Evan Dimas, Ikon Baru Timnas Indonesia yang “Digantung” - TopicsExpress



          

Evan Dimas, Ikon Baru Timnas Indonesia yang “Digantung” PSSI Meski nasibnya masih belum jelas, harus diakui Persebaya 1927 adalah salah satu klub pencetak bintang- bintang timnas Indonesia. Setelah era Andik Vermansyah, kini hadir sosok muda lain yang meroket namanya sebagai ikon baru sepakbola Indonesia. Dialah Evan Dimas. Pemuda kelahiran 13 Maret 1995 ini mengawali karir sepakbolanya lewat klub internal Persebaya, Mitra Surabaya, setelah sebelumnya menimba ilmu di SSB Sasana Bhakti (Sakti), salah satu klub internal Persebaya yang lain. Di lapangan hijau, ia berperan sebagai gelandang. Meski posturnya mungil, daya jelajahnya sangat tinggi. Tak hanya itu, kaki kiri dan kanannya juga ‘hidup’. Evan juga dikenal sebagai gelandang yang memiliki tenaga ekstra. Tak heran jika dibanding semua pemain timnas U-19 lainnya, VO2Max Evan Dimas yang paling tinggi.  Semangatnya seperti tak pernah habis untuk mengejar kemenangan tim yang dibelanya. Hanya satu yang menjadi kelemahannya saat ini, yakni kontrol emosi. Sebuah hal yang lumrah dimiliki seorang pemain muda. Sinar kebintangan Evan Dimas muncul ketika dia masuk dalam tim sepakbola Surabaya di ajang PorProv Jatim. Selepas itu, Evan pun dipercaya masuk skuad tim sepakbola Jatim di PON 2012 Riau. Selain moncer di tingkat lokal, Evan Dimas pun bersinar di tingkat nasional. Evan Dimas ditunjuk sebagai kapten timnas U-17 ketika timnas asuhan Indra Sjafri ini menjuarai turnamen HKFA International Youth Invitation Tournamen di Hongkong, awal 2012. Tahun tersebut tak pelak milik Evan Dimas, ketika prestasinya berlanjut dengan menjadi wakil Indonesia di ajang The Chance, sehingga dia berhak berguru pada pelatih Barcelona, Pep Guardiola. Meski gagal di ajang tersebut, beberapa klub tanah air berebut untuk mendapatkan tanda tangan kontrak bintang muda dari Surabaya ini. Terhitung ada Persija dan Persebaya 1927 yang berminat mendapatkan tanda tangan Evan Dimas. Akhirnya, Persebaya 1927 yang beruntung mendapatkan bintang masa depan ini. Namun sayang, kelanjutan karir Evan Dimas di Persebaya bernasib sama dengan klubnya, tidak jelas dan mengambang. Dan yang lebih tragis lagi adalah, pihak yang menggantung status Evan Dimas tak lain dan tak bukan adalah otoritas sepakbola Indonesia, PSSI. Evan Dimas sebenarnya sudah didaftarkan sebagai pemain profesional oleh Persebaya 1927 semenjak awal musim kemarin. Namun, hingga kini status Evan Dimas belum juga disahkan oleh LPIS dan PSSI. LPIS jelas belum bisa mensahkan status Evan Dimas, karena PSSI juga belum mensahkan peralihan status Evan Dimas, dari pemain amatir ke pemain profesional. ”Kami sudah berusaha agar Evan juga segera disahkan. Tapi mau bagaimana lagi, pengalihan status Evan dari amatir ke professional belum juga dilakukan oleh PSSI,” jelas Saleh Hanifah, manajer Persebaya 1927. Sungguh sangat disayangkan, apabila karir sepakbola Evan Dimas terhambat hanya karena masalah administrasi sepele. Entah, apa motif PSSI yang sampai saat ini masih menahan status peralihan Evan Dimas. Padahal, dari segi umur Evan Dimas sudah mencukup syarat untuk bermain sebagai pemain profesional. Ataukah PSSI sengaja menggantung Evan Dimas, mengingat potensi besar Evan sebagai ikon baru timnas, dan asal-usul Evan dari sebuah klub yang dibenci dan tidak diakui oleh PSSI? Hingga nanti akhirnya Evan Dimas bisa “dikeluarkan” dari Persebaya 1927? Entahlah………….. cewexxx
Posted on: Sat, 14 Sep 2013 06:23:11 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015