Hingga kini elektabilitas calon presiden (capres) Partai Golkar Aburizal Bakrie (Ical), belum ada peningkatan yang signifikan. Berbagai opsi pun tengah disiapkan partai berlambang beringin tersebut, termasuk mengganti Ical jika elektabilitasnya masih stagnan. Ya opsi itu bisa beberapalah. Saya terlalu pagi bicara itu. Capres memang sudah diputuskan, tapi dalam politik bisa saja terjadi hal yang tak mungkin kita prediksi, ungkap Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar, Akbar Tandjung, di sela-sela acara Rapimnas, Hotel JS Luwansa, Jakarta, Sabtu (23/11/2013). Akbar menambahkan, Partai Golkar terus mengamati elektabilitas Ical saat ini. Beberapa strategi pun sudah dirancang untuk meningkatkan elektabilitas orang nomor satu di partai berseragam kuning itu. Salah satu strategi yang bisa mengangkat elektabilitas adalah mencari pendamping atau calon wakil presiden (cawapres) yang memiliki elektabilitas tinggi. Itu juga bisa jadi strategi baru dengan mengusung cawapres, sambungnya. Namun, lanjut Akbar, Partai Golkar sependapat membahas cawapres setelah pemilihan umum legislatif (pileg). Setelah kita memastikan bahwa Partai Golkar bisa langsung menyalonkan presidennya. Golkar harus bisa meraup 20 persen kursi di DPR, paparnya. Dewan Pertimbangan Partai Golkar juga akan melihat sosok cawapres dari berbagai prespektif, sehingga kriteria cawapres dapat dipilih dengan tepat. Sekaligus dapat memperkuat elektabilitas capres. Cawapres tentu orang-orang yang sudah dikenal, kemudian tentu yang lebih dominan akan menentukan elektabilitas capresnya sendiri,
Posted on: Sat, 23 Nov 2013 10:48:11 +0000
Trending Topics
Recently Viewed Topics
© 2015