HITAM KELAM, SURAM KELAM Oleh Sony poetra widjaja Terbaring lemah - TopicsExpress



          

HITAM KELAM, SURAM KELAM Oleh Sony poetra widjaja Terbaring lemah tanpa asa Diafragma terisi tanpa suara Ingin teriak, udara berhela dan menolak Jadilah renung sejuta bahasa Tersendat darah mengelilingi otak Ku di sini bersama sepi yang bergejolak Hitam, gelap gulita di bawah atap Kelam histori berlalu menoreh alkisah Lenyap tak ada satupun desah Apa daya terpancar luka gores dari sayap Duh janganlah merasukiku, Wahai peri pembawa muslihat Muram suram menjadi mahkota Angin malam menjadi gaunku . . . Gulana kian gundah adalah singgasanaku Ulam telah tiba, datang darinya tiada iba . . . Ia jemput memori yang baru saja ia antar Satu detik saja takkan terlantar Di ambang syahdu setelah tersebar Tiap tipu takkan terlentang Hanya hari hari hentakkan haluan Pujangga, penyair, pepatah, petuah . . . Diam dalam durga dan derita . . . Sulaman sayang selalu sulap sedih, sedu sedan ..... Untuk apa, siapa, ku tumpahkan air mata ...??? Bila hanya melahirkan panahan lewat cerita ... Kan ku balas kicauan seuntai doa Nan air terjun turun dari dua buah mutiara ..... Kini hilang, sembunyi entah kemana Manis ku rasa gelak canda suasana Rintihan menghiasi daku Duka dendam dalam diri Giring galau guncang gelora Bila bunga baru berbuah.... Percuma puisi penutup pilu Iringan isi, inikah imaginasi Candu canda... cita cita ceria Meringkuplah dari serangan sanubari ! Hati hati, jangan sampai lara mengerumuni Cepat menjauh jika ada tangis mendekat . . . Biar daku akan merdeka Bebas, lepas menghempas nafas . . .
Posted on: Fri, 28 Jun 2013 02:40:32 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015