Karya dan Kekerasan, Dua Aspek Penciptaan: Film dan - TopicsExpress



          

Karya dan Kekerasan, Dua Aspek Penciptaan: Film dan Sastra Auditorium Baru FKIP Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh Kamis, 7 November 2013, pukul 08.30 s.d. 12.30 WIB Gemasastrin, Teater Gemasastrin, Museum HAM Aceh, Sekolah Menulis Dokarim, PUSHAM Unsyiah Diskusi publik, setelah pemutaran film Hikayat dari Ujung Pesisir, akan menghadirkan dua sineas muda Aceh, Cut Ervida Diana dan Darang Melati dengan topik tentang film dan dilanjutkan dengan pemutaran film Tjidurian 19, dan r.i., serta kuliah umum dengan Azhari Aiyub, sastrawan Aceh, sebagai pembicara dengan topik tentang sastra. Acara ini dibuka untuk publik dan tidak dipungut biaya, kecuali untuk biaya cetak sertifikat senilai Rp5.000. Bagi peminat dapat mendaftar ke Rizky Fhonna, 085275131593. Acara ini dilaksanakan oleh Gemasastrin FKIP Unsyiah dan Teater Gemasastrin, bersama dengan Museum HAM Aceh—sebuah konsorsium dari Komunitas Tikar Pandan, KontraS Aceh, LBH Banda Aceh, Koalisi NGO HAM; Pusat Studi Hukum dan HAM Universitas Syiah Kuala; dan Sekolah Menulis Dokarim. Profil Pembicara Cut Ervida Diana, tercatat sebagai mahasiswi jurusan FKIP Bahasa Inggris Universitas Syiah Kuala dan juga sebagai mahasiswi jurusan Syariah IAIN Ar-Raniry. Ketertarikannya dalam hal lingkungan hidup membuat dia terlibat aktif mengikuti sejumlah kegiatan dan acara pada komunitas lingkungan di Aceh di antaranya KOPHI (Koalisi Pemuda Hijau Indonesia) 2012, BLP Community (Bridging Leadership Program) 2010, dan koordinator Sahabat WALHI (SAWA) 2012-2013. Darang Melati Z, adalah mahasiswi jurusan FKIP Bahasa Inggris Universitas Syiah Kuala. Ketertarikannya terhadap isu lingkungan dan hal-hal sosial membuatnya ingin menjadi sineas muda. Cut dan Darang merupakan peserta kompetisi film dokumenter Eagle Awards 2013 - Harmoni Indonesia dengan karya Hikayat dari Ujung Pesisir. Azhari Aiyub, sastrawan, tinggal di Banda Aceh. Dialah cerpenis terbaik se-Aceh pada 1999, versi Taman Budaya Aceh. Kemudian pada 2003, juga meraih penghargaan sebagai cerpenis terbaik se-Indonesia, versi Departeman Pendidikan Nasional, lewat cerita pendeknya ‘Yang Dibalut Lumut’. Selain itu, puluhan cerpen, esai, dan puisinya dimuat di berbagai media lokal dan nasional di Indonesia dan diterjemahkan ke bahasa Inggris dan Jerman. Pada tahun 2005, Azhari meraih Free Word award dari Poets of All Nations Foundation, Belanda. Azhari adalah Direktur Komunitas Tikar Pandan.
Posted on: Wed, 06 Nov 2013 12:12:04 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015