. Tepatnya di musim 1994/95 ketika Blackburn Rovers secara mengejutkan menjadi juara. Waktu itu Rovers mengandalkan duet penyerang Alan Shearer dan Chris Sutton. Shearer and Sutton (SAS), demikian media Inggris menyebut keduanya kala itu. Dalam sembilan partai Premier League 1994/95, duet SAS milik Blackburn tersebut mencetak 15 gol. Di akhir liga keduanya total mengemas 49 gol. Shearer menjadi top scorer dengan torehan 34 gol, sedangkan Sutton mengemas 15 gol. Meski mencetak satu gol lebih banyak dalam sembilan partai awalnya, the old SAS tak bisa dibilang lebih hebat dari the new SAS. Shearer-Sutton telah bermain bersama sejak laga pertama, sedangkan Sturridge harus berjuang sendirian hingga pekan kelima. Sebuah simulasi menggambarkan, duet Stu-Suarez bisa membukukan total 60 gol di akhir musim nanti jika mereka dapat mempertahankan rasio gol masing-masing. Angka ini bakal melewati torehan penyerang Arsenal, Chelsea, apalagi Manchester United. Nah, kalau ketajaman the old SAS berbuah gelar juara Premier League pertama bagi Blackburn Rovers, akankah the new SAS alias Sturridge-Suarez bakal mempersembahkan trofi Premiership pertama bagi Liverpool? Jadi tak sabar menunggu 11 Mei 2014... Eko Nurhuda
Posted on: Wed, 30 Oct 2013 17:21:53 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015