FF_Sweet Memories part 2 Sungmin bangkit dari duduknya dan menuju - TopicsExpress



          

FF_Sweet Memories part 2 Sungmin bangkit dari duduknya dan menuju kamarnya bersama Donghae yang juga mengikutinya. Saat pintu terbuka, Ryeowook hanya menoleh sekilas lalu menunduk kembali. Wajahnya masih saja terlihat sedih. Pandangannya lurus tertuju pada bantal yang ada didepannya dengan tangannya yang juga sibuk memilin-milin ujung bantal tersebut. “Wookie-yah…”seru Sungmin sambil menjatuhkan diri didepannya. “Aku tau kau sangat sedih tapi—“ “Aku tidak sedih, hyung”potong Ryeowook tanpa menoleh. “Aku tidak sedih”ulangnya lagi. Membuat Sungmin dan Donghae semakin yakin bahwa eternal magnae mereka itu memang benar-benar sedang sedih. Bahkan suaranya saja terdengar parau. “Sebuah negative yang kuat adalah positif, Wookie-yah”ujar Donghae. Kemudian, ia berjongkok di sisi Ryeowook, membuatnya bisa semakin jelas menangkap kesedihan itu. Donghae mengulurkan kedua tangannya, menggenggam kedua tangan Ryeowook kemudian tersenyum lembut. “Kau belum makan seharian ini. Kau mau aku masakkan sesuatu?” Belum sempat Ryeowook menjawab pertanyaannya, Donghae kembali melanjutkan ucapannya sendiri.“Ah, aku lupa. Kau pasti tidak akan mau memakan masakanku. Maksudku, aku akan membantu Sungmin hyung untuk menyiapkan makanan untukmu. Otthe?” Ryeowook menggeleng pelan, “gomawo, hyung. Tapi aku sedang tidak lapar” “Aniyooo. Bagaimana kau bisa—“ “Hyung, bisakah aku tidur diranjangmu malam ini?”potong Ryeowook bertanya pada Sungmin. “Wookie!!” Sungmin tersenyum lalu mengangguk, “Tentu saja” “Wookie-yah, tapi kau harus makan terlebih dahulu” “Donghae..”Sungmin mencekal lengan Donghae kemudian menggeleng. “Biarkan dia. Kajja, sebaiknya kita keluar” “hyung, tapi…” “sudahlah” Sungmin menyeret Donghae keluar kamar. Sebenarnya dia juga sangat khawatir karena seharian ini Ryeowook belum memasukkan sesuatu ke dalam mulutnya. Tapi, ia pikir yang ia butuhkan saat ini adalah waktu untuk sendiri. Semua orang juga tau bahwa Ryeowook adalah orang yang paling dekat dengan Yesung, membuatnya pasti sangat sedih karena masalah ini. “Hyung, Wookie belum makan hari ini? Bagaimana jika dia sakit? Apa kau mau tanggung jawab, huh?”omel Donghae saat mereka sudah berada bersama yang lain. “Donghae-yah, mengertilah..Walaupun ada makanan yang sangat enak sekalipun, aku yakin dia pasti tidak mau memakannya. Apa kau tidak melihat bagaimana wajahnya tadi?” “Keundae…” “Sudahlah, Donghae. Aku juga sangat khawatir tapi untuk saat ini sebaiknya kita memberikan dia waktu untuk menyendiri” Donghae akhirnya menyerah. Ia menghela napas panjang dan menghembuskannya kuat-kuat. Ia juga sangat kesal. Sama seperti Eunhyuk. “oe? Mana Kyunie?”tanya Sungmin yang tidak melihat magnae Suju itu dimanapun. “Di kamar Yesung hyung. Aku rasa mereka sedang membujuknya” Seketika mata Sungmin membulat, “Kyu? Membujuk Yesung hyung?!!”jeritnya tak percaya. Kang In mengangguk sambil menatap bingung ekspresi Sungmin yang sedikit berlebihan itu, “wae geurrae?” “Hyung, kenapa kau biarkan si lidah tajam itu membujuk Yesung hyung? Dia tidak akan membuat Yesung hyung mengubah keputusannya tapi