Emas berjangka kembali meneruskan penurunannya di sesi asia di hari jumat ini hingga ke level 1269,25 ( level rendah saat ini di hari jumat ), penurunan emas hingga di hari ini sekitar lebih dari 6% dan menembus level terendahnya dalam tiga tahun terakhir di level 1322(level terendah januari 2011). Penurunan emas di awali setelah presiden Federal Reserve, Ben S Bernanke menyatakan kepada Bank Sentral AS untuk mulai scaning kembali pembelian obligasi senilai USD85 miliar hingga akhir tahun ini dan program akan berjalan hingga akhir tahun 2014, apabila perekonomian AS menjadi lebih baik untuk ke depannya. Penurunan Emas kemudian di lanjutkan pada perdagangan di hari kamis kemaren di karenakan dampak data china, sebuah Indikasi tekanan keuangan di China saat ini menambah tekanan terhadap emas, dengan suku bunga jangka terpendek China mencapai rekor tertinggi seiring bank sentral China mengabaikan tekanan pasar untuk menyuntikkan dana ke pasar, meskipun ada bukti baru bahwa ekonomi terbesar kedua di dunia tersebut saat ini sedang melambat. Tapi dorongan utama kejatuhan emas saat ini adalah pernyataan Ketua Fed Ben Bernanke yang kemungkinan akan mengurangi skala program stimulus pada akhir tahun ini, yang memicu lonjakan patokan imbal hasil obligasi AS yang mendorong emas lebih dalam ke wilayah pasar bearish. Para Analis saat ini mengatakan emas dalam kondisi teknikal yang sangat lemah, dan prediksi analis emas besar kemungkinan akan menyentuh level suportnya di 1200,00 per troy ounce, setelah penurunan yang cukup tajam pada hari kamis kemaren dan saat ini berada di level terendah sejak tiga tahun terkahir januari 2011. Para analis memprediksi emas bisa kembali naik ke level 1350,00-1340,00 ketika ekonomi AS memburuk atau tidak membaik cukup cepat, mendorong Fed AS untuk menunda rencana dalam mengurangi stimulus moneter. Namun sebuah tanda-tanda akhir dari buyback obligasi mortgage The Fed yang dikenal sebagai pelonggaran kuantitatif, pendorong tunggal yang paling penting dari emas, telah mendorong harga turun lebih dari 20% tahun ini setelah 12 tahun kenaikan berturut-turut. |
Posted on: Sun, 23 Jun 2013 03:18:12 +0000