JAMU MANOKWARI, PAPUA BARAT. Mimpi saya ke Papua menjadi - TopicsExpress



          

JAMU MANOKWARI, PAPUA BARAT. Mimpi saya ke Papua menjadi kenyataan ketika PPEI (Pendidikan Pelatihan Eksport Indonesia) Departemen Perindustrian dan Perdagangan RI menugaskan saya dan suami (pengajar PPEI) sharing usaha JAMU/herbal ke Manokwari Papua Barat. Pemda Papua mengharapkan potensi alam khususnya herbal bisa lebih terangkat, memasyarakat dan mendunia. Melalui perjalanan yang memakan waktu hampir 7 (tujuh) jam, saya dan suami berangkat dari Jakarta tgl 27 Mei malam, transit di Makasar 1 jam dan sampai Manokwari pagi hari jam 07.00. Sebelum ke Manokwari, Papua Barat kami sudah banyak browsing internet dan kebetulan di acara pameran Agro EXPO JCC bertemu stand Papua Barat dipamerkan bahan jamu Kayu Akwai (aprodisiak), buah merah, rumput Kebar (penyubur kandungan), sarang semut dan beberapa contoh produk rokok sarang semut, teh sarang semut. Melalui banyak media cetak terutama TRUBUS aneka bahan Jamu sudah banyak di expose dan para pebisnis jamu sudah menikmati banyak keuntungan. Sayangnya para UKM di Manokwari belum banyak mendapat sentuhan packaging dan pengolahan produk yang baik dan benar. Syukurlah mereka begitu antusias dan ingin berubah maju. Sebenarnya sudah ada seorang dosen peneliti UNIPA yang membuat aneka penelitian sekaligus mengemas JAMU dengan bagus karena sudah bekerjasama dengan pengusaha di Jawa namanya ibu Besse Amriati. Sayangnya masih belum dikembangkan secara maksimal, kami sepakat untuk berkolaborasi mengembangkan produk kayu Akwai yang rasanya pedas seperti merica tapi dahsyat khasiat aprodisiaknya (kata anak lelaki saya yg sudah menguji bersama istri hehehe) Yang sangat menarik juga pemandangan alam diatas pesawat saat mau mendarat seperti melihat hamparan karpet hijau yang indah. Sungguh karunia Tuhan luar biasa dan keindahan alam ini milik Indonesia, ya bagian dari Indonesia tercinta. Kami menginap dan istirahat di hotel Billy, sore hari kami diajak keliling kota Manokwari hingga melewati hutan2 yang masih murni dan di perjalanan banyak berbincang dengan pak Eric, staf dinas Perindustrian dan Perdagangan serta sering ketemu babi hutan. Saat kembali ke Jakarta saya membawa buah merah sekaligus produk minyaknya. Ketika saya mencoba merebus buah merah ternyata memang benar terus menerus keluar minyak merah meski setiap kali saya sudah ambil air rebusannya, tambah lagi dengan air berulang kali. Saya coba menambahkan kayu manis, bunga rosela dan gula aren agar aroma dan rasanya lebih enak dan berharap khasiat untuk Diabet akan lebih tinggi. Setelah jadi sirop saya konsumsi satu sloki (2 sendok makan) perut memang sedikit mulas dan sedikit Diare namun badan jadi segar dan enteng. Adakah yang mau mencoba sirop buah merah? Demikian sedikit oleh2 dari Manokwari dan berharap bisa kembali lagi kesana untuk membantu memajukan dan mengembangkan produk JAMU. salam sehat go-djamoe Brand Indonesia. Ning Harmanto Visit our website: - ningharmanto - mahkotadewa
Posted on: Wed, 05 Jun 2013 21:00:33 +0000

Trending Topics




© 2015