justru memilih untuk cepat pergi. Aiiish…” “Aku tidak menyuruhnya. Justru dia sendiri yang masuk ke kamar Yesung hyung” Punggung Sungmin meluruh disandaran sofa, “ottokhe? Dia pasti akan menghancurkan semuanya…” ***___*** “Kau sudah menyiapkan semua keperluanmu, hyung?”tanya Kyuhyun dengan hati-hati duduk dipinggir ranjang Yesung, memperhatikan hyungnya yang sedang menyibukkan diri dengan kopernya itu. “Aku harus mulai menyiapkannya dari sekarang agar tidak repot nantinya. Bukankah besok lusa kita akan menggelar konser? Dan hari itu…” “…adalah hari terakhirmu mengikuti aktivitas Super Junior” Kyuhyun melanjutkan ucapan Yesung, membuat namja itu seketika menghentikan aktivitasnya. Ia sendiri tersentak. Baru menyadari bahwa konser Super Show 5 yang akan digelar di Seoul besok lusa adalah hari terakhirnya menjalani aktivitas sebagai Super Junior dan setelah itu ia akan keluar dari dorm untuk menghabiskan sisa harinya bersama keluarganya di rumah. Yesung tersenyum kecut, mencoba tetap bersikap seperti biasa dan melanjutkan kembali menata bajunya di koper. “Kau tau, hyung? Aku benar-benar menganggapmu sebagai orang aneh seperti Heechul hyung”ujar Kyuhyun pelan. “Aku bahkan tidak mengerti kenapa Hankyung hyung dan Wookie sangat betah berada di dekat kalian” Yesung menghentikan aktivitasnya lagi. Kali ini benar-benar berhenti. Ia duduk bersila diatas lantai dengan pandangan yang tak tau terfokus dimana. “Tapi, setelah Heechul hyung pergi. Aku baru menyadari, aku juga sangat merindukannya. Mungkin ini memang sedikit aneh, tapi yang ku rindukan justru tingkah anehnya itu” Kyuhyun tertawa namun beberapa detik kemudian wajahnya kembali terlihat murung.“Aku pasti juga akan merindukanmu jika kau pergi, hyung. Aku pasti akan merindukanmu” Keduanya kini sama-sama terdiam. Tidak ada suara yang terdengar. Kyuhyun tidak menyadari jika namja yang sedang tertunduk itu sedang menjatuhkan beningan air mata. Dibalik senyuman yang terlihat itu, ada air mata yang mengalir membentuk sebuah aliran sungai kecil. Hatinya terasa sangat sakit. Ini juga sebuah keputusan yang sangat berat baginya tapi juga yang terbaik. Ia sudah memikirkan semuanya matang-matang. Mungkin saat ini, rasa sakit itu akan membentuk sebuah kerinduan yang teramat besar. Namun, setelah 20 bulan terlewati bukankah semuanya akan kembali seperti semula? Setelah 20 bulan, ia akan kembali, berdiri bersama diatas panggung sebagai lead vocal dan tentunya sebagai member Super Junior. “Yesungie hyung, kau pasti tau aku tidak pandai mengatakan hal-hal seperti ini. Aku tidak bermaksud membujukmu. Aku hanya mengeluarkan semua isi hatiku. Kita tidak begitu dekat namun aku merasa sesedih ini apalagi Wookie, roommate-mu sejak kau menjadi member Super Junior” Kyuhyung menghusap air matanya dengan lengan baju lalu meninggalkan Yesung seorang diri di kamarnya. Saat ia keluar, semua member yang berada di ruang tamu langsung mengerubutinya dan menyerangnya dengan banyak pertanyaan. “bagaimana Kyu? Kau berhasil?” “Apa Yesung hyung mau kita mengantarnya?” “Dia pasti menyetujuinya, kan?” Kyuhyun hanya menghela napas panjang sebagai jawaban atas segala pertanyaan yang dikeluarkan