KEMENTERIAN Koperasi Usaha Kecil dan Menengah (Kemenkop UKM) - TopicsExpress



          

KEMENTERIAN Koperasi Usaha Kecil dan Menengah (Kemenkop UKM) Republik Indonesia akan menjadi penyelenggara bagi forum APEC Small Medium Entreprises (SME) Ministerial Meeting 20th pada 2-7 September mendatang di Hotel Westin, Nusa Dua, Bali.. Sekaligus, juga digelar APEC SME Working Group 37th. Dua kegiatan itu, merupakan pengejawantahan hasil kesepakatan Indonesia sebagai tuanrumah APEC 2013 di KTT APEC ke-16 di Lima, Peru, 2008., ungkap Menkop UKM Drs Sjarifuddin Hasan MM MBA di Jakarta, Senin (26/8). Sebagaimana telah diketahui, APEC merupakan forum kerjasama ekonomi lingkar Pasifik yang didirikan di Canberra, Australia, pada 1989. Kerjasama di forum APEC dibangun atas dasar konsensus seluruh anggotanya dan bersifat tidak mengikat (non legally binding). Komitmen bersama diwujudkan secara concerted unilateralism atau berdasarkan prinsip kesukarelaan dan kesiapan kapasitas masing-masing anggota. Kini anggota APEC berjumlah 21 negara ekonomi, yakni Australia, Brunei Darussalam, Kanada, Chili, China, Hongkong, Indonesia, Jepang, Korea Selatan, Malaysia, Meksiko, Selandia Baru, Peru, Filipina, Papua New Guinea, Rusia, Singapura, Thailand, Taiwan, USA, dan Vietnam. Selaku ketua dan tuanrumah, Indonesia di forum APEC 2013, Kementerian Koperasi UKM bertanggungjawab sebagai host APEC SME Ministerial and Related Meetings pada 2-7 September depan di Nusa Dua, Bali. Ada tiga agenda utama, pertama APEC SME Ministerial Meeting 20th, Sabtu (7/9), jelas Menkop UKM. Untuk pertemuan itu, sudah 18 Menteri UKM APEC yang konfirmasi siap hadir, di antaranya Brunei, China, Hongkong, USA, Taiwan, Filipina, Thailand, Jepang, Korsel, Malaysia, Meksiko, dan Singapura. plus 6 eknomom diwakili setarat pejabat Eselon I dengan 120 peserta. Tema APEC SME Ministerial Meeting adalah Enhancing SME Global Competitiveness. Terdiri dari 3 subtema, yakni Increasing Access to Finance for SMEs, Entrepreneurship Development for SMEs, dan Empowering SMEs to Expand to International Market, papar Menkop UKM Syarief Hasan. Lalu agenda kedua, tambah Menkop UKM, adalah Joint Meeting antara Menkop UKM dengan Woman Leaders juga Sabtu (7/9) pukul 08.00-12.00 WITA. Dengan dua topik bahasan, yakni Entrepreneurship Development for SMEs dan Increasing Access to Finance for SMEs. Dan agenda ketiga utama adalah, APEC SME Working Group 37th pada Rabu (4/9) dan Kamis (5/9) dengan sekitar 120-150 peserta. Agenda pertemuan lainnya adalah, kerjasama Indonesia dengan APEC Secretariat berupa Workshop The Dynamic of SME: Informality and Woman Entrepreneuship, lalu kerjasasama dengan Jepang menggelar Workshop and Promotion of New Business by Womans OVOP, APEC Green Business Forum Korea, Workshop and Stakeholder Awareness for The Healthcare Sector (USA), dan Doing Business in APEC Region. Serta kami juga akan membahas sejumlah bilateral, antara Indonesia dengan beberapa negara anggota APEC. Antara lain USA, Taiwan, Malaysia, Siangapura, Korsel, dan Jepang. Di akhir pertemuan, tentu nanti akan ada kesimpulan dari sejumlah paparan masing-masing negara yang menjadi sebuah statement bersama, pungkap Menkop UKM Syarief Hasan. Buka Peluang di Pasar Pasifik TERKAIT agenda forum APEC Small Medium Entreprises (SME) Ministerial Meeting 20th dan APEC SME Working Group 37th pada 2-7 September mendatang di Nusa Dua, Bali Kementerian Koperasi Usaha Kecil dan Menengah (Kemenkop UKM) Republik Indonesia juga menggelar pameran akbar Indonesia International SME Exhibition (IISE) 2013 di tempat sama. Pameran IISE 2013 merupakan pameran untuk mendukung dan mensukseskan ajang The 20th APEC SME Ministerial & Related Meeting. Pameran akan dilaksanakan sepanjang 4-7 September di Bali Nusa Dua Convention Hall yang tak jauh dari Hotel Westin, cukup hanya berjalan kaki. Sehingga peserta forum dapat langsung menyaksikan pameran, jelas Menkop UKM Drs H Sjarifuddin Hasan MM, MBA kepada pers di Jakarta, Senin (26/8). Selain untuk membuka peluang pasar di kawasan Pasifik, tambah Menkop UKM, pameran juga bertujuan untuk meningkatkan daya saing produk Koperasi Usaha Kecil dan Menengah (KUKM) di pasar global dalam upaya ,menuju pasar bebas. Terjalinnya kemitraan antar-KUKM Indonesia dengan pelaku usaha negara lain, dalam rangka meningkatkan kapasitas produk, terutama untuk kualitas, desain, trend, dan pewarnaan. Pameran, akan diikuti 200 pelaku usaha dari 179 KUKM Indonesia di bidang usaha ekonomi kreatif dan 21 pelaku usaha dari ekonomi APEC seperti Rusia, Hongkong, Taiwan, Korsel, Thailand, Malaysia, dan Singapura. Bukan tak mungkin, akan ada kesamaan produk, karenanya kita dituntut untuk tampil lebih kompetitif, tegas Menkop UKM Syarief Hasan. Pameran bertajuk Locally Connected, Globally Competitive itu, akan memamerkan produk berdasarkan zona, yakni kategori green producs, heritage producs, creative producs, service producs, and food & beverage Diharapkan pameran dapat menjalin kemitraan KUKM Indonesia dengan pelaku usaha di kawasan ekonomi APEC sehingga produk KUKM Indonesia mampu bersaing di pasar bebas, tegas Menkop UKM. Untuk menarik minat pengunjung, juga digelar sejumlah acara pendukung yang ditujukan juga untuk memberikan edukasi dan informasi penting kepada para peserta dalam upaya peningkatankapasitas dan kualitas produk yang akan dihasilkan. Seperti workshop, pelatihan IT oleh Microsoft Indonesia, dan doing business yang akan dihadiri para pelaku usaha dari kawasan ekonomi APEC. Menurut rencana IISE 2013 akan dibuka sejak pukul 10.00 hingga 21.00 WITA. Kami menargetkan jumlah pengunjung sebanyak 30 ribu pengunjung dan jumlah transaksi, baik retail maupun order, sebesar Rp10 miliar, tambah Deputi Jaringan Pengembangan Usaha Kemenkop UKM Muhammad Taufik.
Posted on: Wed, 25 Sep 2013 16:15:09 +0000

Recently Viewed Topics




© 2015