Harga Jual Sapi Hidup Stabil, Namun Pedagang Tetap Naikkan Harga - TopicsExpress



          

Harga Jual Sapi Hidup Stabil, Namun Pedagang Tetap Naikkan Harga Daging Untuk Meraup Untung Besar ---------------------------------------------------------- Pedagang daging sapi memanfaatkan momen jelang Lebaran untuk meraup untung besar. Harga daging sapi di sejumlah pasar tradisionil Medan melonjak jadi Rp 115 ribu per kilogram, ketika harga jual dari importir relatif stabil alias tidak naik. Pantauan Tribun, Selasa (6/8), harga daging sapi di Pasar Petisah, Pasar Kampung Lalang, dan Pasar Sei Sikambing, bervariasi Rp 100 ribu sampai Rp 110 ribu per kg. Harga ini naik sekitar Rp 20 ribu hingga Rp 25 ribu per kg dari harga sebelumnya. Sedangkan importir sapi PT Lembu Andalas Langkat (LAL) mematok harga jual net Rp 33 ribu per kg berat hidup untuk sapinya, PT Juang Jaya Abadi (PT JJA) mematok harga Rp 32.500 per kg, dan PT Eldira Fauna Asahan mematok Rp 32.500 per kg. Bahkan sebenarnya harga jual sapi hidup PT LAL ini turun dari harga sebelumnya di atas Rp 33 ribu per kg. Hanya sapi hidup Eldira ini naik Rp 300 per kg dengan dalih penyesuaian kurs dolar Australia. David, Marketing PT Juang Jaya Abadi (PT JJA), mengatakan harga sapi yang mereka jual tidak naik dibanding sebelumnya, yakni Rp 32.500 per kg. Dengan harga ini, seharusnya tauke bisa menjual Rp 78 ribu ke pengecer, dan pengecer (pedagang tradisional) melepas ke konsumen maksimal Rp 85 ribu. "Sebenarnya harga daging rata-rata ditolak Rp 78 ribu, dengan modal segitu pengecer paling mahal harusnya Rp 85 ribu. Sebenarnya berapapun permintaan kita kasih. Itu kan momen, hari ini aja harga naik, kalau kemaren harga masih Rp 85 paling tinggi. Kecuali daging istimewa seperti has dalam, tenderloin, sirloin wajar mereka jual mahal untuk mengkonversi harga daging," katanya via seluler, Selasa. Katanya, mengatakan biasanya, harga daging-daging murah seperti daging sop, dijual Rp 80 ribuan. Meski begitu, David mengakui harga daging sapi di Sumut dan sekitarnya termasuk Medan tergolong stabil. "Tadi pagi saya cek ke Tanjongmorawa dan Tebing harga masih Rp 87 ribu. Kalau Medan mungkin Rp 90 ribu. Tetapi harga kita kasih keluar stabil. Harusnya harga eceran Rp 85 ribu sampai Rp 90 ribu. Itu mekanisme pasar, kita tidak bisa memaksa pedagang menjual dengan harga yang kita mau," terangnya. Ia berpendapat, biasanya momen kenaikan harga daging hanya berlangsung sebentar saja. Setelah Lebaran, harga daging akan kembali turun. "Langsung turun, momennya dua hari aja, hari ini dan besok. Rp 83 ribu setelah Lebaran. Ni saya lagi sama pedagang di Kampunglalang. Ada yang jual Rp 88 ribu, Rp 90 tergantung kualitas daging. Tergantung permintaan misal, has dalam mahal. Pedagang jujur biasanya. Daging has minimal Rp 150 ribu per kilonya. Daging sop di bawah Rp 80 ribu. Has mahal karena hanya 7 kg dari keseluruhan sapi. Mangkanya harganya mahal karena kelas nomor satu," terangnya. Erfian, Direktur Eldira, mengakui pihaknya menaikkan harga jual sapi impor Rp 300 dari sebelumnya yang hanya Rp 32.200. Katanya kenaikan ini hanya penyesuaian dolar Australia yang menjadi patokan harga impor. Meski demikian, katanya, taukenya sudah mendapatkan keuntungan bila menaikkan harga. Sumber : tribunnews/regional/2013/08/07/pedagang-daging-sapi-untung-besar
Posted on: Wed, 07 Aug 2013 01:38:20 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015