oleh semua hyungnya itu. Kemudian, ia beralih pada Sungmin. “Sungmin hyung, sebaiknya malam ini kita tidur di sofa saja. Biarkan Yesung hyung dan Wookie sendiri” Sungmin mengangguk, “arasseo, Kyu” “Kyu, kau belum menjawab pertanyaan kami”ujar Siwon sedikit kesal karena merasa diabaikan. “Sudahlah, hyung.Bukankah besok pagi kita harus latihan? Aku ingin tidur sekarang”putus Kyuhyun lalu menuju sofa yang paling besar. ***___*** Suara detak jarum jam membuyarkan keheningan malam dikamar itu. Hari sudah semakin larut, bahkan hampir beranjak pagi hari. Namun, namja penghuni kamar itu tak juga bisa terpejam. Matanya terus memandangi sebuah ranjang kosong yang ada disampingnya Ia menggigit bibirnya kelu. Sejak memberitahu keputusannya pada member Super Junior, namja yang menjadi penghuni ranjang sebelahnya itu memang tidak mengeluarkan protesan apapun. Ia hanya diam, memilih untuk menghindari pertengkaran. Namun, ia sempat menangkap raut kesedihan diwajahnya seusai ia memberitahukan bahwa ia akan melakukan wajib militer di tempat yang sangat jauh dan meminta member lain untuk tidak mengantarnya. Yah, wajah yang biasanya dihiasi keceriaan itu terlihat sangat mendung waktu itu. Sebuah kabut juga terlihat dikedua matanya, namun ia memilih untuk menyembunyikan tangisnya dengan menunduk dan menyembunyikan diri di tempat lain. Ia sangat tau, eternal magnae itu tidak akan pernah membantah ataupun melawan semua perintah hyungnya. Ia akan terus menurut. Namun, justru hal itulah yang membuatnya terus merasa bersalah dalam hati. Dibalik keterdiaman itu ada sebuah tangisan, dibalik sikapnya yang memilih menghindar itu ada sebuah protesan keras yang tidak dikeluarkan lewat suaranya. Yesung akhirnya bangkit. Ia membuka pintu kamarnya dan langsung mendapati Kyuhyun dan Sungmin yang sedang tertidur diatas sofa. Pemandangan itu lagi-lagi membuat dirinya merasa bersalah. “Mianhae…”gumamnya lirih untuk kedua dongsaengnya itu. Setelah berhasil menguatkan dirinya sendiri, Yesung menuju kamar Sungmin untuk menemui seseorang yang harus mendapat penjelasan atas semua kekeras kepalaannya. Saat ia membuka pintu, seseorang itu terlihat sedang duduk bersandar diatas ranjang Kyuhyun dengan melipat kedua lututnya. Ia masih juga terjaga dalam kegelapan. Yesung menyalakan lampu dan seketika membuat namja itu langsung menoleh. Matanya melebar. Tidak menyadari adanya seseorang yang sudah berdiri diambang pintunya. “Yesungie hyung”serunya tergagap. “Kenapa kau belum tidur, Wookie?” “enggg…aku hanya..engg…” Ryeowook memutar kedua bola matanya mencari-cari jawaban yang tepat. “Wookie-yah, mianhae…”seru Yesung dengan suara nyaris tak terdengar. “ehh?” Yesung berjalan menghampiri Ryeowook dan menjatuhkan diri didepannya. Matanya sama sekali tidak berani membalas tatapan Ryeowook yang sedang memandangnya bingung. Kesepuluh jarinya saling bertaut, lidahnya terasa kelu. “Aku…”suara Yesung terdengar parau. “aku sudah memikirkan semuanya matang-matang, Wookie. Dan inilah keputusanku” Ryeowook hanya diam, membiarkan hyungnya itu terus bicara karena hatinya memang menuntut sebuah penjelasan. “Aku benar-benar tidak bisa jika melihat kau, member lain