Kalau Sampah yang datang ke Jakarta dari wilayah sekitar jakarta dan dari dalam Jakarta mencapai 3.245 Ton sehari di setiap titik konsentrasi sampai disungai kemudian Jokowi hanya mengatasi 200 Ton sedangkan ada ribuan Titik konsentrasi penumpukan Sampah, maka sebuah pekerjaan yang sia sia mengatasi banjir, sedangkan kedatangan air menuju Jakarta diluar kapasitas penampungan Jakarta, seluas apapun waduk dibangun hanyalah menyerap 10% dari air yang datang, sebuah pekerjaan yang sia sia. Ujungnya Jokowi MENGELUH seperti saat ditanya di TVRI, mengatakan itu kewenangan PUSAT saya hanyalah sebatas Gubenur DKI. Bahaya kalau begini watak Pemimpin selalu menghindar dari Tanggung Jawab setelah mendapat kesulitan. Nanti bisa saja mengatakan Ini perbuatan EROPA dan BARAT kita terpuruk ekonomi Indonesia jadi saya TIDAK MEMILIKI KAPASITAS, LALU APA YANG BISA DIHARAPKAN DENGAN KEPEMIMPINAN YANG LEPAS TANGGUNG JAWAB?. Dulu Pak Harto mencetak Pemimpin yang memiliki kecerdikan menghadapi KESULITAN, KETANGKASAN dan ILMU TEMPUR, maka dicetak kepemimpinan dari kalangan MILITER (Dwifunsi ABRI), akibatnya Indonesia KUAT DISETIAP TITIK NKRI hingga ke RT pun ada sosok ABRI yang membina OLAG RAGA dan KEDISIPLINAN PEMUDA PEMUDI DESA, sehingga NASIONALISME KUAT MEMBUNGKUS INDONESIA. saat ini para Pemimpin hanya bisa berkellit dan lepas tanggung jawab setelah mendapat masalah. TUNGGU 2014 April Baret Merah Prabowo Subianto siap pegang Presiden RI, ini baru titik awal INDONESIA KOKOH Kembali! dan awal tercetaknya Pemimpin Pemimpin yang berjiwa DISIPLIN TINGGI dan CERDAS mengatasi Masalah APAPUN, bukan kepemimpinan LELANG yang menganggap MANUSIA SEPERTI BARANG. Saatnya 2014 KIBARKAN MERAH PUTIH di ATAS BUMI yang lama LUSU dan LESUH! Hanya Baret Merah yang mampu!
Posted on: Sat, 29 Jun 2013 00:10:55 +0000