Juara Tanpa Mahkota Oleh: Muhammad Azka Firdaus Dari: - TopicsExpress



          

Juara Tanpa Mahkota Oleh: Muhammad Azka Firdaus Dari: Sukabumi-Jawa Barat Kalau kita berbicara tentang minimnya prestasi sepak bola negara kita Indonesia, sepertinya negara kitalah yang paling buruk prestasi sepak bolanya di dunia. Padahal sebenarnya tidak demikian, masih banyak negara-negara lain yang prestasi sepak bolanya sama dengan negara kita atau bahkan lebih buruk daripada negara kita. Ada loh salahsatu negeri yang senasib dengan Indonesia, prestasi sepak bolanya sangat minim. Padahal tim nasional sepak bola negara tersebut adalah salahsatu tim elit di dunia, karena merupakan tim yang bertabur bintang. Tercatat dalam sejarah bahwa negara tersebut merupakan salahsatu negara yang selalu melahirkan bintang-bintang sepak bola yang sangat dikenal dikalangan para pecinta sepak bola di seluruh penjuru dunia dari masa kemasa. Tahukah Anda negara apakah yang saya maksud? Itulah dia negara yang sangat terkenal dengan julukannya, "NEGERI KINCIR ANGIN" yakni Belanda. Mau tidak mau seluruh rakyat Belanda harus mengakui bahwa prestasi sepak bola negara mereka sama dengan prestasi sepak bola Indonesia, hanya levelnya saja yang berbeda. Kalau Belanda dari dulu sudah mencapai level internasional, sedangkan Indonesia dari dulu hanya di level Asia Tenggara dan Asia. Terbukti dalam sejarah, kesebelasan Belanda tercatat sudah tiga kali lolos ke babak grand final piala dunia yang merupakan kompetisi sepak bola paling bergengsi dan paling spektakuler sejagat raya yang digelar empat tahun sekali. Yakni pada piala dunia 1974, piala dunia 1978, dan terakhir pada piala dunia 2010 yang digelar di Afrika Selatan. Namun meski sudah tiga kali lolos ke babak grand final piala dunia, impian tim nasional Belanda dan seluruh rakyat Belanda untuk merasakan gelar juara pada kompetisi sepak bola paling bergengsi sejagat raya itu tak pernah tercapai. Mereka selalu dikalahkan lawan-lawannya di babak grand final sehingga mereka harus puas menjadi lanerap atau juara kedua piala dunia sebanyak tiga kali. Kesebelasan tim nasional Belanda harus rela menyandang gelar "juara tanpa mahkota", karena mereka selalu mengalami anti klimaks. Ketika gelar juara piala dunia telah di depan mata, impian mereka selalu kandas difinal. Begitu juga dengan negri kita tercinta Indonesia. Tim kebanggaan kita, tim merah-putih, kesebelasan Indonesia sudah langganan lolos kebabak grand final piala tiger yang berubah nama menjadi piala AFC sejak tahun 2004. Yaitu kompetisi sepak bola seAsia tenggara yang digelar dua tahun sekali. Namun impian seluruh rakyat Indonesia untuk menyaksikan tim merah-putih meraih gelar juara pada kompetisi sepak bola paling bergengsi seAsia tenggara itu belum pernah menjadi kenyataan sampai sekarang, karena kesebelasan Indonesia selalu dikalahkan lawan-lawannya dibabak grand final. Dengan demikian, kesebelasan Indonesia pun pantas menyandang gelar "juara tanpa mahkota", sama seperti kesebelasan Belanda. Perbedaannya hanya pada kompetisinya saja. Kalau Belanda harus rela menyandang gelar "juara tanpa mahkota" pada kompetisi sepak bola paling bergengsi sejagat raya yakni piala dunia, sedangkan Indonesia harus rela menyandang gelar "juara tanpa mahkota" pada kompetisi sepak bola paling bergengsi seAsia tenggara yakni piala AFC. Sebenarnya bukan kualitas para pemainnya yang menjadi faktor utama penyebab minimnya prestasi sepak bola Indonesia dan Belanda, akan tetapi mungkin faktor keberuntungan yang belum berpihak pada kesebelasan tim nasional Indonesia dan kesebelasan tim nasional Belanda. Masih banyak kesempatan bagi Indonesia dan Belanda untuk membenahi diri, meningkatkan kualitas permainan kesebelasan tim nasional masing-masing,agar impian yang belum terwujud bisa tercapai. Demikian wacana singkat tentang perkembangan sepak bola negeri kincir angin Belanda dan negeri kita tercinta Indonesia. Salam olahraga. Brafo sepak bola.
Posted on: Fri, 28 Jun 2013 04:54:14 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015