dan ELF menangis saat mengantarku. Aku tidak ingin melihat ada tangisan karena jika aku melihatnya aku akan merasa semakin berat untuk meninggalkan kalian. Aku tidak sekuat yang terlihat, Wookie. Aku sangat takut melakukannya. Karena itu, aku memutuskan untuk melakukan kewajibanku ditempat yang sangat jauh agar kalian tidak bisa mengantarku. Aku hanya tidak mau ada tangisan”jelas Yesung menghusap air matanya yang mulai terjatuh. “hyuuung..” Ryeowook meraih salah satu tangan Yesung dan menggenggamnya erat.Yesung menoleh. Yah, dikedua mata itu juga ditutupi oleh kabut. “aku selalu mendukung apapun yang menjadi keputusanmu asal kau menjelaskan semuanya padaku. Sekarang, aku mengerti, hyung” “Wookie-yah, mianhae. Kau pasti sangat sedih dengan keputusanku. Keundae, gomawo karena kau dan member yang lain sangat mengkhawatirkanku. Jeongmall gomawo” Ryeowook mengulurkan tangannya, menghusap air mata Yesung yang terus-menerus jatuh di pipinya. Ia tersenyum. Tidak dipungkiri jika kesedihan itu masih ada, namun rasa pengertiannya jauh lebih besar dibandingkan semua itu. Ini adalah keputusan Yesung dan ini yang terbaik. “Aku akan selalu mendukungmu, hyung. Hyungdeul dan ELF pasti akan mengerti” “jinjjayo?” “Tentu saja..” Yesung dan Ryeowook sontak menoleh bersamaan saat sebuah suara asing terdengar. Mata mereka membulat lebar-lebar. Ketujuh member lain sudah berdiri pintu kamar sambil tersenyum lebar. “Hyung, kenapa kau tidak bilang jika alasannya seperti itu?”tanya Eunhyuk lembut “Karena..aku….” “Hyung, kau tidak sendiri. Kami dan ELF akan selalu menemanimu” Donghae menambahi Kang In mengangguk, “pabo. Kau selalu menyembunyikan semua masalahmu. Tentu saja kami akan menangis karena kami sangat menyayangimu” Yesung tersenyum lalu menundukkan kepalanya dalam-dalam, ia benar-benar sudah tidak sanggup menahan air matanya. Tangisnya pecah ke permukaan. Bukan tangis kesedihan. Ini tangisan bahagia. Dan akhirnya malam itu, mereka habiskan untuk berkumpul bersama diruang makan. Mengadakan sebuah perayaan sederhana dengan makanan yang dibuat Ryeowook dan Sungmin, juga beberapa botol soju. Mereka tertawa bersama, saling mengejek seperti biasa dan juga saling berebut makanan. Mereka sudah berjanji untuk tidak ada tangisan karena ini bukan perpisahan. Lead vocal mereka akan kembali. Segera. ***___*** Suara gemuruh tepuk tangan dan sorakan dari ribuan orang terdengar heboh saat lagu ‘Our Love’ berakhir. Mereka mengangkat lightstick mereka tinggi-tinggi, menciptakan lautan biru shappire yang memenuhi gedung itu. Kesembilan namja itu membungkuk dalam-dalam, mengucapkan rasa terima kasih yang mungkin tidak sebanding dengan dukungan yang selalu diberikan ribuan orang bernama ELF. Suara-suara sorakan masih saja terdengar riuh saat mereka sudah berdiri. Namun, tidak dipungkiri, dibalik sorakan-sorakan itu ada tangisan yang menemani mereka. Ada sebuah kesedihan yang akan melepaskan salah satu orang yang sedang berdiri didepan mereka. Hey, bukankah mereka hebat? Mereka masih bisa bersorak riuh saat mereka sedang menangis. Saat mereka merasa benar-benar sedih. Mereka masih mampu berteriak lantang memberikan semangat. Mereka yang