Inilah Gaji DPR Publik kembali dibuat tercenngang, kali ini oleh - TopicsExpress



          

Inilah Gaji DPR Publik kembali dibuat tercenngang, kali ini oleh DPR. Betapa tidak, di tengah berbagai kesulitan dan kemiskinan yang dialami oleh rakyat di negeri ini, ternyata gaji para wakilnya sungguh menakjubkan. Berapa?? Sebagaimana dirilis oleh Independent Parliamentary Standards Authority (Ipsa) dan Dana Moneter Internasional (IMF) dan juga dimuat di majalah Economist edisi 20-26 Juli 2013, bahwa gaji anggota DPR Indonesia hanya kalah dari Nigeria, Kenya dan Ghana. namun jauh melebihi anggota DPR di negara maju anggota G8 seperti Inggris, Jerman, Prancis, Jepang dan Amerika Serikat. Peringkat ini disusun bukan berdasar jumlah tetapi berdasar perbandingan gaji dengan pendapatan per kapita penduduk. Seorang anggota DPR yang duduk di kursi legislatif itu setiap bulannya mendapatkan gaji pokok sebesar Rp 15.510.000 ribu. Sementara mereka juga masih mendapatkan tunjangan listrik Rp 5.496.000 ribu, tunjangan aspirasi Rp 7.200.000 ribu, tunjangan kehormatan Rp 3.150.000 ribu, tunjangan komunikasi Rp 12 juta, dan tunjangan pengawasan Rp 2.100.000 ribu. Apabila ditotal, jumlah bersih yang diperoleh seorang anggota DPR tiap bulan yakni Rp 46.100.000. Sehingga setiap tahunnya para anggota DPR mengantongi gaji sebesar Rp 554 juta. Asumsi ini tak berbeda jauh dengan data Ipsa dan IMF yang menyebut gaji anggota DPR di Indonesia USD 65.000 per tahun. Jumlah Rp 554 juta per tahun di atas itu belum termasuk dengan gaji ke-13, dana penyerapan dan upah ikut serta dalam sidang yang digelar DPR. Gaji ke-13 yang diterima anggota setiap tahunnya sebesar Rp 16.400.000, dana reses atau aspirasi dapil yang didapat sebesar Rp 31.500.000. Selain itu, dalam satu tahun sidang, ada empat kali reses. Jika ditotal, selama satu tahun dana reses totalnya sekitar Rp 118.000.000. Sementara penghasilan yang bersifat sewaktu-waktu yaitu dana intensif pembahasan rencangan undang-undang dan honor melalui uji kelayakan dan kepatutan sebesar Rp 5.000.000 setiap kegiatan serta dana kebijakan intensif legislatif sebesar Rp 1.000.000 setiap Rancangan Undang-Undang (RUU). Jika dihitung jumlah keseluruhan yang diterima anggota DPR dalam setahun mencapai hampir Rp 1 milyar. Pada tahun 2007, data yang diperoleh setiap anggota DPR menerima uang sedikitnya Rp 787.100.000 tiap tahun. Merujuk pada data Ipsa dan IMF, Indonesia berada di peringkat keempat dengan jumlah gaji anggota DPR-nya 18 kali lipat dari pendapat per kapita rata-rata penduduk Indonesia. Data yang dirilis Ispa, gaji anggota DPR di Indonesia per tahun adalah USD 65.000. Dengan pendapatan per kapita dari data terakhir IMF yaitu USD 3.582, diketahui gaji anggota DPR di Indonesia adalah 18 kali pendapatan per kapita penduduk. Nigeria menjadi negara dengan gaji anggota DPR paling besar di dunia, yaitu 116 kali lipat dari pendapatan per kapita penduduknya. Di urutan kedua, negara Kenya dengan pendapatan anggota DPR-nya 76 kali lipat dari pendapatan per kapita warga Kenya per tahun. Disusul di peringkat ketiga ada Ghana dengan pendapatan anggota legislatifnya 30 kali lipat lebih besar dari pendapatan per kapita penduduk Ghana. Padahal di negera-negara maju seperti Di Amerika Serikat, gaji anggota parlemen berkisar 3,5 kali pendapatan per kapita penduduk. Demikian juga dengan gaji anggota DPR di Jepang, berkisar 3 kali pendapatan per kapita penduduknya. Sementara gaji anggota DPR di Jerman berkisar 3 kali pendapatan per kapita penduduknya, sementara di Prancis berkisar 2 kali pendapatan per kapita penduduknya. Di Malaysia, gaji anggota parlemen mencapai USD 25.000 per tahun, sekitar 2,5 pendapatan per kapita penduduknya. (merdeka) Data ini tentu akan membuat siapapun tercengang. Di tengah kehidupan rakyat yang yang serba susah, justru wakilnya ongkang-ongkangan di kursi empuk senayan. Omong kosong, DPR berjuang untuk rakyat, sekali lagi omong kosong. Yang lebih parah dan memprihatinkan adalah, dengan gaji yang sedemikian besarnya, masih saja merampok dan merampas sesuatu yang bukan haknya. Pantas saja, DPR tak pernah berani mebuat undang-undang yang tegas dan menjerakan pelaku korupsi, seperti hukuman mati misalnya. Lihatlah sudah berapa anggota DPR yang mendekam di tahanan KPK, itu yang sudah ketahuan. Yang belum masih berapa banyak???? Kemungkinan seisi senayan bisa masuk tahanan. Dan rasanya hukum atau peradilan dunia tidak akan bisa menuntaskan, pengadilan akhiratlah yang akan membalas secara adil, wakil-wakil rakyat yang mengkhianati janjinya pada rakyat. Saya yakin kalau memang masih manusia, wakil-wakil rakyat yang duduk di senayan itu akan malu dan introspeksi diri, menyadari betapa fasilitas yang ia nikmati dari rakyat sedemikian besar dan mewahnya, sementara kehidupan rakyat jauh di bawahnya. Namun kalau rasa malu dan introspeksi diri untuk merubah perilaku tak ada, rasanya memang benar, rakyat telah diwakili manusia berwajah manusia namun pada hakekatnya bukan manusia. Wa-llahu ‘alam.
Posted on: Sat, 27 Jul 2013 04:55:59 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015