JAKARTA - Partai Amanat Nasional (PAN) harus kehilangan calon legislatif (caleg) perempuannya, Selvyana Sofyan Hosen, setelah Bawaslu mencoretnya karena tidak melampirkan ijazah SMA. Menurut Deputi Koordinator Jaringan Pendidikan Pemilih Untuk Rakyat (JPPR), Masykurudin Hafidz, pencoretan ini memang tidak mengejutkan karena berdsarkan syarat memang minimal ijazah SMA. "Sesungguhnya secara administrasi harus minimal SMA itu lantas tidak mengeyampingkan ijazah S1 dan S2," kata Masykurudin, kepada Okezone, Jumat (12/7/2013). Kata minimal ijazah SMA di dalam Peraturan KPU (PKPU) pencalonan, sambung dia, harus dipikirkan kembali oleh penyelenggara Pemilu. Dijelaskannya, seorang caleg yang sudah menempuh pendidikan dan memiliki ijazah S1, S2, bahkan S3 tak lantas begitu saja lolos. Alasannya, mereka juga harus melampirkan ijazah SMA yang menjadi prasyarat utama. "Kalau kita ini, lulus S1, S2 dan S3 tanpa melampirkan ijazah SMA kita tidak lolos di KPU. Masalah ini sangat administratif, lucu, dan berbahaya," ujarnya. Lebih lanjut, dia meminta masalah Selvyana bisa dijadikan contoh agar pada Pemilu berikutnya tidak terulang kembali. "PKPU dan UU di atasnya harus diperhatikan kembali, supaya masalah ini tidak terulang dikemudian hari," tambahnya.
Posted on: Sat, 13 Jul 2013 05:03:40 +0000
Trending Topics
Recently Viewed Topics
© 2015