terhebat. Mereka adalah ELF. Yesung maju satu langkah. Untuk sejenak ia menatap hamparan lautan biru shappire kemudian membungkuk dalam-dalam. “Bertahun-tahun aku menghabiskan hari-hariku bersama sebuah grup bernama Super Junior. Tidak mudah bagi kami untuk berdiri dipanggung seperti ini. Kami harus mengeluarkan banyak air mata, kami harus bertengkar, dan kami pernah sesekali berpikir untuk menyerah. Semuanya sangat berat. Tapi, dibalik itu kami mempunyai kekuatan. Kekuatan yang dihasilkan oleh kalian. Setiap harinya kalian tidak pernah lelah untuk selalu mendukung kami. Aku tau kalian pasti juga merasa sulit, tapi kalian tidak menyerah. Terus berdiri paling depan untuk melindungi kami. Sekarang, ELF tidak akan lagi melindungi Super Junior karena Super Junior-lah yang akan melindungi ELF” Yesung menghusap air matanya dengan lengan bajunya. Tersenyum manis penuh rasa terima kasih. “Selama ini aku dikenal sebagai Yesung Super Junior namun beberapa hari ke depan aku akan menjadi Kim Jong Woon, aku berjanji akan melindungi Negara kita dan kalian semua. Aku pasti—“ Ucapan Yesung terhenti saat Siwon tiba-tiba memeluknya dari belakang. “Kau terlalu banyak bicara, hyung. Kami semua sangat menyayangimu”tangisnya dipundak Yesung. Yesung berbalik, membalas pelukan Siwon dan menangis bersamanya. Dibelakang mereka, member lain tak kalah sedih. Mereka semua berusaha menyembunyikan tangis itu, Ryeowook bahkan harus berbalik, membelakangi ELF untuk menyembunyikan tangisnya yang semakin deras. “Yesung hyung, kau adalah lead vocal kami. Suaramu adalah yang terhebat.Cepat kembali.Karena kau adalah yang terpenting di Super Junior. Jika tidak ada kau, kami hanya sebuah grup yang dikenal sebagai grup penari” Donghae tersenyum beriringan air matanya yang juga semakin deras. “Hae-yah, berjanjilah padaku kau akan membantu Kyuhyun dan Ryeowook untuk masalah bernyanyi. Aku percaya padamu” “Hyung, cepatlah kembali…” Donghae berhambur kepelukan Yesung. Ia menangis sesenggukan hingga dadanya terasa sangat sesak. Yesung juga hanya diam, tidak mampu mengeluarkan suaranya terasa seperti tertahan. Tak lama, Yesung melepaskan pelukannya. Ia berdiri sejajar bersama member yang lain. “Aku akan kembali. Aku akan menyelesaikan kewajibanku dan kembali bersama kalian. Setelah 20 bulan nanti apa kalian juga akan kembali padaku?” “SHIREOOOOO!!!”teriak Eunhyuk, membuat Yesung langsung menoleh. Eunhyuk tersenyum lembut, “hyung, kenapa kami harus kembali jika kami tidak pernah meninggalkanmu? Kami akan terus disini, menunggumu” “Yesungie, aku sudah menyelesaikannya dan kembali menjadi orang yang baru. Kau juga pasti bisa. Hwaiting!!”Kang In mengepalkan satu tangannya dan menunjukkan pada Yesung. “Gomawo. Baiklah, kami harus—“ “Hyung, apa kau pergi tanpa aku? Semuanya sontak menoleh. Disana. Namja yang sangat dirindukan itu sudah berdiri dengan membawa sebucket bunga. Dia disana. Benar-benar disana. Dia nyata! “KIBUMIE!!”jerit Siwon tertahan bersamaan dengan sorakan ELF yang semakin membahana. “Kau..bagaimana..” Kibum tersenyum lebar, “Kyuhyun terus merengek agar aku bisa datang. Kau jahat sekali, hyung. Kenapa tidak mengucapkan salam padaku?” Yesung