KAMPUS NU – KAMPUS MUHAMMADIYAH Pendidikan Berbasis Keseimbangan - TopicsExpress



          

KAMPUS NU – KAMPUS MUHAMMADIYAH Pendidikan Berbasis Keseimbangan di Cirebon Kemarin (Rabu, 09 Sept 13) saya berkesempatan mengunjungi Kampus 3 UMC (Universitas Muhammadiyah Cirebon) diajak oleh Ahmad Saefuddin, Mahasiswa Jurusan Komunikasi yang baru saja KKM di Desa Ambit Waled. Ia lulusan Pesantren Jombang, santri tulen. UMC tidak hanya besar tetapi memang mewah hingga kini sudah memiliki Kampus UMC 3, di Jl. Plered – Sumber, persis di seberang jalan ada SMK Budi Tresna Muhammadiyah. Di sebelah timur SMK ada pesantren besar Al-Kairiyah pengasuhnya Al-Habib Miqdad Baharun, setiap hari minggu jama’ah pengajiannya ribuan dari wilayah Ciayumajakuning (Cirebon, Indramayu, Majalengka, Kuningan) Di Kampus UMC 3 nampaknya sedang ada persiapan peresmian Fakultas Kesehatan yang akan dihadiri oleh Pak Malik Fajar, Agung Laksono, Prof. Hakim, Prof Mahmud. Di Muhammadiyah tidak hanya UMC semata, ada juga SMK, Akper, Akbid, Poliklinik, Rumah Bersalin. Sedang bergeliat. Tidak habis pikir, dan saya terus membayangkan kampus sebesar ini apakah semua mahasiswanya asli warga Muhammadiyah. Sekedar mengira-ngira karna saya tidak punya data yang valid mungkin mahasiswa dari NU sekitar 70% Di Cirebon, baik itu kabupaten ataupun kota, terseber luas lembaga pendidikan pesantren mulai dari Babakan Ciwaringin, Pesantren Kempek, Pesantren Buntet, Pesantren Gedongan. Belum pesantren-pesantren kecil yang tersebar luas di seluruh kecamatan dan desa. Terbersit di benakku, duhai angin malam... sampaikan salam kepada saudaraku Muhammadiyah untuk menitipkan dan memondokkan di Pondok Pesantren. Sahabatku berkata ke saya : “itu tidak mungkin”. Dan aku menjawab dengan suara lirih : “Kalau Allah berkehendak, tidak ada yang tidak mungkin”. Bisa saja orang Muhammadiyah itu belajar di Kampus NU, yaitu Universitas Nahdlatul Ulama (UNU). Atau ke kampus-kampus swasta seperti STAIC, ISIF, STAIMA, atau STID Al-Biruni Cirebon UNU yang sekarang sedang menggeliat dan mencoba mewarnai Cirebon dari sisi akademiknya, mungkin juga menyusul Rumah Sakit NU, bisa kah...segera...! mybe.... Anak-anak smart NU – Muhammadiyah sekarang terlihat cerah secerah harapan, selalu bergandengan tangan. Tidak terlihat lagi persoalan qunut dan tidak qunut.....apa memang keseringan tidak sholat subuh karna sama-sama sering melek malam, sibuk mikirin organisasi. Aaah aku tidak tahu. Wallahu A’lam Bishshowab Tafakkur Pagi, Jam 09.00 WIB, Kamis 10 Sept 2013, sebutir pasir di Tanah Gersang
Posted on: Thu, 10 Oct 2013 02:15:05 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015