Jangan pandang, aneka kepahitan hidup, yang diungkap Sang - TopicsExpress



          

Jangan pandang, aneka kepahitan hidup, yang diungkap Sang Waktu. Jangan hiraukan sederhananya makananmu dan terbatasnya nafkahmu. Jangan pedulikan wabah, ketakutan dan goncangan. Renungkanlah: dengan semua kepahitannya, tetap saja engkau erat melekat tanpa malu, pada dunia. Pahamilah, perihnya ujian adalah sebuah Rahmat. Ketahuilah Kerajaan Marv dan Balkh adalah sebuah hukuman. Kejamnya Sang Waktu dan semua derita yang mewujud itu lebih ringan daripada jarak kepada Rabb dan pengingkaran. Karena derita itu akan berlalu, tetapi tidak demikian dengan jarak kepada Rabb. Ibrahim tidak menghindar dari api dan diselamatkan; Ibrahim yang lain menghindar dari kehormatan dunia dan menemukan jalan penyelamatan. Yang pertama tidak terbakar, [1] yang satunya lagi terbakar habis. [2] Betapa indahnya: di dalam Jalan pencarian Dia, semua jadi terbolak-balik! (Maulana Jalaluddin Rumi) Catatan: [1] Ibrahim Khalilullah a.s; diselamatkan dari api, lihat misalnya, QS [29]: 24, [21]: 69. [2] Ibrahim ibn Adham, terbakar dalam api Cinta Ilahiah. Sebelumnya dia adalah raja Merv dan Balkh, yang melepaskan diri dari keterikatan dunia, menyerahkan tahtanya, dan menjadi seorang pejalan. Sumber: Rumi, Matsnavi VI 1733 - 1738, Terjemahan ke Bahasa Inggris oleh Nicholson. Terjemahan ke Bahasa Indonesia oleh mas Herman Soetomo.
Posted on: Fri, 02 Aug 2013 07:50:12 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015