Ingatlah kata-kata ini : “Ekspansi Kesadaran”. Dengan ekspansi - TopicsExpress



          

Ingatlah kata-kata ini : “Ekspansi Kesadaran”. Dengan ekspansi itu, engkau meluas. Suatu hari, ketika kesadaranmu absolut, mutlak dan tidak ada lagi bayangan kegelapan di dalam dirimu, tatkala tidak ada lagi ketidak-sadaran di dalam dirimu, semuanya sudah menjadi sadar, tatkala cahaya bersinar terang, tatkala engkau terang dari kesadaran di dalam dirimu – engkau akan segera melihat bahwa langit pun bukan batasanmu, tidak ada batasan bagimu. Remember this phrase: “Expansion of Consciousness”. With that expansion, YOU expand. One day, when your consciousness is absolute and there is not a lingering shadow of darkness inside, when there is nothing unconscious in you, all has become conscious, when the light is burning bright, when you are luminous from the inner awareness – then suddenly you see that even the sky is not your limit, there is no limitation to you. Inilah keseluruhan pengalaman para mistikus-mistikus dari semua zaman. Ketika Jesus mengatakan: “Aku dan Bapa-ku di surga adalah satu,” inilah yang Ia maksudkan. Ia mengatakan: “Aku tanpa batas.” Ini adalah cara mengatakan hal yang sama, cara yang methapora, sebuah cara yang bersifat simbolik: “Aku dan Bapa-ku di surga bukan dua tetapi satu- Aku, tinggal di dalam tubuh yang kecil ini dan Ia, ada di seluruh alam semesta, adalah bukan dua tetapi satu. Sumberku dan Aku adalah satu. Aku seluas Alam semesta itu sendiri. This is the whole experience of the mystics of all the ages. When Jesus says: ”I and my father in heaven are one,” this is what he means. He is saying: ”I have no limitations.” It is a way of saying the same thing, a metaphorical way, a symbolic way: ”I and my Father in heaven are not two but one – I, staying in this small body and He, spread all over existence, are not two but one. My source and I are one... I AM as big as existence itself.” Itulah artinya ketika mistikus-mistikus dari tradisi Upanisad mengatakan: “Aham Brahmasmi- Aku adalah yang tertinggi, Aku adalah Tuhan.” Ini diungkapkan dalam suatu keadaan pikiran yang maha sadar , keadaan yang tidak ada lagi ketidaksadaran. Inilah artinya ketika Sufi Mansur Al-Hallaj mengatakan “Ana-al-Haqq – Aku adalah kebenaran, Aku adalah kesejatian” That is the meaning when the mystic of the Upanishad declares: ”Aham Brahmasmi – I am the Absolute, I am God. ” This is uttered in a state of awareness where no unconsciousness exists. This is the meaning when the Sufi, Mansoor, declares, Ana-el-Haqq – I am the Truth.” Diambil dari: THE TANTRA VISION, Vol 1. (Ceramah OSHO tentang Nyanyian-Nyanyian Saraha- Talks on the Royal Song of Saraha) Chapter 4. Love is Death
Posted on: Wed, 06 Nov 2013 07:56:22 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015