Jempol Buat Persiwa Sesulit Apapun Kondisi Tetap - TopicsExpress



          

Jempol Buat Persiwa Sesulit Apapun Kondisi Tetap Bertanding . . . Persiwa Wamena akhirnya hanya sanggub menjalankan pertandingan 43 Menit karena harus bertanding dengan 7 pemain melawan keseblasan Barito Putra di Stadion Demang Leman Martapura malam ini (21/06) Seperti kita ketahui sebelumnya bahwa Persiwa Wamena kesulitan untuk melakukan pertandingan tandang karena ditenggarai mengalami kesulitan keuangan. Namun karena peraturan ketat yang dilaksanakan di Liga Super Indonesia (LSI) Persiwa dipaksa keadaan untuk tetap melakoni pertandingan waapun dengan keterbatasan pemain. Seperti kita ketahui regulasi yang diterapkan oleh PT Liga Indonesia dalam menjalankan Liga sangat tegas dengan pertandingan dengan berstatus WO. Menurut manual Liga Indonesia pertandingan berstatus WO akan disangsi pengurangan 3 poin dan sejumlah denda, dan paling tinggi hukuman dengradasi 2 tingkat apabila kalah WO dalam 2 pertandingan. Menurut keterangan Manejer Persiwa Agus Santoso langkah yang dilakukan oleh Persiwa semata untuk menyelamatkan Persiwa dari sangsi tegas dari komisi Disiplin PSSI, namun demikian mereka tetap bertarung tanpa harus merasa kalah terlebih dahulu, namun apa hendak dikata menit ke 43 Kiper Persiwa tidak dapat melanjutkan pertandingan akibat ditandu ke luar lapangan. Dengan hanya menyisakan 6 orang pemain, wasit terpaksa menghentikan pertandingan. Pertandingan yang hanya disaksikan oleh segelintir penonton itu akhirnya harus disudahi dengan kekalahan Walk Over (WO) Persiwa Wamena. Ditemui pasca pertandingan Agus Santoso menanggapi hasil yang didapatkan oleh anak asuhnya “ inilah resiko bermain di ISL, kalah WO 2 kali terancam degradasi, coba kami bermain di liga sebelah, WO 3 kali mungkin masih aman-aman saja” kata Agus Santoso menilik kasus Persibo Bonjonegoro dan Persija IPL. Selain itu menurut Agus di ISL tidak ada dispensasi dengan alasan tidak siap seperti yang terjadi di IPL “Tentu berbeda operator berbeda kebijakan,aturan dan ketegasan, kalau LPIS klub boleh mendelay pertandingan hanya karena alasan tidak siap, namun di sini (ISL) peraturan tidak boleh ditawar, kami tetap harus bertanding dengan keterbatasan” ujar Agus Sementara itu seorang suporter Bartman M Supriansyah mengatakan kasus Persiwa harus di usut apakah ada unsure kesengajaan seperti kasus Persibo di ajang AFC kemaren. Sementara itu Forum diskusi sepakbola You Need Me, ketika mengangkat topic ini menjadi bahan diskusi sepakat bahwa proses seleksi alam terlah terjadi di ISL, klub yang tidak siap harus telempar id posisi dasar klasemen, ini dibuktikan Persiwa dan PSPS “Inilah verifikasi yang sebenarnya, yang tidak siap bakal tereliminasi, bukan seperti verifikasi yang dilakukan PSSI tahun lalu, dinyatakan pro akan tetapi terbukti amatiran ” kata member yang bernama Taruna. Dengan demikian Taruna berharap dari tahun ke tahun setiap klub peserta ISL benar-benar yang paling siap menjalani kompetisi. “Saya melihat ada 3 klub yang secara financial cukup sehat dan mudah-mudahan mereka segera promosi ke ISL, seperti Persebaya, PSIS dan Persik” ujar Tarna lagi. Di singgung apakah kasus Persiwa ini menunjukkan IPL lebih bagus dari ISL taruna mengatakan Kalau Persiwa dan Persibo mungkin tidak ada bedanya, sama-sama jelek, akan tetapi menurut Taruna kasus ancaman degrdasasi dan denda yang diterapkan di ISL telah menunjukkan ISL (PT LI) jauh lebih mempunyai komitmen darpada IPL (LPIS) “ Anda fikir sajalah, kenapa Persiwa tidak melakukan WO, ini bukan persoalan menang kalah, tetapi kalau mereka WO maka sangsi tegas akan diberlakukan, bisa saja mereka langsung dengradasi ke divisi I, apakah menurut anda ini diberlakukan di IPL? Nah inilah yang menunjukkan PT LI jauh lebih berkomitmen dari LPIS, kalau tidak ada sangsi yang diberikan operator tentu saja klub-klub akan berlaku seenaknya seperti Persibo Bojonegoro ataupun beberapa klub lainnya di IPL ” tutup Taruna.
Posted on: Fri, 21 Jun 2013 22:35:50 +0000

Recently Viewed Topics




© 2015