Fakta Seputar Madu Beberapa Fakta Tentang Madu 1. Kandungan Madu - TopicsExpress



          

Fakta Seputar Madu Beberapa Fakta Tentang Madu 1. Kandungan Madu Secara Umum Memiliki komposisi sebagai berikut : Madu Nilai nutrisi per 100 g (3.5 oz) Energi = 1.272 kJ (304 kcal) Karbohidrat = 82.4 g - Gula = 82.12 g - Serat pangan = 0.2 g Lemak = 0 g Protein = 0.3 g Air = 17.10 g Riboflavin (Vit. B2) = 0.038 mg (3%) Niacin (Vit. B3) = 0.121 mg (1%) Asam Pantothenat (B5) = 0.068 mg (1%) Vitamin B6 = 0.024 mg (2%) Folat (Vit. B9) = 2 μg (1%) Vitamin C = 0.5 mg (1%) Kalsium = 6 mg (1%) Besi = 0.42 mg (3%) Magnesium = 2 mg (1%) Fosfor = 4 mg (1%) Kalium = 52 mg (1%) Natrium = 4 mg (0%) Seng = 0.22 mg (2%) Shown is for 100 g, roughly 5 tbsp. Persentase merujuk kepada rekomendasi Amerika Serikat untuk dewasa. Sumber: Data Nutrisi USDA 2. Madu adalah cairan yang menyerupai sirup, madu lebih kental dan berasa manis, dihasilkan oleh lebah dan serangga lainnya dari nektar bunga. Jika Tawon madu sudah berada dalam sarang nektar dikeluarkan dari kantung madu yang terdapat pada abdomen dan dikunyah dikerjakan bersama tawon lain, jika nektar sudah halus ditempatkan pada sel, jika sel sudah penuh akan ditutup dan terjadi fermentasi.Rasa manis madu disebapkan oleh unsur monosakarida fruktosa dan glukosa, dan memiliki rasa manis yang hampir sama dengan gula. 3. Madu memiliki ciri-ciri kimia yang menarik, dioleskan jika dipakai untuk pemanggangan. Madu memiliki rasa yang berbeda daripada gula dan pemanislainnya. Kebanyakan mikroorganisme tidak bisa berkembang di dalam madu karena rendahnya aktivitas air yang hanya 0.6.Sejarah penggunaan madu oleh manusia sudah cukup panjang. Dari dulu manusia menggunakan madu untuk makanan dan minuman sebagai pemanis atau perasa. Aroma madu bergantung pada sumber nektar yang diambil lebah. 4. Madu adalah campuran dari gula dan senyawa lainnya. Sehubungan dengan karbohidrat, madu terutama fruktosa (sekitar 38,5%) dan glukosa (sekitar 31,0%), sehingga mirip dengan sirup gula sintetis diproduksi terbalik, yang sekitar 48% fruktosa, glukosa 47%, dan sukrosa 5%. Karbohidrat madu yang tersisa termasuk maltosa, sukrosa, dan karbohidrat kompleks lainnya. Seperti semua pemanis bergizi yang lain, madu sebagian besar mengandung gula dan hanya mengandung sedikit jumlah vitamin atau mineral. Madu juga mengandung sejumlah kecil dari beberapa senyawa dianggap berfungsi sebagai antioksidan, termasuk chrysin, pinobanksin, vitamin C, katalase, dan pinocembrin. Komposisi spesifik dari sejumlah madu tergantung pada bunga yang tersedia untuk lebah yang menghasilkan madu. 5. Analisa madu secara umum: • Fruktosa: 38.2% • Glukosa: 31.3% • Maltosa: 7.1% • Sukrosa: 1.3% • Air: 17.2% • Gula paling tinggi: 1.5% • Abu (analisis kimia):0.2% • Lain-lain: 3.2% Kekentalan madu adalah sekitar 1,36 kilogram per liter. Atau sama dengan 36% lebih kental daripada air). 6. Lebah mengubah sakarida menjadi madu dengan proses mengunyah berkali kali sampai setengah tercerna. Proses ini tidak dilakukan sekaligus. Setelah dikunyah, sakarida masih dalam bentuk cair dan masin mengandun banyak air, maka proses selanjutnya adalah penguapan sebanyak mungkin air dan transformasi dengan enzim.Lebah membuat madu sebagai sumber makanan. Pada musim dingin atau saat makanan langka, lebah mengambil cadangan madu sebagai sumber energi. 