menoleh kearah Kyuhyun, Kyuhyun tersenyum. “Aku hanya ingin kau tidak merasa sendirian, hyung” “Kibumie, aku…” “Aku juga membawa sebuah hadiah untuk kalian semua..” “Hadiah?”tanya Eunhyuk masih sedikit bingung dengan kehadiran Kibum yang tiba-tiba. Kibum mengangguk mantap, ia bergeser ke sisi kanan. Memperlihatkan seseorang yang lain yang juga sudah berdiri disana. Seketika semuanya terbelalak lebar. Tidak hanya member Super Junior tapi ELF juga kehilangan suara mereka. Gedung itu seketika hening. Semuanya menatapi sosok orang yang sangat mereka rindukan itu. Belum menyelesaikan kebingungan dengan kehadiran Kibum. Kebingungan lain kembali muncul saat sosok itu terlihat. Ia disana. Berdiri dengan senyuman lembut yang selalu menjadi ciri khas-nya. “Hankyung hyung..” sampai akhirnya suara Siwon membuyarkan semuanya. Mereka belum sadar sepenuhnya saat kaki-kaki mereka berlarian, menghambur kearah namja tinggi itu dan memeluknya erat-erat. Semua tangis kini kembali pecah di atas panggung itu. Dan sampai akhirnya, mereka menyadari bahwa selamanya Super Junior tetaplah 13 orang. Tidak akan berubah. Super Junior adalah 13. “hyung, bogoshippo…” Hankyung menghampiri Yesung kemudian menggenggam kedua tangannya, “pergilah..kau harus menjalankan kewajibanmu. Setelah selesai, cepatlah kembali. Dan janagn lupa untuk tetap menjaga kesehatanmu” “hyung, bagaimana kau bisa ada disini?” Hankyung tersenyum lembut, “Aku harus mengantarkan adikku. Bukankah ini kewajibanku sebagai seorang kakak?” ***___*** Mereka semua membungkukkan tubuh mereka dalam-dalam di akhir acara. Berdiri sejajar seperti biasa yang mereka lakukan. Hankyung menoleh ke kanan dan ke kiri, memastikan bahwa mereka sudah berdiri dengan rapi. “URI SUPER….” “chamkanmanyo…”potong Yesung. “Aku lupa berpesan pada kalian. Selama aku pergi, berjanjilan kalain akan menjaga ddangkomang” “Aiish, kami akan menggoreng kura-kuramu, hyung”balas Eunhyuk seketika membuat Yesung mendelik. “Wookie, berjanjilah kau akan menjaganya” Ryeowook tersenyum lebar, “arasseo, hyung” “Bisakah kita melakukan salam perpisahan sekarang?”tanya Hankyung Semua member mengangguk mantap. “URI SUPER JUNI~~OR!!!” “Super Junior it’s not a group who will extinct in two or three years. We will always be with E.L.F. for 20 or 30 years until E.L.F. doesn’t need us again.” — Leeteuk “Kangin is still a very important member to me. Hangeng, too. No matter when he comes back I’ll still welcome him back warmly.” — Leeteuk “And because E.L.F. are exist, Super Junior is eternal.” — Heechul “All the most important thing is E.L.F. Thank you so much and I love you.” — Hangeng “Although we are different, we know that we are always together. Although we don’t say ‘I love you’ to others, we know that we love each other. Although we don’t say we are one, we know that we are one. 13.” — Donghae “Super Junior is still be my favourite! Although I’m not there perform with other members, my heart still with 12 other members, believe me.” — Kibum “We are 14 members; Super Junior 13 + E.L.F.” — Kyuhyun END *Panda_trainee*
Posted on: Tue, 01 Oct 2013 07:15:40 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015