Kebijakan BBM Picu Beragam Persoalan Ekonomi. Pemerintah sejauh - TopicsExpress



          

Kebijakan BBM Picu Beragam Persoalan Ekonomi. Pemerintah sejauh ini tidak membuat kebijakan yang sesuai dengan realitas di lapangan. Sebab, asumsi subsidi energi yang dimasukkan ke dalam APBN selalu melenceng jauh dari perkiraan. Angga Bratadharma Jakarta–Produksi minyak saat ini terus mengalami penurunan di tengah konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) yang terus naik, dan menyebabkan terjadinya impor minyak yang lebih tinggi. Bahkan, persoalan kebijakan BBM yang direspon cukup lama membuat beragam persoalan di Tanah Air. Demikian benang merah yang terungkap dalam diskusi, yang diselenggarakan Lembaga Pengkajian Penelitian dan Pengembangan Ekonomi (LP3EI) Kadin, dengan tema “Evaluasi Ekonomi Nasional Pasca Kenaikan Harga BBM”, di Menara Kadin, Jakarta, Jumat, 2 Agustus 2013. Ketua LP3EI Kadin Didik J. Rachbini mengatakan, setelah BBM dinaikkan dengan tujuan agar beban APBN berkurang ternyata subsidinya di dalam APBN Perubahan 2013 tidak lebih kecil dari APBN 2013 sebelum dirubah. Hal ini justru membuat kondisi ekonomi tidak mendapatkan stimulus perubahan. “Ini apa artinya? (Artinya) kebijakan untuk mengatasi masalah beban subsidi sudah terlambat. Sebab, persoalan BBM bersubsidi sudah menjalar kemana-mana. Pun memengaruhi defisit Indonesia”, kata Didik. Ia berpendapat bahwa pemerintah sejauh ini tidak membuat kebijakan yang sesuai dengan realitas di lapangan. Sebab, asumsi subsidi energi yang dimasukkan ke dalam APBN selalu melenceng jauh dari perkiraan. Tahun lalu saja subsidi energi hampir membengkak di angka Rp300 triliun. “Asumsi dan realitasnya jauh sekali. Seperti bumi dan langit. Sementara ada sisa anggaran yang menumpuk di Depkeu (Kementerian Keuangan) tidak dihitung-hitung. Ini yang bisa membut ekonomi Indonesia tumbuh rendah”, kata Didik. Didik juga berharap agar pemerintah segera mengurus persoalan BBM bersubsidi dengan matang dan memadai, sebagai bentuk upaya membangun perekonomian Indonesia. Sebisa mungkin perlu ada kebijakan yang menjauhkan dari ketidakpastian bagi ekonomi Indonesia. “Mengurus kenaikan BBM saja hampir 2 tahun lamanya. Maju mundur kayak (senam) poco-poco. Itu kan membuat ekspektasi ekonomi rusak dan membuat semuanya rusak, sehingga akhirnya barang-barang kebutuhan pada naik harganya”, tegas Didik. (*) ANGGAK MASALAH ...!!! GRAND AKASHU SOLUSINYA...!!!
Posted on: Sat, 19 Oct 2013 00:50:33 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015