7. Madu memiliki efek osmotik. Pada dasarnya madu merupakan campuran dari monosakarida dengan aktifitas air yang rendah, kebanyakan molekulair selalu berhubungan dengan gula dan juga mikroorganisme. Hal ini membuat madu menjadi media yang tidak bagus untuk mikroorganismeberkembang biak. 8. Hidrogen Peroksida terbentuk dari pelepasan yang lambat oleh enzim glukosa oksida yang ada di madu. Hal ini terjadi jika madu dicairkan, dimana oksigen dibutuhkan untuk reaksi ini, aktif hanya jika keasaman madu dinetralisasi oleh cairan tubuh, dapat dihancurkan oleh adanya enzim pencerna protein, dan akan hancur jika madu terpapar panas atau sinar. 9. Madu juga dapat menonaktifkan logam bebas, yang tidak akan mengkatalisis pembentukan radikal oksigen bebas dari hidrogen peroksida, yang menyebabkan peradangan. Juga, unsur antioksidan dalam madu membantu membersihkan radikal bebas oksigen yang ada. C6H12O6 + H2O + O2 → C6H12O7 + H2O2 (reaksi oksidasi glukosa) 10. Pada saat madu digunakan (seperti dioleskan pada luka) hidrogen peroksida dihasilkan saat madu mencair terkena cairan tubuh. Sebagai hasilnya, hidrogen peroksida dilepaskan perlahan lahan dan menjadi antiseptik. 11. Madu juga sudah terbukti bisa digunakan untuk pengobatan luka pada penderita diabetes dimana pasien tidak bisa menggunakan antibiotik.[19]Karena manisnya dari madu berupa fruktosa dan apabila masuk kedalam tubuh akan langsung diubah menjadi energi tanpa perlu hormon insulin untuk mengubahnya.Sehingga dapat menyembuhkan penderita diabetes. 12. Keasaman (PH) madu berkisar dari 3.2 sampai 4.5. Kondisi asam ini dapat mencegah tumbuhnya bakteri. 13. Aktivitas antibiotik nonperoksida disebapkan oleh metilglioksal (MGO) dan komponen sinergi yang tidak dikenali. Kebanyakan madu mengandung MGO yang sangat rendah, namun madumanuka mengandung MGO yang sangat tinggi. Tingkat sinergi dalam madu manuka dua kali lipat lebih dari aktivitas antibakteri MGO. 14. Antioksidan dalam madu pernah diujikan pada tikus dan mampu mengurangi kerusakan yang terjadi di usus besar.[21] Hal ini sesuai dengan pengobatan tradisional. 15. Madu juga sudah digunakan berabad-abad untuk mengobati sakit tenggorokan dan batuk, dan sesuai penelitian yang baru dilakukan, madu dapat meredakan batuk. 16. Beberapa studi menunjukkan penggunaan madu dapat mengurangi bau badan, bengkak, dan mengobati luka. Madu telah terbukti menjadi pengobatan yang efektif untuk konjungtivitis pada tikus.[24] Madu dipasteurisasi secara luas diyakini dapat mengurangi alergi, meskipun tidak secara komersial disaring atau madu mentah terbukti lebih efektif dibandingkan plasebo dalam studi terkontrol dari 36 peserta dengan alergi pada mata. Sumber : Wikipedia
Posted on: Mon, 29 Jul 2013 23:21:28 +0000

Trending Topics



v class="stbody" style="min-height:30px;">
The Most Motivational Video for Success in Life and Business
No hay razones humanitarias, éticas ni jurídicas para conceder
Kindergarten / Kindergarten and Nursery Professional Indemnity

Recently Viewed Topics




© 2015